Sukses

Astrindo Akuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong Senilai Rp 7 Triliun

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) teken share purchase agreement dengan PTT International Holdings Limited dan PT Sintesa Bara Gemilang pada 1 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) akan akuisisi PT Mining Ltd Hong Kong (PPTML) senilai USD 471 juta atau sekitar Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.866 per dolar AS).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/8/2022), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk telah menandatangani share purchase agreement dengan PTT International Holdings Limited dan PT Sintesa Bara Gemilang pada 1 Agustus 2022. Perjanjian itu terkait akuisisi PTT Mining Ltd Hongkong (PPTML) senilai USD 471 juta.

Manajemen perseroan mengatakan PPTML merupakan entitas anak PTT International Holdings Limited, entitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh PTT, sebuah perusahaan energi Thailand yang terintegrasi penuh mengoperasikan bisnis yang terdiri dari gas alam, transmisi gas, perdagangan internasional, bisnis baru dan bisnis infrastruktur dari seluruh investasinya menjadi 100 persen dari total saham yang diterbitkan di PTTML kepada Astrindo.

PTTML memiliki beberapa konsesi tambang batu bara antara lain di Brunei Darussalam, Madagaskar, dan tiga tambang batu bara di Kalimantan, Indonesia.

Adapun PT Sintesa Bara Gemilang merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan saham tidak langsung melalui PT Astrindo Mahakarya Indonesia. “Dampak langsung dari akuisisi PPTML ke Astrindo, kinerja keuangan pada 2022 akan menunjukkan peningkatan seiring dengan kenaikan harga batu bara,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Agustus 2022 sesi pertama, saham BIPI merosot 5,36 persen ke posisi Rp 212 per saham. Saham BIPI dibuka naik dua poin ke posisi Rp 226 per saham. Saham BIPI berada di level tertinggi Rp 230 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.781 kali dengan volume perdagangan 11.214.714 saham. Nilai transaksi Rp 238,7 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Jangka Panjang

Mengutip keterangan tertulis perseroan, Direktur Utama PT Astrindo Nusantara Infrasruktur Tbk, Ray Anthony Gerunganb menuturkan, akuisisi PTTML berpeluang sangat baik melihat harga batu bara saat ini. 

"Namun, niat kami membeli tambang batu bara dimulai jauh sebelum lonjakan harga baru-baru ini. Volatilitas harga batu bara tidak ada hubungannya dengan strategi jangka panjang Astrindo yang akan lebih fokus untuk menciptakan platform infrastruktur yang sangat efisien dan terbaik di kelasnya dalam mengurangi emisi karbon dari transportasi dan logistik,” ujar dia.

Ia berharap dapat memperluas platform ini menuju industri netral karbon. “Operasi tambang batu bara terintegrasi, mulai dari pertambangan hingga infrastruktur pelabuhan batu bara yang efisien membantu kami mewujudkan rencana masa depan kami,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Astrindo Michael Wong menuturkan, dampak langsung dari akuisisi PPTML ke Astrindo sangat besar. “Kinerja keuangan pada 2022 akan menunjukkan peningkatan yang tajam seiring dengan kenaikan harga batu bara,” tutur dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Buka Peluang

Selanjutnya, Astrindo telah menyiapkan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasional pada 2022, dengan terus meningkatkan keunggulan kompetitif dan membuka peluang pengembangan dalam lingkup sektor infrastruktur energi terintegrasi.

“Astrindo saat ini sedang mempertimbangkan penawaran dari lembaga keuangan dan investasi terpercaya, sehingga tambang batu bara dimaksud pada akhirnya dapat beroperasi dengan basis netral karbon,” ujar dia.

Presiden dan Chief Executive Officer PTT, Auttapol Rerkpiboon, mengatakan, direksi PTT, menyetujui penjualan oleh PTT International Holdings Limited (PTTIH), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PTT, dari seluruh investasinya, menjadi 100 persen dari total saham yang diterbitkan, di PTTML kepada Astrindo, sebuah perusahaan investasi Indonesia yang berfokus pada infrastruktur energi terintegrasi.

“Divestasi bisnis batu bara ini sejalan dengan strategi PTT menuju keberlanjutan dan energi bersih serta visi baru perusahaan yaitu "Powering Life with Future Energy and Beyond,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.