Sukses

Ukraina Menaikkan Suku Bunga, Posisi Tertinggi di Eropa

Ini adalah kenaikan suku bunga pertama Ukraina sejak perang pecah

Liputan6.com, Jakarta Bank sentral Ukraina menambah lebih dari dua kali lipat suku bunga menjadi 25 persen ke tingkat tertinggi dibandingkan negara Eropa di mana pun. Ini adalah kenaikan suku bunga pertama Ukraina sejak perang pecah dengan Rusia.

Langkah ini dimaksudkan untuk memperlambat inflasi yang melonjak dan mencegah jatuhnya mata uangnya lebih lanjut setelah invasi Rusia pada Februari.

Kegiatan bisnis negara ini telah dipaksa untuk tutup dan rantai pasokan utama telah terputus sejak perang dimulai. Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi Ukraina bisa menyusut sebanyak 45 persen tahun ini.

Melansir laman BBC, Minggu (5/6/2022), tingkat inflasi - atau biaya hidup - telah meningkat menjadi 17 persen di Ukraina dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai 20 persen pada tahun ini, menurut bank sentral negara itu.

Bank Nasional Ukraina mengatakan kenaikan suku bunga acuan dari 10 persen menjadi 25 persen akan membantu melindungi tabungan warga termakan lonjakan inflasi.

Mata uang Ukraina, hryvnia, juga mendapat tekanan berat sejak invasi Rusia, turun tajam nilainya. Bank sentral mengatakan pihaknya berharap kenaikan suku bunga akan meredakan ketegangan itu dan menstabilkan mata uang.

Ini adalah kenaikan suku bunga pertama Ukraina sejak perang pecah, dengan bank mengisyaratkan akan bergerak untuk menurunkan suku bunga lagi setelah inflasi kembali terkendali.

Lebih dari USD 100 miliar kerusakan infrastruktur di kota-kota Ukraina disebabkan tembakan artileri dan serangan udara, menurut Sekolah Ekonomi Kyiv, sementara 14 juta warga terpaksa meninggalkan rumah mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Ukraina

Untuk meningkatkan pertahanan militernya, dan mendukung warga yang kehilangan mata pencaharian, pemerintah dengan cepat meningkatkan pengeluarannya, mendorong defisit anggaran naik 27 persen secara bulan ke bulan menjadi USD 7,7 miliar pada Mei, menurut bank investasi Dragon Capital yang berbasis di Kyiv.

Bank juga telah dipaksa untuk menerima bahwa pinjaman yang diberikan kepada bisnis di wilayah yang sekarang dikendalikan oleh Rusia mungkin tidak akan pernah dilunasi, pukulan finansial besar lainnya bagi perekonomian negara.

"Skenario yang paling mungkin adalah bahwa hampir semua pinjaman korporasi dan ritel di wilayah yang masih diduduki akan hilang," kata Kepala Penelitian Makro di Manajer Aset Investment Capital Ukraina, Vitaliy Vavryshchuk.

Ekspor utama

Adapun pada Jumat menandai 100 hari sejak Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina, dengan 4.500 warga sipil tewas sejak pertempuran pecah.

Rumah sakit dan sekolah telah hancur, sementara pelabuhan telah diblokade, memotong Ukraina dari ekspor yang merupakan tulang punggung ekonominya.

Sekitar 50 persen dari pasokan gas neon dunia, yang penting untuk membuat microchip yang menggerakkan smartphone dan mobil, hanya berasal dari dua perusahaan Ukraina. Selain itu, lebih dari 18 persen ekspor jelai global, 16 persen jagung, dan 12 persen gandum, berasal dari ladang Ukraina. 

“Krisis pangan benar-benar mengancam hingga 1,4 miliar orang yang akan mengalami kekurangan pangan dan bahkan kelaparan di beberapa tempat,” Amin Awad, koordinator krisis PBB untuk Ukraina mengatakan kepada program Today BBC.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.