Sukses

Jasnita Telekomindo Akuisisi 45,45 Persen Saham PH1 Innovax

manajemen Jasnita Telekomindo menyatakan transaksi ini diharapkan dapat mendukung kinerja perseroan di bidang call center dan memperluas pangsa pasar JAST.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) mengambilalih 45,45 persen saham PH1 Innovax Pte Ltd pada 15 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (16/6/2022),  manajemen Jasnita Telekomindo menyatakan transaksi ini diharapkan dapat mendukung kinerja perseroan di bidang call center dan memperluas pangsa pasar JAST. Dengan transaksi ini diprediksi dapat meningkatkan income sebesar Rp 1,5 miliar-Rp 2 miliar.

“Dari segi hukum, setelah ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli, JAST akan menjadi pemegang saham PH1 Innovax PTE LTD dengan kepemilikan saham sebesar 45,45 persen,” tulis manajemen perseroan.

Sebelumnya, perseroan mengumumkan akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 406.813.350 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana rights issue Rp 61,02 miliar.

Adapun setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 18 Mei 2022 berhak mendapatkan satu HMETD.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 284.769.345 waran seri I atau sebanyak-banyaknya 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sebelum penawaran umum terbatas (PUT) I.

Setiap 10 saham hasil pelaksanaan rights issue itu melekat tujuh waran seri I. Adapun harga pelaksanaan waran sebesar Rp 188 per saham sehingga dana yang akan diperoleh dari rights issue sebesar Rp 53,53 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pemakaian Dana Rights Issue

Penggunaan dana rights issue antara lain sekitar 8,3 persen digunakan sebagai belanja modal untuk peremajaan dan/atau penambahan server untuk menambah kapasitas seiring dengan adanya peningkatan trafik koneksi dan telekomunikasi serta untuk meningkatkan reliability sistem dalam arti membuat backup dan melengkapi sistem Disaster Recovery Center (DRC).

Kemudian sekitar 50 persen digunakan untuk pengembangan proyek Smart City termasuk tetapi tidak terbatas pada pengembangan smart lights, pengembangan smart meter, pengembangan Jasgrid 112, pengembangan command center management, pengembangan Global Positioning System (GPS) untuk pemetaan lokasi lampu jalan.

Selain itu, pengembangan aplikasi Control Management System (CMS) sebagai platform untuk mengakses fitur yang dimiliki oleh smart lights. Perseroan berencana mengembangkan proyek Smart City di beberapa kota di antaranya Blitar, Gresik, Siak, Jambi, Batam, dan Solok.

Lalu 33,5 persen digunakan sebagai modal kerja Perseroan dalam memenuhi kebutuhan operasional dengan rincian namun tidak terbatas pada biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi, pengembangan sumber daya manusia, dan sebagai pembiayaan untuk proyek yang dapat diperoleh Perseroan. Selanjutnya sekitar 8,2 persen digunakan untuk pemberian pinjaman kepada Perusahaan Anak Perseroan yaitu PT Sakti Makmur Pratama (SMP) yang akan digunakan sebagai modal kerja

Adapun dana hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan perseroan sekitar 80 persen untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional perseroan. Sedangkan sisanya 20 persen sebagai pinjaman kepada perusahaan anak SMP yang akan digunakan sebagai modal kerja.

3 dari 5 halaman

Penutupan IHSG 15 Juni 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu (15/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi jual cukup signifikan di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06. Indeks LQ45 merosot 0.53 persen ke posisi 1.014,12. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966,02. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 137 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.379.527 kali dengan volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 791,18 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701.

 

 

4 dari 5 halaman

Sektor Saham

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,66 persen, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,83 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,02 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 3,52 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 2,58 persen dan indeks sektor saham IDXproperty meroost 0,88 persen.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks Hang Seng naik 1,14 persen, indeks Shanghai menguat 0,50 persen dan indeks Singapura bertambah 0,21 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,14 persen, indeks Thailand tergelincir 0,49 persen dan indeks Taiwan merosot 0,30 persen.

5 dari 5 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FPNI melambung 19,05 persen

-Saham ESTA melambung 16,76 persen

-Saham BRMS melambung 16,67 persen

-Saham BBHI melambung 15,62 persen

-Saham DEWA melambung 15,38 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham HDFA merosot 6,99 persen

-Saham INDY merosot 6,99 persen

-Saham BSSR merosot 6,94 persen

-Saham TEBE merosot 6,94 persen

-Saham PURI merosot 6,93 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 57 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 32,8 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 28,3 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 18, 3 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 231,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 179,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 92,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 72,4 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 46,5 miliar

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.