Sukses

Laju IHSG Bervariasi, Investor Asing Lepas Saham ANTM hingga ITMG

Pada pembukaan perdagangan, Rabu, 22 Juni 2022, IHSG naik tipis 7 poin ke posisi 7.051,30.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) variasi pada awal sesi perdagangan Rabu (22/6/2022). Investor asing pun masih melakukan aksi jual saham.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 7 poin ke posisi 7.051,30. Indeks LQ45 menguat terbatas 0,17 persen ke posisi 1.019. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.063,25 dan terendah 7.020,36. Sebanyak 260 saham menguat dan 161 saham melemah. 188 saham diam di tempat.

Pada pukul 09.47 WIB, IHSG bergerak fluktuatif. IHSG 0,27 persen ke posisi 7.024. Total frekuensi perdagangan 193.759 kali dengan volume perdagangan 4,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 51,79 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.770.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,31 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,34 persen dan indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,07 persen, dan indeks sektor saham IDXtechno tergelincir dan berbalik arah menguat 0,24 persen.

Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas menyebutkan, batu bara Ice Newcastle dekati level psikologis USD400/ton, dorong sektor energi pimpin penguatan sektoral hampir 2 persen.

IHSG menguat hampir 1 persen pada Selasa 21 Juni 2022, kompak dengan kenaikan mayoritas bursa saham Asia. Rupiah yang terjaga di level IDR14.800/USD, dan penguatan SUN benchmark terjadi di tengah fokus pasar seputar kebijakan moneter.

BI diproyeksikan lebih memilih normalisasi likuiditas melalui kenaikan bertahap GWM, dibanding kenaikan BI 7DRRR periode Juni. Adapun, penguatan SUN jelang berakhirnya front loading strategy pemerintah periode 1H22. NHKSI Research prediksi IHSG bergerak naik dengan kisaran 7.000-7.150 pada Rabu, 22 Juni 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada 22 Juni 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham TNCA melonjak 18,78 persen

-Saham RIGS melonjak 16,52 persen

-Saham PTDU melonjak 14,29 persen

-Saham JECC melonjak 12,94 persen

-Saham SAPX melonjak 12 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MRAT melemah 6,99 persen

-Saham FPNI melemah 6,94 persen

-Saham PBSA melemah 6,91 persen

-Saham LRNA melemah 6,86 persen

-Saham UFOE melemah 6,83 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 17,1 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 15 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 6,6 miliar

-Saham INDF senilai Rp 6,5 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 6,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ANTM senilai Rp 26,1 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 18,3 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 15,3 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 13,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 8,8 miliar

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Bervariasi pada 22 Juni 2022

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022. Indeks Hang Seng melemah 0,52 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,72 persen, indeks Shanghai merosot 0,01 persen, indeks Singapura tergelincir 0,35 persen dan indeks Taiwan melemah 1,22 persen. Sementara itu, indeks Thailand naik 0,04 persen.

Sementara itu, indeks utama di AS melonjak pada Selasa setelah berminggu-minggu merosot. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 641,47 poin atau 2,15 persen menjadi 30.530,25, sedangkan S&P 500 naik 2,45 persen menjadi 3.764,79. Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 2,51 persen menjadi 11.069.302.

Bank of Japan, setelah mempertahankan suku bunga ultra-rendah minggu lalu, merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter April pada Rabu pagi.

Yen Jepang melintasi level 136 pada Selasa dan terakhir di 136,33 melawan greenback. Mata uang telah melemah karena kebijakan moneter Bank of Japan menyimpang dari Fed.

Para ahli sebelumnya mengatakan kepada CNBC fokus utama bank sentral bukanlah nilai tukar tetapi inflasi. "Banyak anggota menyatakan pandangan bahwa inflasi yang mendasari, diukur dengan IHK tidak termasuk faktor-faktor seperti energi, tetap relatif rendah," kata risalah, dikutip dari CNBC, Rabu (22/6/2022).

Sebagian besar anggota dewan kebijakan BOJ mengharapkan suku bunga jangka pendek dan jangka panjang untuk tetap pada level mereka saat ini atau lebih rendah, risalah menambahkan.

Indeks USD terakhir diperdagangkan di 104,592. Dolar Australia berada di 0,6944, setelah jatuh dari level di atas 0,702 akhir pekan lalu.

Harga minyak berjangka jatuh di perdagangan Asia. Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent tergelincir 1,1 persen menjadi USD 113,39 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,21 persen menjadi USD 108,19 per barel.

 

4 dari 4 halaman

Review Bursa Saham Asia

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Asia sebagian besar menguat pada Selasa, 21 Juni 2022. Indeks saham Jepang memimpin kenaikan. Saham siklikal dengan Japan Airlines dan ANA holdings masing-masing naik 3 persen. Saham teknologi dengan produsen chip Tokyo Electron dan Advantes naik 2-3 persen. Saham Sony melonjak 4 persen dan Softbank Group menanjak 3 persen.

Saham produsen Toyota dan Nissan juga naik 2-3 persen. Sementara itu, di Australia, Gubernur Reserve Bank of Australia Phillip Lowe menuturkan, dalam pidatonya ia perkirakan inflasi mencapai puncaknya sekitar 7 persen pada akhir tahun karena gangguan rantai pasokan terkait pandemi COVID-19.

Risalah pertemuan yang dirilis pagi ini menunjukkan bank telah condong ke arah pengetatan dengan tingkat pengangguran yang rendah.

Indeks Hang Seng naik 1,87 persen, indeks Korea Selatan menguat 0,75 persen, indeks Shanghai melemah 0,26 persen. Sedangkan indeks Jepang Nikkei bertambah 1,84 persen. Selain itu, indeks India menguat 1,88 persen, indeks Thailand bertambah 0,98 persen dan indeks Malaysia menanjak 1,15 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.