Sukses

Pelita Samudera Shipping Jual Kapal Rp 152,71 Miliar

PT Pelita Samudera Shipping Tbk menjual FLF kepada PT Asian Bulk Logistics senilai USD 10,50 juta atau setara Rp 152,71 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) divestasi satu unit fasilitas muatan apung (FLF) Ratu Kumala pada 1 Juli 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (5/7/2022), PT Pelita Samudera Shipping Tbk menjual FLF kepada PT Asian Bulk Logistics senilai USD 10,50 juta atau setara Rp 152,71 miliar, dan belum termasuk PPN. Perseroan pun menyebutkan transaksi itu telah dibayar lunas oleh Asian Bulk Logistics sebelum penandatanganan akta notaris jual beli.

"Lingkup transaksi ini tidak melebihi 20 persen dari total aset perseroan sehingga bukan merupakan transaksi material,” tulis manajemen perseroan.

Perseroan menyatakan dampak transaksi tersebut antara lain peremajaan kapal karena umur kapal 17 tahun dan memanfaatkan kondisi pasar kapal yang baik serta mendapatkan arus kas perseroan.

"Tidak ada dampak negatif terhadap kelangsungan usaha dan tidak ada dampak material di bidang hukum karena pelaksanaan jual beli sudah memenuhi ketentuan yang berlaku,” tulis manajemen perseroan.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 5 Juli 2022, saham PSSI menguat 5,31 persen ke posisi Rp 595 per saham. Saham PSSI berada di level tertinggi Rp 600 dan terendah Rp 560 per saham. Total volume perdagangan 1.839.400 saham dan nilai transaksi Rp 1,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 544 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pelita Samudera Shipping Alihkan 120 Juta Saham Treasuri untuk Program MESOP

Sebelumnya, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengalihkan sebagian saham treasuri melalui program kepemilikan saham manajemen dan karyawan atau management and employee stok option program (MESOP) atau program MESOP. Hal itu telah disetujui dalam keputusan direksi pada 4 April 2022.

PT Pelita Samudera Shipping Tbk mengalihkan saham treasuri sebanyak 120 juta dalam program MESOP. Sebelumnya perseroan telah melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham pada 17 Juni 2021-4 April 2022 mencapai 167.596.800.

Adapun hak opsi untuk membeli saham treasuri tersebut dapat dilaksanakan dalam jangka waktu selambat-lambatnya hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.

“Rencana untuk pengalihan sebagian saham treasuri melalui MESOP tersebut akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam RUPST Perseroan yang akan diselenggarakan pada 12 Mei 2022,” tulis perseroan dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa, 5 April 2022, ditulis Kamis (7/4/2022).

Perseroan menetapkan harga pelaksanaan hak opsi untuk mengambil bagian dari saham treasuri sekurang-kurangnya dengan harga rata-rata perolehan saham pada penutupan pasar selama 17 Juni 2021-4 April 2022 sebesar Rp 358 per saham.

Pelaksanaan Hak Opsi akan dilaksanakan dengan memperhatikan batasan jumlah hak opsi yang dapat digunakan untuk mengambil-bagian saham yang telah dibeli kembali untuk setiap periode pelaksanaan.

Periode pelaksanaan akan ditetapkan dengan memperhatikan batas akhir pelaksanaan Hak Opsi adalah sampai dengan tanggal penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2024.

Setelah tanggal tersebut seluruh Hak Opsi yang tidak digunakan untuk mengambil-bagian atas saham yang telah dibeli kembali akan menjadi gugur dan tidak dapat digunakan untuk mengambil-bagian atas saham yang dibeli kembali.

Kriteria eligibilitas peserta untuk program antara lain anggota direksi perseroan, anggota dewan komisaris kecuali komisaris independent, karyawan perseroan dengan jenjang tertentu.

“Syarat kepesertaan program akan ditetapkan oleh direksi dengan persetujuan dewan komisaris dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku,” tulis perseroan.

3 dari 5 halaman

Latar Belakang MESOP

1.MESOP merupakan pembagian hak opsi bagi peserta Program untuk mengambil bagian atas Saham Treasuri, hak opsi akan didistribusikan 14 hari terhitung sejak tanggal Perseroan mengumumkan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui rencana Pengalihan Saham Treasuri untuk MESOP ini.

