Sukses

Jasa Marga Sebut Spin Off Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad Bakal Optimalkan Aset

Spin off divisi regional Jasamarga Trans Jawa Tollroad merupakan pemenuhan dari hal yang diputuskan saat RUPST Jasa Marga yang diselenggarakan pada 27 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi memisahkan (spin off) Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tollroad.

Spin off secara resmi ditandai dengan penandatanganan Akta Pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad Oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk Kepada PT Jasamarga Transjawa Tol yang dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, dan Direktur Utama PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Rudi Kurniadi di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, pada Jumat, 1 Juli 2022.

 

 

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, berdasarkan akta pemisahan, Jasa Marga telah melakukan pemisahan Divisi Regional Jasamarga Trans Jawa Tollroad, yang terdiri atas empat segmen operasi jalan tol yang konsesinya dipegang langsung oleh Jasa Marga dan sembilan Perseroan Terbatas yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol ruas Trans Jawa yang sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga.

"Spin off PT JTT akan membuka ruang dalam menciptakan nilai tambah secara optimal. Sebelumnya, Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad mengelola jalan tol operasi sepanjang 676 km, yang merupakan jalan tol operasi terpanjang dibandingkan dua regional Jasa Marga lainnya, Metropolitan dan Nusantara. Jalan Tol Trans Jawa juga memiliki potensi pertumbuhan trafik tertinggi," ujar Lisye dalam keterangan resmi, Rabu (6/7/2022).

PT JTT selaku perusahaan penerima pemisahan adalah anak perusahaan terkendali yang 99,19 persen sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga yang laporan keuangannya juga tetap terkonsolidasi. Dengan dilakukannya pemisahan, PT JTT dapat lebih kompetitif dan agile dalam mengambil keputusan bisnis guna menghasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga.

"Pemisahan akan mendorong pengembangan dan pengelolaan aset yang lebih intensif ke depan sehingga tercipta pemanfaatan aset yang lebih optimal. Selain itu, dengan dilakukannya pemisahan diharapkan akan mendorong berjalannya praktek-praktek terbaik (best practice) dan tata kelola perusahaan yang lebih baik,” ujar Lisye.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dampak Spin Off

Dia menambahkan, pemisahan ini juga akan mendorong efisiensi dari sisi operasional di ruas-ruas terkait sehingga memberikan dampak positif bagi pelayanan bagi pengguna jalan,

Aksi korporasi ini merupakan pemenuhan dari hal yang diputuskan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Marga yang diselenggarakan pada 27 April 2022.

Selain itu, PT JTT juga telah melakukan penandatanganan Restatement Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) 4 Segmen Operasi Jalan Trans Jawa yang konsesinya dimiliki oleh Jasa Marga yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Palimanan-Kanci, Jalan Tol Semarang Seksi ABC dan Jalan Tol Surabaya-Gempol. 

Sementara itu, penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danang Parikesit dan Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi.

Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia, seiring dengan terkoneksinya Jalan Tol Trans Jawa, maka konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa  juga terwujud. 

Berdasarkan inilah, prospek Jalan Tol Trans Jawa dalam jangka panjang sangat baik. Konektivitas antara ruas-ruas yang telah mature dan prospektif secara tidak langsung telah menjadi penggerak perekonomian di Pulau Jawa. Sentra ekonomi dan tujuan destinasi pariwisata baru serta aktivitas ekonomi turunannya, menjadikan bangkitan lalu lintas yang positif bagi Jalan Tol Trans Jawa.

 

 

3 dari 5 halaman

Konsesi Jalan Tol Jasa Marga Tembus 1.809 Km per Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) terus gencar membangun rus jalan Tol baru di berbagai wilayah Indonesia. Tercatat, total konsesi jalan tol Perseroan mencapai 1.809 kilometer (Km) hingga kuartal I-2022.

"Dengan ditandatanganinya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol atau PPJT Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap total konsesi bertambah menjadi 1.809 Km," kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR 1, Jakarta, Senin, 27 Juni 2022.

