Sukses

IHSG Anjlok Ikuti Bursa Asia, Investor Asing Buru Saham TLKM hingga BMRI

Pada pembukaan perdagangan, Senin (13/6/2022), IHSG merosot 94 poin ke posisi 6.978,19.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal sesi perdagangan Senin (13/6/2022).Di tengah koreksi IHSG tersebut, investor asing melakukan aksi beli saham di seluruh pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG merosot 94 poin ke posisi 6.978,19. Indeks LQ45 turun 1,4 persen ke posisi 1.005. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.993,45 dan terendah 6.927,59. Sebanyak 384 saham tertekan sehingga menekan IHSG. 74 saham menguat dan 135 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 138.030 kali dengan volume perdagangan 2,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 181,24 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.520.

10 sektor saham kompak tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,11 persen, dan memimpin koreksi. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic turun 2,25 persen, dan indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,06 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG yang terjadi seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah dua persen pekan lalu. Bursa Asia pun sama. “Pada waktu Jumat malam ada rilis data inflasi Amerika Serikat naik jadi 8,6 persen YoY pada Mei 2022,” kata dia.

Ia prediksi, gerak IHSG masih inline dengan prediksi IHSG secara teknikal yang diberikan. “Kami memperkirakan selama IHSG belum mampu break level resistance di 7.257, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari awal wave (b) dari wave B sehingga pergerakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 6.960-7.030. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.033,6.930 dan resistance 7.297,7.267.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham  BMSR melonjak 19,80 persen

-Saham WINR melonjak 13,19 persen

-Saham ALTO melonjak 11 persen

-Saham MPRO melonjak 9,72 persen

-Saham PURI melonjak 9,22 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ESTA melemah 7 persen

-Saham ASHA melemah 6,99 persen

-Saham ASSA melemah 6,97 persen

-Saham BPTR melemah 6,93 persen

-Saham UFOE melemah 6,91 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 40,5 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 23,6 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 21,5 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 18,9 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 23 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 40,6 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 30 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 14 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 4 miliar

-Saham INTP senilai Rp 3,7 miliar

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Sebelumnya, bursa saham Asia tergelincir pada Senin pagi (13/6/2022), seiring investor menantikan rilis data ekonomi utama China minggu ini serta keputusan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang diawasi ketat.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 2,4 persen karena saham konglomerat SoftBank Group turun 4,58 persen. Indeks Topix turun 1,8 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, awal pekan ini.

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 2 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,53 persen lebih rendah. Sementara itu, pasar di Australia tutup pada Senin karena hari libur.

Akhir pekan ini, sejumlah data ekonomi China termasuk produksi industri dan penjualan ritel untuk Mei akan dirilis pada Rabu.

 

4 dari 4 halaman

Menantikan Rapat The Fed

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed juga diperkirakan mengumumkan keputusan suku bunganya akhir pekan ini. Itu terjadi setelah rilis data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan pada Jumat.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 1,9 persen menjadi USD 119,69 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 1,96 persen menjadi USD 118,31 per barel.

Indeks USD berada di 104,476 setelah baru-baru ini melintasi level 104. Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 134,67 per dolar, setelah melemah dari level di bawah 132 terhadap greenback minggu lalu.  Dolar Australia berada di 0,7015 setelah turun dari atas 0,72 minggu lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.