Sukses

Tesla Umumkan Penurunan Penjualan pada Kuartal II 2022

Tesla melaporkan penjualan turun hampir 18 persen, menjadi sekitar 255 ribu kendaraan pada kuartal kedua 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla mengumumkan penurunan penjualan pada kuartal II 2022. Penguncian Covid-19 di China disebut sebagai akibat penurunan produksi dan penjualan Tesla yang sebelumnya jarang terjadi.

Perusahaan melaporkan penjualan turun hampir 18 persen, menjadi sekitar 255 ribu kendaraan pada kuartal kedua dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2022. Sementara dari sisi produksi turun 15 persen menjadi 259 ribu unit.

Pabrik Tesla di Shanghai ditutup selama beberapa minggu pada April karena aturan penguncian untuk memitigasi lonjakan kasus Covid-19. Masalah suku cadang dari pemasok Tesla juga membatasi produksi Tesla, bahkan setelah pabrik dibuka kembali.

"Meskipun tantangan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan penutupan pabrik di luar kendali kami, Juni 2022 adalah bulan produksi kendaraan tertinggi dalam sejarah Tesla," kata manajemen Tesla, dikutip dari CNN, Senin (4/7/2022).

Tesla tidak merilis rincian geografis penjualan dalam laporan penjualan dan produksi bulanannya. Namun diketahui, sebesar 45 persen dari pendapatannya tahun lalu berasal dari penjualan AS.

Penjualan mobil di seluruh industri di sebagian besar China terhenti selama hampir di sepanjang kuartal II 2022 karena penguncian. Sebagian besar penjualan Tesla di luar Amerika Serikat (AS) berasal dari kendaraan yang dibuat di Shanghai.

Analis yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan perusahaan akan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 46 persen pada kuartal II 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan pendapatan yang disesuaikan naik sebesar 51 persen. Kinerja Tesla pada kuartal II 2022 memberikan tekanan lebih lanjut pada harga saham perusahaan. Saham Tesla telah jatuh 35 persen sepanjang 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tesla Tutup Kantor di San Mateo dan PHK 200 Karyawan

Sebelumnya, Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada sistem asisten pengemudi Autopilot.

Hal itu disampaikan salah satu orang mengatakan kepada Reuters, sebuah langkah yang dilihat sebagai percepatan pemotongan biaya. Sebagian besar orang yang diberhentikan adalah pekerja per jam, kata sumber itu.

Awal bulan ini, CEO Tesla Elon Musk mengatakan, kepada manajer puncak kalau memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan pembuat mobil listrik perlu memangkas staf sekitar 10 persen.

Kemudian, miliarder itu mengatakan pemotongan 10 persen hanya akan berlaku untuk pekerja yang digaji dan jumlah staf per jam masih diperkirakan akan bertambah.

"Tesla jelas berada dalam mode pemotongan biaya besar," kata Profesor teknik listrik dan komputer di Universitas Carnegie Mellon, Raj Rajkumar, dikutip dari Channel News Asia, ditulis Kamis (30/6/2022).

"Ini (pengurangan staf) kemungkinan menunjukkan bahwa kuartal II 2022 cukup sulit bagi perusahaan karena penutupan di Shanghai, biaya bahan baku, dan masalah rantai pasokan,” ia menambahkan.

Tindakan anti-pandemi di Shanghai telah menekan produksi Tesla di sana. Orang yang diberhentikan yang berbicara kepada Reuters mengatakan karyawan di kantor satelit sebelumnya telah diberitahu mereka akan pindah ke kantor di Palo Alto secara bertahap mulai bulan ini setelah sewa San Mateo berakhir. Namun, sebagian besar pekerja diberhentikan pada Selasa.

"Itu pasti semacam mati rasa. Ya, kami benar-benar terkejut; kami benar-benar buta," tutur dia.

3 dari 4 halaman

Alihkan Pekerjaan

Beberapa pekerja mengharapkan Tesla untuk mengalihkan beberapa pekerjaan ke pekerja berupah rendah di Buffalo, New York, untuk menghemat biaya.

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Banyak orang di kantor Tesla San Mateo mengerjakan anotasi data, meninjau dan memberi label berbagai visual yang dikumpulkan dari kendaraan Tesla untuk mengajari sistem Autopilot mobil cara menangani jenis skenario jalan tertentu.

Sejumlah karyawan anotasi data Tesla mengatakan di Linkedin pada Selasa mereka telah diberhentikan.

"Begitu hari yang mengecewakan hari ini. Saya bersama dengan hampir seluruh cabang San Mateo di Tesla baru saja diberhentikan," kata Spesialis anotasi data, Caeser Rosas, di postingan Linkedin.

Bloomberg pertama kali melaporkan tentang PHK San Mateo. Musk juga mengatakan pabrik baru Tesla di Texas dan Berlin adalah tungku uang raksasa yang merugi miliaran dolar.

4 dari 4 halaman

Tesla Bakal Stock Split

Sebelumnya, Tesla berencana memecah nilai nominal saham (stock split) dengan rasio tiga banding satu (3:1). Rencana ini dimintakan persetujuan pemegang saham Tesla pada RUPS 4 Agustus 2022.

Menyusul kabar tersebut, saham Tesla naik lebih dari 1 persen ke posisi USD 696,69 pada perdagangan Jumat, 10 Juni 2022.

"Kami percaya stock split akan membantu mengatur ulang harga pasar saham biasa kami sehingga karyawan kami akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola ekuitas mereka,” ungkap Tesla dalam pengajuannya, dikutip dari CNBC, Sabtu (11/6/2022).

Aksi ini membuat saham Tesla lebih terjangkau oleh investor individu yang lebih kecil.  Membantu perusahaan mendapatkan likuiditas dan perpecahan dapat menciptakan lebih banyak permintaan untuk saham perusahaan.

Dalam pengajuannya, perusahaan juga mengungkapkan rencana co-founder Oracle Corp Larry Ellison, teman dari Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk, untuk tidak mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dewan Tesla ketika masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham tahun ini.

Ellison sendiri saat ini memiliki 1,5 persen saham Tesla. Sementara CEO Tesla Elon Musk saat ini memegang 23,5 persen saham Tesla dan Vanguard memegang 6 persen saham Tesla.

Elon Musk menjual sebagian besar kepemilikan Tesla-nya sejak akhir 2021, sebagian untuk menopang saham di Twitter, raksasa jejaring sosial yang disetujui untuk diakuisisi sekitar USD 44 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.