Sukses

IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Simak Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas tetapi rawan aksi ambil untung pada Senin, 6 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, (6/6/2022) berpotensi menguat terbatas dan rawan profit taking atau aksi ambil untung. Investor dapat mencermati saham BBNI, HRUM, INDF dan MAPI.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal indeks terlihat dalam trend bullish, selama di atas 6.932, sehingga berpeluang untuk menguat terbatas rawan koreksi, closing di atas 5 day MA (7.108).

"Indikator MACD netral, Stochastic overbought & weak buy power. Selama di atas 6.930, berpeluang menuju 6.888 DONE-6.988 DONE- 7.040 DONE/7.090 DONE/7.150/7.209 gap DONE. Next target 7.286/7.355,” ujar Andri dalam risetnya, Senin, 6 Juni 2022.

Adapun level resistance IHSG pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022 akan berada di posisi 7.209/7.234/7.274/7.355, sedangkan level support berada di 7.148/7.090/7.040/7.023, dengan perkiraan range 7.120 - 7.240.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menuturkan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,05 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang mencatat pelemahan 1,63 persen, bahkan indeks Nasdaq mencatat penurunan yang lebih dalam sebesar 2,47 persen.

“Penurunan indeks Wall Street seiring langkah investor dalam mencermati data perekonomian AS yang mencatat penambahan lapangan kerja 390.000 pada Mei 2022, lebih baik dibandingkan perkiraan dan potensi peningkatan suku bunga,” ujar Maxi.

Di sisi lain, pada Jumat lalu hampir seluruh bursa regional Asia Pasifik mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi dicatat oleh Nikkei, antara lain ditunjang oleh penguatan saham Fast Retailing yang cukup signifikan.

Seiring kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham BBNI dengan rekomendasi buy pada harga 8.700 - 8.800 target 9.075/9.200 stop loss di bawah 8.450. Kemudian saham HRUM, rekomendasi buy 2.370-2.410 target 2.490-2.550 stop loss di bawah 2.230.

Investor juga dapat mencermati saham INDF, rekomendasi buy 6.600-6.650 dengan target 6.750/6.800 stop loss di bawah 6.500. Saham MAPI direkomendasikan trading buy dengan target 960/970 stop loss di bawah 870.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 3 Juni 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (3/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi beli di seluruh pasar dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,48 persen ke posisi 7.182,96. Indeks LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.043,54. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.233,99 dan terendah 7.170,69.

Sebanyak 245 saham menguat sehingga IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan 280 saham melemah dan 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.519.682 kali dengan volume perdagangan 35,7 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 18,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 316,56 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.375.

 

 

3 dari 4 halaman

Sektor Saham

Di pasar negosiasi tercatat transaksi besar yaitu saham MARK dan BRMS.Tercatat transaksi saham MARK mencapai Rp 1,6 triliun dengan harga Rp 1.200 per saham di pasar negosiasi. Sedangkan transaksi saham BRMS emncapai Rp 1,4 triliun dengan harga Rp 226 per saham.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham IDXhealth turun 1,86 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,87 persen, indeks sektor saham IDXbasic turun 0,36 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 0,30 persen dan indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,41 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,82 persen, dan indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,45 persen.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,44 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,27 persen dan indeks Singapura menguat 0,15 persen.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street Jumat 3 Juni 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 3 Juni 2022. Wall street yang koreksi tersebut menutup kinerja sepekan lebih rendah.

Hal tersebut seiring investor mencerna data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter ke depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 348,58 poin atau 1,1 persen menjadi 32.899,70. Indeks S&P 500 tergelincir 1,6 persen menjadi 4.108,54. Indeks Nasdaq susut hampir 2,5 persen menjadi 12.012,73.

Tiga indeks acuan ini berakhir negatif pada pekan ini. Indeks S&P 500 merosot 1,2 persen, indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing merosot hampir 1 persen. Investor menganalisis laporan pekerjaan terbaru yang menunjukkan perekrutan AS tetap tinggi pada Mei.

Nonfarm payrolls menambahkan 390.000 pekerjaan pada Mei, demikian laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Ekonom memperkirakan 328.000 pekerjaan ditambahkan, menurut Dow Jones.

Penghasilan per jam rata-rata naik 0,3 persen pada Mei, menurut BLS, sedikit lebih rendah dari perkiraan konsensus 0,4 persen dan sejalan dengan kondisi pada April 2022.

“Kabar baik adalah berita buruk. Ini mengingatkan kita the Fed masih menjadi faktor penentu, setidaknya dalam emosi investor,” ujar Chief of Investment Research Nationwide, Mark Hackett, mengutip dari CNBC, Sabtu (4/6/2022).

Traders yang menjual saham kemungkinan bereaksi terhadap pergerakan suku bunga lebih tinggi dengan kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) mengetatkan kebijakan moneter. Imbal hasil surat utang pemerintah AS atau treasury bertenor 10 tahun naik di atas level 2,9 persen setelah laporan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.