Sukses

Rights Issue, Bank Victoria Bakal Terbitkan 7,04 Miliar Saham

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan rights issue untuk memenuhi modal inti pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan melakukan penawaran umum terbatas untuk menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu VI (HMETD)  atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (12/6/2022), PT Bank Victoria International Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7,04 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu 40,17 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih perseroan setelah rights issue.

Perseroan menawarkan harga pelaksanaan Rp 140-Rp 170 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup dari rights issue maksimal Rp 985,91 miliar-Rp 1,19 triliun.

Setiap pemegang 137 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di BEI pada 3 Agustus 2022 berhak atas 92 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh.

PT Victoria Investama Tbk selaku pemegang saham utama dan pengendali perseroan dengan kepemilikan 39,37 persen akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2,77 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 140-Rp 170 per saham. Jumlah dana yang akan dibayarkan sebesar Rp 388,16 miliar-Rp 471,34 miliar.

Adapun pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan maksimal 40,17 persen.

Perseroan menyatakan tujuan pelaksanaan rights issue ini untuk memperkuat struktur permodalan sehingga memenuhi modal inti minimum paling sedikit Rp 3 triliun.

"Dana yang diperoleh dari hasil PHMETD setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD VI akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit,” tulis perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Rights Issue

Berikut jadwal sementara:

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) : 3 Juni 2022

Tanggal Efektif : 22 Juli 2022

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 1 Agustus 2022

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 3 Agustus 2022

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 2 Agustus 2022

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 4 Agustus 2022

Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 3 Agustus 2022

 Tanggal Distribusi HMETD : 4 Agustus 2022

 Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 5 Agustus 2022 :

Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD: 5 – 11 Agustus 2022

 Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD: 9 – 15 Agustus 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Pelaksanaan HMETD: 15 Agustus 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan: 15 Agustus 2022

Tanggal Penjatahan: 16 Agustus 2022

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund) : 19 Agustus 2022

3 dari 4 halaman

Gelar Right Issue

Sebelumnya, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Juni 2022 untuk meminta persetujuan atas penerbitan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak maksimum 7,04 miliar saham.

Hal tersebut disampaikan oleh manajemen Bank Victoria Internationalmelalui keterbukaan informasinya yang disampaikan ke regulator Pasar Modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (6/5/2022).

Saham baru tersebut bernilai nominal Rp 100. Namun, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan untuk penawaran umum terbatas (PUT) saham baru ini.

Pelaksanaan PUT ini bertujuan untuk menambah modal inti BVIC guna memenuhi ketentuan modal inti minimum (MIM) minimum sebesar Rp 3 triliun yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sesuai POJK No.12/POJK.03/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, MIM Bank minumum sebesar Rp 3 triliun paling lambat harus diwujudkan pada 31 Desember 2022.

 

 

4 dari 4 halaman

Dana Rights Issue

Selain itu, perseroan akan menggunakan seluruh dana setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk memperkuat struktur permodalan BVIC dan akan digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha perseroan. Terutama untuk pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit yang akan direalisasikan secata bertahap.

"Peningkatan kredit yang diberikan diharapkan akan meningkatkan kinerja dan daya saing BVIC, sehingga dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham kami," kata Manajemen perseroan.

Pada perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham BVIC sempat berada di level terendah di Rp 157 per saham, dan tertinggi di Rp 165 per saham. Saham BVIC kemudian ditutup di Rp 157 per saham, turun Rp 3 atau sebanyak 1,91 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya Rabu, 27 April 2022 yaitu di Rp 160 per saham.

Saham BVIC dimiliki oleh PT Victoria Investama sebanyak 4.128.870.132 (setara 39,37 persen), Suzanna Tanojo sebanyak 1.538.152.114.(setara 14,67 persen), SSB 4671 DEG-Deutsche Inv Und Eg Mbh-2144612759 sebanyak 780.394.335 (setara 7,44 persen) dan Masyarakat sebanyak 4.039.715.987 (setara 38,52 persen).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.