Sukses

Wall Street Lesu Imbas Kabar Apple Bakal Kurangi Perekrutan dan Belanja

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 215,65 poin atau 0,69 persen ke posisi 31.072,61.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Senin, 18 Juli 2022. Indeks Dow Jones susut lebih dari 350 poin pada awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 215,65 poin atau 0,69 persen ke posisi 31.072,61. Indeks S&P 500 turun 0,84 persen menjadi 3.830,85. Indeks Nasdaq tergelincir 0,81 persen ke posisi 11.360,05.

Koreksi wall street terjadi seiring laporan Bloomberg yang mengatakan Apple berencana memperlambat perekrutan dan pengeluaran untuk pertumbuhan 2023. Hal ini seiring perseroan hadapi kemungkinan penurunan. Saham Apple turun hampir 2,1 persen.

“Ketika Apple, kapitalisasi pasar perusahaan senilai USD 2,4 triliun berguling, itu jelas akan berdampak nyata pada indeks berita utama dan itu hanya mengingatkan orang-orang perusahaan menyerah karena apa yang mereka lihat di luar sana,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar, dikutip dari laman CNBC, Selasa (19/7/2022).

Boockvar menuturkan, laba Apple akan menjadi penting bagi pasar secara keseluruhan dalam bagaimana mengelola mata yang, apa yang terjadi dalam bisnis China dan bagaimana Apple bereaksi ketika konsumen bergerak lebih ke arah layanan dari pada belanja barang.

“Orang-orang tidak akan terus membeli laptop setiap tahun, dan mereka tidak akan mengganti telepon setiap tahun,” ujar Boockvar.

Laporan laba yang kuat dari Goldman Sachs pada awalnya mendukung saham, menyusul hasil yang beragam pekan lalu dari bank JPMorgan Chase dan Morgan Stanley, meski sejumlah pihak di wall street memperingatkan untuk berhati-hati selama musim laporan laba.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Bank di AS

“Kami mengantisipasi volatilitas tetap tinggi karena pasar beralih antara risiko resesi harga dan probabilitas soft landing dengan setiap bagian data,” ujar Scott Chronert dari Citi dalam catatannya.

Pada Senin, 18 Juli 2022, Goldman Sachs membukukan pendapatan dan laba yang mengalahkan harapan. Bahkan ketika CEO David Solomon mengatakan, inflasi “sangat mengakar” dalam perekonomian. Saham Goldman Sachs menguat 5,6 persen pada satu titik sebelum turun dan akhiri hari dengan kenaikan 2,5 persen.

Hasil yang kuat dari operasi pendapatan tetap membantu Goldman Sachs mengimbangi penurunan pendapatan bank investasi. Traders obligasi menghasilkan pendapatan USD 700 juta lebih dari yang diharapkan seiring peningkatan suku bunga, komoditas dan mata uang.

Bank of America melaporkan pendapatan kuartalan yang kalahkan harapan analis. Hal itu mendorong kenaikan saham Bank of America. IBM laporkan kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan.

Perusahaan besar lainnya yang akan melaporkan laba pekan ini termasuk Johnson & Johnson, Netflix, Lockheed Martin, Tesla, United Airlines, Union Pacific dan Verizon.

3 dari 4 halaman

Harapan Laba

Terlepas dari kekhawatiren resesi yang berkembang, perusahaan-perusahaan S&P 500 akan membukukan kenaikan laba kuartal II 4,2 persen secara year over year, menurut perkiraan konsensus analis berdasarkan FactSet. Sementara itu, pendapatan yang masuk dalam perusahaan S&P 500 meningkat 10,2 persen pada kuartal tersebut.

Harapan laba untuk setahun penuh masih tinggi dengan analis memperkirakan perusahaan S&P 500 akan angkat laba 2022 sebesar 9,9 persen, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh FactSet.

“Kami berharap hasilnya secara umum baik-baik saja. Fokus terutama akan margin dan sejauh mana perusahaan dapat meneruskan biaya input yang lebih tinggi, itu akan menentukan ke mana mungkin valuasi bisa pergi,” ujar dia.

Saham energi menguat dengan indeks pasar yang lebih luas. Saham Hess melonjak 4,8 persen. Saham Devon Energy bertambah 3,6 persen dan Marathon Oil menanjak 3,5 persen.

Sementara itu, saham Boeing turun tipis di tengah berita Delta Air Lines membeli 10 pesawat 737 Max. Saham Delta naik 3,5 persen.

4 dari 4 halaman

The Fed Kurang Agresif?

Investor menilai kemungkinan the Fed akan kurang agresif daripada yang ditakuti pada pertemuannya akhir bulan ini. Sebuah laporan wall street journal pada Minggu, 17 Juli 2022 mengatakan, bank sentral berada di jalur yang tepat untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin, alih-alih perkiraan 100 basis poin oleh beberapa pelaku pasar.

Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius memperkirakan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga 75 basis poin.

Namun, kekhawatiran resesi telah menonjol dalam beberapa pekan terakhir karena wall street mempertimbangkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, suku bunga yang meningkat tajam dan sinyal kurva imbal hasil terbalik.

“Pasar kemungkinan akan tetap bergejolak dalam beberapa bulan mendatang dan perdagangan berdasarkan harapan dan ketakutan tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi,” ujar Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management, Mark Haefele.

Ia menambahkan, peningkatan sentimen pasar yang lebih tahan lama tidak mungkin sampai ada penurunan yang konsisten baik dalam berita utama dan pembacaan inflasi inti untuk meyakinkan investor ancaman kenaikan harga yang mengakar sudah lewat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.