Sukses

IHSG Melonjak 0,93 Persen pada 25-29 Juli 2022, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 9.133 Triliun

IHSG melonjak 0,93 persen ke posisi 6.951,12 pada 25-29 Juli 2022 dari pekan lalu di posisi 6.886,96.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif pada 25-29 Juli 2022. Pada pekan ini, analis menilai, laju IHSG dibayangi pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed) dan rilis kinerja emiten pada semester I 2022.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/7/2022), IHSG melonjak 0,93 persen ke posisi 6.951,12 dari pekan lalu di posisi 6.886,96. Kenaikan IHSG tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang bertambah 0,72 persen ke posisi Rp 9.133,05 triliun. Kapitalisasi pasar bursa naik Rp 66 triliun dari pekan lalu Rp 9.067,93 triliun.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, pelaku pasar pekan ini fokus pada pidato bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) terkait kebijakan moneternya. Gubernur Bank sentral AS, Jerome Powell resmi menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps) dan menunjukkan optimisme terhadap ekonomi AS yang ditopang oleh data tenaga kerja yang baik.

"GDP AS secara dua kuartal berturut-turut terkontraksi dan secara teknis resmi memasuki masa resesi. Dua hari ini direspons positif oleh pasar saham dengan spekulasi the Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif dengan kondisi resesi ini,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari dalam negeri, rilis hasil laba perusahaan kapitalisasi pasar besar yang lebih baik dari perkiraan menjadi penopang kenaikan IHSG.

"Harga komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) kembali naik sehingga membuat investor asing melihat Indonesia kembali menarik,” kata dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Prediksi IHSG Pekan Depan

Cheryl mengatakan, IHSG berpotensi konsolidasi melemah pada pekan depan. Hal ini karena aksi ambil untung mengingat kenaikan yang sudah terjadi dalam beberapa pekan ini. Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG, ia menuturkan, pelaku pasar domestik akan mencermati rilis data inflasi dalam negeri yang akan meningkat dari periode sebelumnya.

"Selain itu, ada rilis data GDP Indonesia pada kuartal II yang diperkirakan meningkat dan cadangan devisa Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, dari global, ada pidato Gubernur Bank Sentral AS dari berbagai negara bagian serta data manufaktur dan ketenagakerjaan. “Dengan berbagai data yang akan rilis tersebut bisa membuat pasar konsolidasi melemah,” tutur dia.

Pada pekan ini, rata-rata volume transaksi harian bursa catat kenaikan tertinggi yang mencapai 78,42 persen menjadi 33,45 miliar saham dari 18,75 miliar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi harian bursa naik 22,01 persen menjadi 1.370.852 transaksi dari 1.123.557 transaksi pada penutupan pekan lalu.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Kabar Bursa Sepekan

Selanjutnya, peningkatan 20,56 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 14,13 triliun dari Rp 11,72 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan aksi beli Rp 625,18 miliar pada Jumat, 29 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 58,88 triliun.

BEI mencatat pekan ini ada dua pencatatan saham, satu waran, tiga obligasi dan satu sukuk di BEI. Pada Senin, 25 Juli 2022, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) mencatatkan saham serta warannya di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-28 pada 2022 di BEI. KRYA bergerak pada sektor Infrastructures dengan sub sektor Heavy Constructions & Civil Engineering.

Adapun Industri dan sub industri KRYA adalah Heavy Constructions and Civil Engineering. Selanjutnya pada Selasa, 26 Juli 2022, PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-29 pada 2022 di BEI.

HATM bergerak pada sektor Transportation and Logistic dengan sub sektor Logistics & Deliveries. Adapun Industri dan sub industri HATM adalah Logistics & Deliveries.

 

4 dari 5 halaman

Pencatatan Obligasi

Pada Senin, 25 Juli 2022, obligasi I KB Finansia Multi Finance Tahun 2022 yang diterbitkan PT KB Finansia Multi Finance resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini adalah AA+idn (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 Selanjutnya, pada Rabu, 27 Juli 2022, obligasi Berkelanjutan IV Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2022 yang diterbitkan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 3 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAA- (double A minus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Kemudian pada Kamis, 28 Juli 2022, obligasi Berkelanjutan I SPINDO Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I SPINDO Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 150 miliar untuk masing-masing obligasi dan sukuk.

 

5 dari 5 halaman

Total Emisi Obligasi

Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA- (Single A Minus) dan untuk Sukuk adalah idA-(sy) (Single A Minus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 73 emisi dari 55 emiten senilai Rp89,78 triliun.

Sedangkan secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,28 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.881,51 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.