Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir Imbas Kekhawatiran Ekonomi Global

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada Rabu, 6 Juli 2022 di tengah penguatan wall street.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada pembukaan pada Rabu (6/7/2022), meskipun wall street memulihkan sebagian besar kerugiannya pada penutupan perdagangan.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,77 persen dan indeks Topix tergelincir 0,72 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,52 persen dan indeks Kosdaq turun 0,28 persen. Indeks S&P/ASX 200 di Australia melemah 0,35 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,16 persen.

Indeks saham Amerika Serikat (AS) awalnya turun tajam pada Selasa di Amerika Serikat sebelum reli pada sore hari. Indeks Nasdaq Composite mengakhiri sesi 1,75 persen lebih tinggi pada 11.322,24, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,16 persen pada 3.831,39, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 129,44 poin, atau 0,4 persen.

Dalam berita bank sentral, Bank Negara Malaysia diperkirakan merilis pernyataan kebijakan moneternya hari ini. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Indeks USD terakhir di 106,495, melompat dari bawah 105,3 awal pekan ini. Yen Jepang diperdagangkan pada 135,52 per dolar, menguat dari lebih dari 136 terhadap greenback pada Selasa. Dolar Australia melemah menjadi 0,6792 terhadap USD yang lebih kuat.

"Perekonomian global yang memburuk adalah beban utama pada AUD," tulis seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan Kristina Clifton, pada Rabu, 6 Juli 2022, dikutip dari laman CNBC.

Dalam perdagangan pagi Asia, harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,11 persen menjadi USD 101,60. Harga minyak mentah Brent naik 2,33 persen menjadi USD 105,16 per barel.

Patokan minyak AS jatuh sebanyak 10 persen, menembus level USD 100 pada Selasa di Amerika Serikat sebelum menetap 8,24 persen lebih rendah pada USD 99,50 di belakang kekhawatiran resesi.

Patokan internasional minyak mentah Brent ditutup 9,45 persen, atau USD 10,73, lebih rendah pada USD 102,77 per barel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penutupan Wall Street Selasa 5 Juli 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 5 Juli 2022. Penguatan wall street terjadi tengah kekhawatiran tentang kemungkinan resesi di AS membebani sentimen investor tetapi suku bunga lebih rendah mendorong sektor teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq menguat 1,75 persen ke posisi 11.322,24 setelah alami koreksi tajam. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,16 persen menjadi 3.831,39 setelah turun lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones melemah 129,44 poin atau 0,4 persen ke posisi 30.967,82 tetapi sempat turun 700 poin sebelumnya.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi menjadi sentimen investor. Bursa saham AS terlihat pulih setelah semester I 2022 yang sulit. Pasar telah turun dalam empat minggu dari lima minggu terakhir. Indeks S&P 500 lebih dari 20 persen di bawah rekor tertingginya. Beberapa ekonom percaya produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat turun untuk dua kuartal yang menjadi sinyal resesi.

Pada Selasa, 5 Juli 2022, imbal hasil treasury atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun berbalik. Ini sebuah langkah yang memiliki rekam jejak historis yang kuat sebagai indikator resesi. Ketika imbal hasil treasury jangka pendek diperdagangkan di atas imbal hasil jangka panjang, itu dapat menjadi tanda investor memperkirakan perlambatan ekonomi akan mengarah pada penurunan suku bunga.

 

3 dari 5 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi turun tajam pada Selasa, 5 Juli 2022 seiring saham Deere dan Caterpillar masing-masing susut 3,2 persen dan 2,5 persen, sehingga sentuh level terendah pada 2022. Saham pertambangan Freeport-McMoran merosot 6,6 persen.

“Pasar Amerika Serikat adalah semua tentang harga dalam perlambatan, dan harga pada kenyataan kalau the Fed dipaksa untuk menaikkan suku bunga menjadi perlambatan,” ujar Chief Economic Advisor Allianz, Mohamed El-Erian dikutip dari laman CNBC.

Namun, penurunan suku bunga mungkin telah mendorong saham teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan membantu Nasdaq mengungguli. Saham Docusign dan Zoom Video masing-masing naik 6,7 persen dan 8,5 persen. The Ark Innovation ETF melonjak lebih dari 8 persen.

Di sisi lain, harga minyak juga menurun sehingga mencerminkan kemungkinan perlambatan ekonomi. Harga minyak patokan Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah USD 100 per barel. Harga saham Chevron turun 2,6 persen.

4 dari 5 halaman

Dampak Harga Minyak

Saham consumer discretionary yang telah mencatat kinerja buruk dalam beberapa pekan terakhir membantu pasar pulih dari posisi terendah dalam sesi tersebut. Saham Amazon dan Nike naik lebih dari 3 persen, sementara saham Target menguat 2,3 persen.

Harga minyak yang lebih murah dapat menjadi dorongan untuk saham tersebut karena konsumen menyesuaikan pola pengeluaran di tengah inflasi yang tinggi.

Selain itu, saham Ford turun 1 persen setelah penjualan kuartal II naik lebih lambat dari yang diharapkan.Sejumlah pihak di wall street percaya perlambatan ekonomi telah pengaruhi saham.

Prospek pada semester II 2022 Ini terlihat suram. Credit Suisse Strategis Jonathan Golub berharap AS hindari resesi tetapi memangkas target S&P 500 untuk akhir tahun menjadi 4.300 dari 4.900. Target baru itu berarti wall street mengembalikan sekitar setengah dari kerugiaannya dari enam bulan pertama 2022.

"Resesi paling akurat dicirikan oleh data pekerjaan yang buruk disertai dengan ketidakmampuan konsumen dan bisnis untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka. Sementara kami saat ini mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berarti (dari tingkat yang sangat tinggi), tidak satu pun dari kondisi di atas yang terjadi hari ini,” tulis Golub.

5 dari 5 halaman

Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi Global

Investor pun menantikan rilis data laporan pekerjaan Juni 2022 pada Jumat pekan ini. Menurut perkiraan Dow Jones, pertumbuhan pekerjaan kemungkinan melambat pada Juni dengan bertambah 250.000 nonfarm payrolls, turun dari 390.000 pada Mei 2022. Ekonom yang disurvei memperkirakan tingkat pengangguran akan bertahan di 3,6 persen.

Pesanan pabrik pada Mei yang dirilis Selasa pekan ini menunjukkan pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan. Di bidang politik, investor mengamati keputusan yang membayangi dari Presiden AS Joe Biden tentang apakah pemerintahannya akan menurunkan tarif era Trump untuk barang-barang China. Pejabat Gedung Putih berharap peralihan itu akan membantu meringankan beban inflasi.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi juga tumbuh di tempat lain. Bank of England mengatakan prospek ekonomi global telah memburuk secara material. Di pasar mata uang, euro merosot ke level terendah dalam 20 tahun terhadap dolar AS pada Selasa pekan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.