Sukses

Laju IHSG Fluktuatif, Investor Asing Beli Saham PNBN hingga ENRG

Pada pembukaan perdagangan, Kamis, 23 Juni 2022, IHSG melemah enam poin ke posisi 6.78,38.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan Kamis (23/6/2022). Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada awal sesi perdagangan.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah enam poin ke posisi 6.78,38. Indeks LQ45 menguat 0,14 persen ke posisi 1.010,37. Sebagian besar indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.995,07 dan terendah 6.962,67. Sebanyak 207 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 193 saham melemah dan 193 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 156.801 kali dengan volume perdagangan 3,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,5 triliun. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG menguat 0,05 persen ke posisi 6.690.

Untuk sektor saham cenderung menguat dan melemah hampir seimbang. Indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,96 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergi melemah 0,43 persen, indeks sektor saham IDXBasic susut 0,40 persen dan indeks sektor saham IDXindustry merosot 0,29 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,44 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal dan IDXhealth menguat.

Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan Bank Indonesia (BI) merevisi naik target batas atas inflasi menjadi 4,2 persen YoY (Vs. Prev. 4 persen YoY).

Saat ini, inflasi Mei berada di level 3,55 persen YoY (2,58 persen MoM), lebih baik dibanding negara lainnya, membuat BI 7DRRR Juni diproyeksikan tetap di level 3,50 persen. Di sisi lain, BI berpotensi melanjutkan kebijakan normalisasi likuiditas melalui kenaikan GWM pada Juli dan September, masing-masing menjadi 7 persen dan 9 persen.

Kemarin, IHSG melemah 60 poin ke level 6.984, dengan net sell asing Rp  120 miliar. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward (rebound) dalam rentang 6.950-7.150 pada Kamis pekan ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing Kamis 23 Juni 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham RIGS melonjak 16,08 persen

-Saham PAMG melonjak 14,81 persen

-Saham TNCA melonjak 13,64 persen

-Saham PTDU melonjak 11,21 persen

-Saham KBLV melonjak 10,27 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ASDM melemah 6,79 persen

-Saham MRAT melemah 6,77 persen

-Saham UFOE melemah 6,74 persen

-Saham PURI melemah 6,63 persen

-Saham ESTA melemah 6,63 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham PNBN senilai Rp 7,1 miliar

-Saham HRUM senilai Rp 2,7 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 2,7 miliar

-Saham MEDC senilai Rp 2,3 miliar

-Saham ENRG senilai Rp 1,6 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 42,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 8,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 7,7 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 6,3 miliar

-Saham SMDR senilai Rp 5,6 miliar

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada Kamis 23 Juni 2022

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan pada Kamis, 23 Juni 2022. Indeks Hang Seng naik 0,13 persen dan indeks Singapura menguat 0,63 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,52 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,09 persen, indeks Shanghai melemah 0,06 persen dan indeks Taiwan tergelincir 0,69 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022. Hal ini seiring kekhawatiran ekonomi terus bebani pasar dengan indeks saham Jepang catat koreksi terbesar. Saham China melemah didorong saham teknologi yang tertekan. Saham Alibaba dan Meituan masing-masing turun 4 persen dan 5 persen.

Bank sentral Jepang setelah pertahankan suku bunga ultra rendah pekan lalu rilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter April dengan bank sentral menilai inflasi yang mendasari sehingga tetap rendah. Sebagian besar pejabat bank sentral Jepang mengharapkan suku bunga jangka pendek dan panjang tetap pada tingkat saat ini atau lebih rendah.

 

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 22 Juni 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022. Hal ini seiring pasar berjuang untuk mempertahankan kenaikan dari hari sebelumnya.

Selain itu, pelaku pasar juga mempertimbangkan komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang kembali menegaskan sikap bank sentral untuk meredam inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 47,12 poin atau 0,15 persen menjadi 30.483,13. Indeks Dow Jones tergelincir pada jam terakhir perdagangan. Indeks S&P 500 susut 0,13 persen menjadi 3.759,89. Indeks Nasdaq turun terbatas 0,15 persen menjadi 11.053,08.

Kekhawatiran yang berkembang dari resesi di wall street baru-baru ini membebani saham. Pada Rabu, 22 Juni 2022, ketua the Fed Powell mengatakan kepada Kongres kalau bank sentral memiliki “keputusan” untuk menjinakkan inflasi yang telah melonjak ke level tertinggi 40 tahun.

“Kami memahami kesulitan yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi. Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya,” ujat Powell kepada Senat Banking Committee, dikutip dari CNBC, Kamis (23/6/2022).

Powell menambahkan, the Fed akan tetap di jalurnya hingga melihat bukti kuat inflasi sedang turun. Ia juga menuturkan mencapai soft landing untuk ekonomi tanpa resesi telah menjadi jauh lebih menantang.

The Fed menaikkan suku bunga 0,75 persen pekan lalu dan mengisyaratkan peningkatan suku bunga sebesar itu pada bulan depan. Sikap bank sentral pekan lalu yang lebih agresif melawan inflasi membuat investor bingung. Investor khawatir bank sentral lebih suka mengambil risiko resesi ketimbang menanggung inflasi tinggi yang terus menerus.

“Inflasi tetap menjadi risiko terbesar bagi aset keuangan, dan Jerome Powell telah membuat posisinya sangat jelas. The Fed akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mulai berkurang,” ujar Chief Investment Officer Blanke Schein Wealth Management, Robert Schein.

Ia menambahkan, sampai saat itu, reli berkelanjutan untuk aset berisiko sulit dibayangkan. “Kondisi moneter yang ketat akan terus menerus menjadi hambatan bagi pasar keuangan sampai the Fed memberikan lampu hijau,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.