Sukses

Wall Street Beragam Setelah Rilis Laporan Pekerjaan AS Juli 2022

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 76,65 poin atau 0,23 persen ke posisi 32.803,47.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022. Wall street beragam di tengah dalam sesi perdagangan yang bergejolak setelah laporan pekerjaan Juli 2022 jauh lebih baik dari yang diharapkan.

Hal ini seiring investor menilai apa arti pasar tenaga kerja kerja yang kuat bagi kampanye pengetatan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 76,65 poin atau 0,23 persen ke posisi 32.803,47.

Indeks S&P 500 melemah 0,16 persen ke posisi 4.145,19. Indeks Nasdaq anjlok 0,50 persen ke posisi 12.657,56.

Indeks Dow Jones meski menguat jelang akhir pekan tetapi melemah dalam sepekan. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada pekan pertama Agustus 2022.

Koreksi yang terjadi diimbangi oleh saham bank yang menguat seiring harapan kenaikan suku bunga akan terus berlanjut. Saham energi juga naik, tetapi perusahaan teknologi merosot. Pasar tenaga kerja menambahkan 528.000 pekerjaan pada Juli 2022 dengan mudah mengalahkan perkiraan Dow Jones dari kenaikan 258.000.

Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen di bawah perkiraan 3,6 persen. Pertumbuhan upah juga naik lebih dari yang diperkirakan dengan menguat 0,5 persen pada bulan tersebut dan 5,2 persen lebih tinggi dari tahun lalu menandakan inflasi yang tinggi mungkin masih menjadi masalah.

Pada pembukaan perdagangan, saham bergerak lebih rendah setelah laporan itu meski tampaknya mengindikasikan ekonomi saat ini tidak dalam resesi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laporan Tenaga Kerja AS Jadi Perhatian

Pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan melambat karena the Fed terus menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi, tetapi laporan ini menunjukkan pasar tenaga kerja masih berjalan panas. Itu berarti bank sentral dapat bertindak lebih agresif pada pertemuan berikutnya.

“Ini jelas situasi di mana ekonomi tidak melengking atau menuju resesi di sini dan sekarang,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial, Art Hogan dikutip dari CNBC, Sabtu (6/8/2022).

Laporan pekerjaan pada Jumat, 5 Agustus 2022 sangat penting karena merupakan salah satu dari yang akan dilihat oleh bank sentral sebelum memutuskan, berapa banyak untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan September 2022.

Memang pelaku pasar sudah bertaruh pada sikap yang lebih keras dari the Fed. Pembuat kebijakan akan memiliki laporan pekerjaan lain dan dua angka indeks harga konsumen lagi untuk dipertimbangkan sebelum bank sentral membuat keputusan suku bunga berikutnya.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Imbal Hasil Obligasi AS

Rata-rata indeks utama membukukan bulan terbaik sejak Juli 2022 dengan harapan the Fed akan memperlambat laju kenaikannya. Pada Juli 2022, indeks S&P 500 naik 9,1 persen.

Di sisi lain, laporan laba pertama Warner Brothers Discovery sebagai entitas gabungan menarik perhatian pelaku pasar di CNBC. Saham melemah lebih dari 16 persen pada Jumat pekan ini. Hasil kuartalan Disney yang akan dirilis Rabu pekan ini juga merupakan titik fokus utama bagi investor dan analis.

Kesenjangan antara imbal hasil treasury bertenor dua tahun dan imbal hasil treasury 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak 2000 pada perdagangan Jumat pekan ini. Imbal hasil dari dua obligasi itu naik setelah laporan pekerjaan Juli yang kuat memicu kekhawatiran the Fed akan lebih agresif tentang kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi.

Imbal hasil dua obligasi itu berjarak sekitar 40 basis poin, dengan tenor dua tahun lebih tinggi dari 10 tahun. Ketika imbal hasil lebih tinggi untuk durasi obligasi lebih pendek dilihat wall street sebagai peringatan resesi.

 

4 dari 4 halaman

Saham Tesla Melemah

Berdasarkan data Factset, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sentuh posisi 2,86 persen pada Jumat pekan ini, sedangkan bertenor dua tahun sempat berada di posisi 3,24 persen. “Kedalaman inversi dalam kurva imbal hasil adalah pasar yakin kredibilitas the Fed tinggi.

Mereka akan terus menaikkan suku bunga. Risikonya adalah hal itu menciptakan angin sakal ekonomi yang lebih besar dari pada yang ditangani oleh ekonomi dan kita akhirnya mengarah ke resesi yang lebih signifikan,” ujar Head of US Rates Strategy BMO Ian Lyngen.

Di sisi lain, saham Tesla turun hampir 7 persen dalam intraday pada perdagangan Jumat pekan ini setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis, 4 Agustus 2022. Pemegang saham setuju pemecahan nilai nominal saham atau stock split 3:1. Tesla menjadi penghambat terbesar di indeks Nasdaq.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.