2. Pelaksanaan MESOP merupakan program kepemilikan saham bagi Manajemen dan Karyawan Perseroan di mana Peserta Program dapat mengunakan bagian dari jasa produksi yang menjadi hak dari Manajemen dan Karyawan untuk digunakan oleh Peserta MESOP untuk mengambil bagian dari jumlah Saham Treasuri atau Peserta juga memperoleh fleksibilitas untuk mengunakan dana sendiri dalampelaksanakan hak opsi melalui pendanaan sendiri.

 3. Dengan kepemilikan saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan Perseroan diharapkan akan tercapai keselarasan kepentingan Perseroan dan kepentingan Manajemen dan Karyawan Perseroan sesuai dengan best practice mengingat transparansi, keterukuran serta memiliki kepastian implementasi dari MESOP.

4. Kepemilikan saham merupakan program untuk meretensi dan pemberian apresiasi serta penghargaan jangka panjang atas kontribusi pada pertumbuhan kinerja Perseroan disamping untuk meningkatkan loyalitas setiap peserta program.

4 dari 5 halaman

Kinerja 2021

PT Pelita Samudera Shipping Tbk mencatat pendapatan usaha telah diaudit per 31 Desember 2021 sebesar USD 108,7 juta naik 59 persen dari periode yang sama pada  2020 sebesar USD 68,3 juta. Pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah Perseroan.

Segmen Kapal Tunda dan Tongkang memberikan kontribusi tertinggi, yakni USD 38,5 juta, diikuti segmen Kapal Curah Besar (Mother Vessel) 36,1 juta, dan segmen Fasilitas Muatan Apung (Floating Loading Facility) USD 34,1 juta.

Pendapatan dari muatan apung dan pengangkutan (Freight Charter) meraup USD 61,2 juta dengan Total volume angkut pada 2021 tercatat 33,7 juta metrik ton.

Pendapatan dari sewa berjangka (Time Charter) secara keseluruhan naik signifikan 190 persen menjadi USD 38,7 juta dari USD 13,3 pada 2020. Segmen kapal MV berkontribusi terbesar dengan US$18 juta dengan tingkat rata-rata utilisasi kapal MV Perseroan tercatat 88,4 persen.

Selain komoditas batu bara pada 2021, Perseroan terus meningkatkan diversifikasi angkutan kargo. Ekspansi multi kargo armada Perseroan hingga akhir 2021 mencapai hampir 30 persen untuk volume pengangkutan komoditas di luar batubara seperti nikel, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi, termasuk melayani permintaan angkutan kargo alumina dari perusahaan BUMN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada kuartal IV untuk mengangkut kargo Alumina.

Perseroan mencatat marjin laba kotor sebesar 32 persen atau USD 34,9 juta. Marjin EBITDA dicapai di 42 persen atau sebesar USD 45,7 juta.

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Dalam keterangan perseroan, rekor pendapatan usaha pada 2021 serta upaya efisiensi biaya yang berkelanjutan, mampu mencatatkan laba bersih tahun berjalan Perseroan sebesar USD 25 juta, pencapaian tertinggi sejak Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2017.

Meningkatnya laba bersih tahun berjalan sekaligus menaikan laba bersih per saham atau Earning Per Share Perseroan menjadi Rp65, naik hampir tiga kali lipat dari Laba Bersih per Saham tahun 2020, yakni Rp22

Perseroan mencatat kas dan setara kas sebesar USD 22 juta pada akhir tahun 2021. Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar 23 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 37 [ersen, PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.

"Kami akan terus berupaya untuk mempertahankan Pencapaian 2021 yang merupakan Pencapaian terbaik dalam sejarah Perseroan,” ujar Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Alex dalam keterangan tertulis, 4 April 2022.

Ia menuturkan, sejumlah strategi telah disiapkan  untuk menghadapi 2022, di antaranya melanjutkan divestasi aset Perseroan di saat yang tepat, diversifikasi kargo non-batubara, serta mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19. “Kami telah alokasikan belanja modal sebesar USD10 juta,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.