Adapun, total panjang jalan tol yang telah beroperasi hingga kuartal pertama tahun ini mencapai 1.259 km setelah beroperasinya ruas Tol Manado - Bitung. "Penambahan ini dengan beroperasinya ruas jalan tol Manado-Bitung secara penuh," tekannya.

Dengan capaian ini, Jasa Marga masih menjadi pemimpin utama dalam industri jalan tol di Indonesia. Tercatat, pangsa pasar perseroan mencapai 51 persen dari seluruh jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia.

"Sebagian besar jalan tol yang dikelola berada di pulau Jawa," ujar dia.

4 dari 5 halaman

Jasa Marga Serap Belanja Modal Rp 844,3 Miliar pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) baru merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 844,3 miliar hingga kuartal I 2022. Jasa Marga merencanakan belanja modal hingga Rp 9,11 triliun pada 2022.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menuturkan, total belanja modal konsolidasi terdiri dari belanja modal di level induk maupun anak perusahaan Jasa Marga sebesar Rp 9,11 triliun pada 2022.

“Penyertaan capex konsolidasi sampai dengan triwulan I 2022 lebih rendah yaitu 36,9 persen dari rencana karena disesuaikan dengan kebutuhan setoran modal anak perusahaan capex induk serta penyesuaian terhadap investasi bisnis prospektif,” kata Subakti Syukur dalam RDP Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/6/2022).

Adapun uraian rencana belanja modal Jasa Marga, yaitu belanja modal induk Rp 5,6 triliun, belanja AP konsesi jalan tol Rp 4,07 triliun, serta belanja modal AP Pengoperasian Jalan Tol dan Prospektif Rp 1,79 triliun. 

Total belanja modal sebelum konsolidasi sebesar Rp 9,54 triliun dan total belanja modal konsolidasi sebesar Rp 9,11 triliun.

“Berbagai program kerja yang direncanakan di 2022, ini target pendapatan usaha di luar konstruksi adalah sebesar  Rp 13,381 triliun dengan beban usaha di luar konstruksi sebesar Rp 7,75 triliun,” ujar Subakti.

Dia menambahkan, laba bersih yang diatribusikan ke induk dalam RKP 2022 sebesar Rp 98,2 miliar dan sampai dengan kuartal I 2022 diperoleh laba bersih sebesar Rp 392,8 miliar yang cukup jauh melebihi rencana. Hal ini karena disebabkan oleh pendapatan tol yang terealisasi sebesar 3,2 persen di atas rencana seiring dengan peningkatan volume lalu lintas.

Beban usaha di luar konstruksi terdapat efisiensi sebesar 9,2 persen sebagai upaya perseroan dalam melakukan pengendalian beban usaha.

Beban bunga berhasil ditekan sebesar 26,5 persen dari rencana karena keberhasilan Jasa Marga dalam melakukan refinancing kredit investasi serta belum terealisasinya kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI).

5 dari 5 halaman

Belanja Konstruksi

Sementara itu, belanja konstruksi jalan tol sebesar Rp 507 miliar digunakan untuk konstruksi jalan tol Jogja-Solo, Jogja-Bawean, Jakarta-Cikampek Selatan dan Manado Bitung serta belanja modal operasional jalan tol.

“Kami juga terus berupaya untuk menjaga rasio-rasio keuangan yang menjadi parameter kinerja dan kesehatan perusahaan melalui berbagai inisiatif dan strategi khusus pada setiap lini bisnisnya,” ungkapnya.

Subakti menuturkan, Jasa Marga juga fokus dalam melakukan efisien beban usaha khususnya beban operasional meningkatkan pengendalian terhadap pengeluaran capex dengan mengatur jadwal penyelesaian proyek serta tentunya mengoptimalkan portofolio portofolio bisnis perusahaan dengan juga melakukan berbagai strategi termasuk aspek recycle.

"Selain itu, JSMR terus menggali sumber pendanaannya optimal termasuk melawan refinancing kredit investasi dan menyiapkan berbagai skema pendanaan yang inovatif dalam rangka menjaga likuiditas dan posisi keuangan perusahaan agar tetap solid," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.