Sukses

Wall Street Melambung, Indeks Dow Jones Terbang 2,68 Persen

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 823,32 poin atau 2,68 persen menjadi 31.500,68

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 25 Juni 2022. Indeks Dow Jones naik lebih dari 800 poin, setelah berada di posisi terendah pekan lalu dan membatasi kenaikan mingguan pertama sejak Mei 2022.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 823,32 poin atau 2,68 persen menjadi 31.500,68. Indeks S&P 500 naik 3,06 persen menjadi 3.911,74. Indeks Nasdaq bertambah 3,34 persen menjadi 11.607,62.

Rata-rata indeks utama mencatat kenaikan besar selama sepekan. Indeks S&P 500 naik hampir 6,5 persen pada pekan ini. Indeks Nasdaq bertambah 7,5 persen, dan indeks Dow Jones menguat 5,4 persen. Pergerakan indeks saham itu mengikuti penurunan mingguan terburuk untuk indeks S&P 500 sejak 2020.

Ketiga tiga indeks acuan utama rata-rata menghentikan penurunan beruntun selama tiga minggu. Hal ini karena pelaku pasar mempertimbangkan apakah pasar telah menemukan titik terendah. Namun, banyak pihak di wall street mempertahankan pandangan suram.

"Kami percaya bahwa pemantulan di pasar saham Amerika Serikat selama tiga hari perdagangan terakhir telah menjadi reli pasar bearish dari kondisi aksi jual yang dalam,” tulis Chris Senyek dari Wolfe Research dalam catatannya.

Senyek menambahkan, meski mungkin ada beberapa tindak lanjut jangka pendek tambahan, pihaknya percaya koreksi berikutnya akan didorong oleh meningkatnya risiko resesi dan revisi pendapatan ke bawah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen Beragam

Rata-rata indeks acuan melonjak setelah pembacaan sentimen konsumen yang diikuti oleh the Federal Reserve (the Fed) menunjukkan sedikit pelonggaran harapan inflasi.

Sentimen konsumen mencapai rekor terendah 50 pada Juni 2022, menurut pembacaan terakhir dari survei University of Michigan yang dirilis Jumat pagi ini. Investor ingin inflasi 12 bulan oleh konsumen turun kembali ke 5,3 persen. Pembacaan awal bulan ini yang sangat penting dalam mempengaruhi the Fed untuk menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunga menunjukkan harapan inflasi 5,4 persen.

“Pada keseimbangan, sentimen beragam,” ujar Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, Terry Sandven dikutip dari laman CNBC, Sabtu (25/6/2022).

Ia menuturkan, konsumen keluar dan membayar untuk “pengalaman” yaitu perjalanan, rekreasi, barang-barang kecantikan, kebutuhan rumah tangga dan lainnya. “Inflasi yang meningkat terutama biaya makanan dan energi yang lebih tinggi, adalah salah satu hambatan secara luas yang diperkirakan menghambat pengeluaran dalam waktu dekan,” ujar dia.

 

3 dari 4 halaman

Gerak Saham

Adapun 11 sektor saham menguat. Saham pelayaran memimpin kenaikan di indeks S&P 500. Saham Carnival Corporation menguat 12,4 persen setelah volume pemesanan pada kuartal terakhir hampir dua kali lipat pada kuartal I 2022. Saham Royal Carribean Group melonjak sektiar 15,8 persen. Saham Norwegian Cruise Line Holdings naik hampir 15,4 persen.

Sektor keuangan memimpin penguatan dengan naik 3,8 persen. Saham beberapa bank terbesar di negara itu naik setelah the Federal Reserve merilis hasil “strees test” tahunannya.

Bank sentral mengatakan, perusahaan seperti Wells Fargo memiliki modal kuat untuk hadapi resesi yang parah. Harga saham Wells Fargo melonjak hampir 7,6 persen. Capital One naik 5,6 persen. Saham FedEx melonjak sekitar 7,2 persen meskipun laporan kuartal IV beragam setelah perusahaan logistik itu sampaikan perkiraan pendapatan yang optimistis.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street Kamis 23 Juni 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 23 Juni 2022 seiring yield obligasi tergelincir dan pasar masih mencermati risiko resesi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 194,23 poin atau 0,64 persen ke posisi 30.677,36. Indeks S&P 500 bertambah 0,95 persen ke posisi 3.795,73. Indeks Nasdaq naik 1,62 persen ke posisi 11.232,19.

Indeks Nasdaq melampaui rata-rata lainnya seiring pelaku pasar terus memikirkan kemungkinan penurunan ekonomi. Hal ini karena imbal hasil treasury bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam kira-kira dua minggu. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

“Tindakan pasar yang telah kita lihat hari ini dan kemarin setidaknya di internal menunjukkan pasar menjadi semakin peduli dengan pertumbuhan ekonomi global,” ujar Chief Investment Officer Horizon Investments, Scott Ladner dikutip dari laman CNBC, Jumat (24/6/2022).

Adapun saham yang lebih defensif antara lain kebutuhan pokok konsumen, utilitas, real estate, dan saham perawatan kesehatan mendorong kinerja yang lebih baik.

Hal ini dengan masing-masing sektor naik sekitar dua persen. Saham kebutuhan pokok konsumen seperti Clorox naik 6 persen. Perusahaan untuk membangun rumah dongkrak sektor saham consumer siklikal. Saham Lennar dan D.R Horton masing-masing naik 4,5 persen dan 5,2 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.