Sukses

BNP Paribas AM Genjot Investasi Berkelanjutan hingga Inklusif

Sebagai pionir dalam investasi ESG, PT BNP Paribas AM di usianya yang ke-30, berkomitmen kuat untuk turut dalam mengembangkan solusi investasi berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) menilai tren investasi berkelanjutan yang menerapkan prinsip environmental, social & governance (ESG) di Indonesia akan terus meningkat dan semakin relevan dengan kondisi saat ini.

Hal itu sejalan dengan fokus pemerintah baik dalam mengatasi isu perubahan iklim. Sekaligus dalam upaya mendorong sektor jasa keuangan menuju pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, sebagaimana yang disuarakan oleh perwakilan pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 meeting.

Sebagai pionir dalam investasi ESG, PT BNP Paribas AM di usianya yang ke-30, berkomitmen kuat untuk turut dalam mengembangkan solusi investasi berkelanjutan.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, yang menjadi fokus kami adalah untuk invest responsibly, bagaimana agar produk-produk yang kami tawarkan ke investor bisa bertanggung jawab secara jangka panjang. Misalnya lewat investasi ESG yang sudah kami terapkan di reksa dana kami sejak tahun 2016.” ujar Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso saat perayaan 30th Anniversary PT BNP Paribas AM, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Investasi berkelanjutan sendiri sudah menjadi tren investasi di dunia. Hal ini terlihat dari data yang dilaporkan oleh Global Sustainable Investment Review, yang terdapat peningkatan total dana kelolaan investasi berkelanjutan sebesar 55 persen pada periode 2016-2020 menjadi sebesar USD 35,3 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Survei BNP Paribas

Survei yang dilakukan oleh BNP Paribas Asset Management Global & Greenwich Associates pada Juni 2020 menunjukkan 81 persen dari responden telah menerapkan investasi berbasis ESG dan 16 persen berencana untuk melakukan hal yang sama.

79 persen  dari responden juga percaya bahwa pertimbangan sosial dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja investasi jangka panjang serta terhadap pengelolaan risiko.

"Kami merasa bangga karena momentum 30 tahun keberadaan kami di Indonesia juga bertepatan dengan fokus pemerintah di Presidensi G20 meeting untuk menuju ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan. Hal ini juga memotivasi kami untuk terus mempromosikan peran penting dari investasi berkelanjutan dan mengakselerasi implementasinya kepada investor,” lanjut Priyo.

Saat ini PT BNP Paribas AM memiliki tiga reksa dana dengan tema ESG. Yaitu reksa dana indeks BNP Paribas SRI-KEHATI, reksa dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD dan reksa dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD.

Hingga Mei 2022, dana kelolaan reksa dana dengan tema ESG di PT BNP Paribas AM telah mencapai Rp 5,5 triliun atau naik hampir 5 kali lipat dibandingkan 2019 lalu yang hanya sekitar Rp 1 triliun.

3 dari 4 halaman

BNP Paribas Asset Management Catat Dana Kelolaan Rp 5,5 Triliun dari Reksa Dana Berbasis ESG

Sebelumnya, BNP Paribas Asset Management mencatatkan total dana kelolaan Rp 32,95 triliun hingga 22 Mei 2022.  Dari total itu, dana kelolaan reksa dana tema environmental, social and governance (ESG) tercatat Rp 5,5 triliun.

“Di 2022 ini, kami sudah mencapai dana kelolaan untuk reksa dana bertemakan ESG Rp 5,5 trilin. Ini sudah naik empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir,” kata Presiden Direktur BNP Paribas Asset Management, Priyo Santoso dalam konferensi pers, Selasa (28/6/2022).

Perusahaan juga memiliki jalur distribusi yang luas dengan 27 mitra APERD baik bank maupun non bank.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur & Head Marketing sekaligus Product Developer BNP Paribas Asset Management, Maya Kamdani menerangkan, pertumbuhan sustainable investment atau investasi berkelanjutan di dunia mengalami kemajuan signifikan. Dana kelolaan untuk investasi berkelanjutan di dunia mencapai USD 2,78 triliun hingga kuartal I 2022.

Asia menempati posisi ketiga dengan dana kelolaan untuk investasi berkelanjutan mencapai USD 71 miliar, naik 31 persen yoy. Di bawah Eropa sebesar USD 2,28 triliun dan AS USD 343 miliar, di mana masing-masing naik 82 persen yoy dan 12 persen yoy.

Khusus di Asia (ex Japan), kesadaran pentingnya investasi berkelanjutan tercermin dari jumah penandatanganan PRI (Principles for Responsible Investment) yang terus bertambah secara signifikan, mencapai 350 hingga Mei 2022.

"Jumlah penandatanganan PRI yang sebelumnya 30 di 2012 meningkat menjadi 294 di tahun ini, dan per Mei sudah mencapai 350,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Produk Investasi

Hampir 8 persen investor di wilayah Asia Pasifik memandang investasi ESG dari sebelumnya cukup penting, kini menjadi sangat penting sejak pandemi Covid-19. Di saat bersamaan, dari sisi supply, jumlah produk investasi berbasis ESG juga terus mengalami pertambahan.

“Momentum yang kuat, ditandai banyaknya peluncuran produk sustainable di Asia ex-Japan. Ada 43 reksa dana di 2020, dari hanya 27 di 2019,” kata dia.

Saat ini, BNP Paribas AM memiliki tiga reksa dana yang mengaplikasikan filter ESG, baik offshore maupun onshore. Yakni. BNP Paribas Cakra Syariah USD, yang merupakan reksa dana saham syariah pertama di Indonesia yang mengaplikasikan filter ESG sejak 2016.

Lalu ada BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD, yaitu reksa dana syariah ESG yang fokus berinvestasi ke pasar saham China. Serta BNP Paribas SRI Kehati, merupakan kerja sama dengan yayasan Sri Kehati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.