Sukses

BEI Tutup Kode Domisili Investor Hari Ini Senin 27 Juni 2022

Penutupan kode domisili investor (Domestic/Foreign) efektif diberlakukan BEI mulai Senin, 27 Juni 2022. Ini alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup kode domisili investor (domestic/foreign) mulai Senin, 27 Juni 2022.

BEI selaku penyelenggara perdagangan saham di pasar modal Indonesia selalu mengedepankan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Salah satu upaya BEI untuk menciptakan hal tersebut, dengan mengimplementasikan penutupan kode broker pada data transaksi yang dikirim secara real time kepada pelaku pasar mulai 6 Desember 2021.

Sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya,enam bulan setelah penutupan kode broker, Bursa juga akan mengimplementasikan penutupan kode domisili investor (domestic/foreign).

"Penutupan kode domisili investor (Domestic/Foreign) akan efektif diberlakukan Bursa mulai Senin, 27 Juni 2022,” tulis Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Senin (26/6/2022).

Adapun tujuan Bursa dalam implementasi penutupan kode domisili investor adalah:

1. Meningkatkan tata kelola pasar, yaitu membangun market governance dengan mengurangi praktik herding behaviour atau menggiring pasar ke saham-saham tertentu;

2. Memproteksi investor dari tekanan jual atau beli pihak asing;

3. Meningkatkan kewajaran harga saham;

4. Mengarahkan investor untuk melakukan riset sebelum melakukan keputusan investasi dengan menggunakan filosofi analisis fundamental dan teknikal dalam pengambilan keputusan investasi saham, serta memahami risk and return dari berinvestasi atas suatu saham; serta

5. Merupakan best practice di bursa lain Dengan diimplementasikannya penutupan kode domisili investor ini maka pelaku pasar dan investor tidak dapat melihat kode domisili foreign atau domestic secara real time melalui layar aplikasi on-line trading.

Data dan informasi terkait transaksi foreign atau domestik tetap dapat diakses pada akhir hari perdagangan melalui;

1. Data end of day (EoD) transaksi Bursa;

2. Data olahan dari perusahaan sekuritas;

3. Summary investor type pada Website BEI;

4. Data Statistik pada Website BEI; dan

5. Daily trading information

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menakar Dampak Penutupan Kode Domisili Investor

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengimplementasikan penutupan kode domisili investor mulai 27 Juni 2022. Kebijakan ini menyusul penutupan kode broker yang sebelumnya telah diimplementasikan sejak Desember 2021.

Seiring dengan implementasi penutupan kode investor, Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan nilai transaksi saham mungkin akan turun.

Dia menuturkan, hal itu terjadi lantaran beberapa kelompok trader memang membeli dan menjual sahamnya mengikuti aktivitas investor domisili asing.

"Simpelnya kalau asing beli saham A, mereka ikut beli, demikian sebaliknya. Jadi yang dianalisa bukan fundamental atau teknikal atau apapun, melainkan aktivitas asing, sehingga lebih cenderung spekulasi,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu, 22 Juni 2022.

Adapun penutupan domisili diharapkan dapat memproteksi investor dari tekanan jual atau beli investor asing. Sekaligus meningkatkan kewajaran harga dan meningkatkan encouragement untuk melakukan analisa atau riset. Teguh menilai, banyak investor ritel yang hanya ikut-ikutan investor lain yang lebih besar dan dianggap bisa mengendalikan naik turunnya saham.

"Itu sejak awal bukan cara investasi yang benar, tapi banyak yang melakukan. Jadi niat BEI sudah baik agar investor dipaksa menganalisa, tapi mungkin juga bisa jadi bumerang di mana nilai transaksi akan turun,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Pertimbangkan Fundamental Perusahaan

Sebagai investor fundamentalis, Teguh mengatakan implementasi kebijakan tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas investasi. Hal itu karena investor fundamentalis umumnya lebih mempertimbangkan fundamental perusahaan ketika hendak memutuskan investasinya.

"Kalau bagi investor fundamentalis maka tidak ada keuntungan atau kerugian apapun, karena kami tidak pernah lihat kode broker ataupun kode domisili," ujarnya.

Teguh menekankan, BEI perlu menjelaskan lebih rinci mengenai latar belakang kebijakan tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menjawab kecurigaan pasar bahwa penutupan kode domisili dinilai sebagai upaya pengaburan aktivitas trading oleh bandar.

"Sebagian orang mungkin akan curiga bahwa tindakan penutupan kode ini adalah agar aktivitas trading oleh pemain besar (bandar saham) tidak lagi bisa dibaca oleh pemain kecil. Jadi mungkin BEI juga perlu menjelaskan hal ini,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Kode Domisili Investor Mulai 27 Juni 2022

Sebelumnya beredar surat BEI terkait rencana implementasi penutupan kode domisili investor pada 27 Juni 2022 yang ditandatangani Direktur BEI Laksono Widodo dan Fihri Hadi. Dalam surat tersebut tertulis:

Menindaklanjuti Surat Bursa Efek Indonesia dengan Nomor S-04224/BEI.IBI/05-2022 perihal Pengujian Penutupan Kode Domisili Investor pada Area Replika JATS pada tanggal 27 Mei 2022 dan rencana Implementasi Penutupan Kode Domisili Investor, dengan ini kami sampaikan kembali bahwa Penutupan Kode Domisili Investor akan diimplementasikan pada tanggal 27 Juni 2022.

Kami juga menghimbau agar Ibu/Bapak dapat menyampaikan informasi tersebut kepada para nasabah dan/atau stakeholder dan memastikan kesiapan sistem dari Perusahaan Ibu/Bapak terkait Penutupan Kode Domisili Investor.

Apabila Ibu/Bapak memerlukan informasi lebih lanjut terkait Penutupan Kode Domisili Investor, Ibu/Bapak dapat menghubungi kami melalui email proyek.jats@idx.co.id

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.