Sukses

Apa Itu Saham Preferen? Kenali Keuntungan dan Kekurangan Memilikinya

Instrumen investasi beragam termasuk ada portofolio saham. Saham tersebut juga terbagi-bagi salah satunya saham preferen.

Liputan6.com, Jakarta - Investasi saham semakin populer saat ini. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan investor di saham.

Berdasarkan data KSEI, jumlah investor C-Best tercaat 4,05 juta saham hingga Juli 2022. Investor ini naik 17,61 persen dari posisi 2021 sebesar 3,45 juta saham. Di tengah jumlah investor yang bertumbuh ini, mungkin bagi investor pemula ada sejumlah istilah yang masih asing di dengar. Salah satunya saham preferen. Saham ini berbeda dengan saham biasa.

Adapun saham sendiri berarti tanda penyertaan modal seseorang atau pihak dalam suatu perusahaan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, pihak itu memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham juga salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer, dan menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan, demikian mengutip laman BEI, Kamis (11/8/2022).

Lalu bagaimana saham preferen?

Mengutip laman Ajaib, preferred stock atau saham preferen adalah salah satu jenis saham atau surat berharga dengan hak tambahan yang lebih besar ketimbang saham biasa. Saham preferen ini dinilai mempunyai hak istimewa ketimbang saham biasa.

Pemilik saham preferen punya hak lebih tinggi atas aset dan laba perusahaan ketimbang pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen punya hak untuk menerima dividen secara tetap dari perusahaan, diutamakan pembayaran dividennya ketimbang pemegang saham biasa.

Selain itu, pemegang saham preferen juga punya hak klaim atas aset yang didahulukan ketimbang dengan saham biasa ketika perusahaan memiliki likuiditas. Namun, saham preferen tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keuntungan dan Kelemahan Beli Saham Preferen

Lalu apa saja keuntungan dan kelemahan  beli saham preferen?

Ada sejumlah hak prioritas yang didapatkan dari saham preferen ini antara lain:

-Berhak didahulukan dalam hal pembagian dividen

-Berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa

-Meraih prioritas pembayaran kembali permodalan jika terjadi likuidasi perusahaan

-Saham preferen dapat ditukar dengan saham biasa

-Saham preferen ada yang diperdagangkan di bursa saham, ada juga yang tidak, tergantung perusahaan itu.

Di sisi lain ada juga kelemahan saham preferen yaitu:

-Fluktuasi harga pasar saham preferen lebih fluktuatif

-Pemegang saham preferen tidak bisa menuntut kembali dana yang telah ditanamkannya di perusahaan

-Saham sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya sedikit

-Tidak memiliki hak suara atau voting dalam RUPS untuk menentukan kebijakan manajemen perusahaan dan pemilihan direksi dan dewan komisaris

-Pemegang saham preferen tidak bisa membeli kembali saham perseroan

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

IHSG Melompat 1,05 Persen, Sektor Saham Teknologi Memimpin

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa sepanjang perdagangan Kamis, 11 Agustus 2022. Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 1,05 persen ke posisi 7.160,38. Indeks LQ45 menanjak 1,04 persen ke posisi 1.018,32. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.181,10 dan terendah 7.126,28.

Sebanyak 323 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 177 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.509.393 kali dengan volume perdagangan 28,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.845. Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,13 persen.

Indeks sektor saham IDXtechno melambung 2,76 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic bertambah 1,96 persen, indeks sektor saham IDXproperty menguat 1,86 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 1,13 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,05 persen, indeks seltor saham IDXtransportasi menguat 0,78 persen, indeks sektor saham IDXfinance melesat 0,61 persen, indeks sektor saham IDXhealth naik 0,32 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,13 persen.

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Kamis, 11 Agustus 2022 setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih baik.

4 dari 4 halaman

Data Inflasi AS Bayangi Pasar

Indeks Hong Kong Hang Seng menguat 2,4 persen menjadi 20.082,43. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 3,67 persen. Bursa saham China juga menguat. Indeks Shanghai bertambah 1,6 persen ke posisi 3.281,67 dan indeks Shenhzen bertambah 2,05 persen ke posisi 12.474,03.

Indeks Australia menguat 1,12 persen ke posisi 7.071. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,7 persen ke posisi 2.523,78 dan indeks Kosdaq menguat 1,45 persen ke posisi 832,15. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,76 persen.

Sedangkan bursa saham Jepang libur. Adapun data inflasi AS bayangi pasar pada Kamis pekan ini. Inflasi naik 8,5 persen pada Juli 2022, dan lebih baik dari perkiraan ekonom 8,7 persen.

Sementara itu, Bank Sentral China dalam laporan kebijakan moneternya menyoroti risiko inflasi ke depan. Data resmi pada Rabu pekan ini menunjukkan inflasi China mencapai posisi tertinggi dalam dua tahun pada Juli 2022.

“Laporan kebijakan moneter PBOC mengusulkan tiga pendorong peningkatan inflasi ke depan,” berdasarkan riset Citi seperti dikutip CNBC, Kamis pekan ini.

Tiga pendorong itu antara lain pemulihan konsumsi setelah gelombang Omicron, efek limpahan dari fluktuasi harga energi global hingga perputaran siklus daging babi yang cepat.

“Kami jelas melihat meningkatnya kekhawatiran tentang risiko inflasi dari PBoC yang mungkin tercermin dalam keputusan pelonggaran ke depan,” ujar analis.

Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 105,02 setelah melemah. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 132,55 per dolar AS. Dolar Australia di kisaran 0,7098. Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) menguat 0,32 persen ke posisi USD 92,22 per barel. Harga minyak Brent bertambah 0,34 persen ke posisi USD 97,73 per barel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.