Sukses

Private Placement, Smartfren Tetapkan Harga Pelaksanaan Rp 100 per Saham

PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru maksimal 31 miliar saham dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Adapun harga pelaksanaan private placement itu Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.

Perseroan akan gelar private placement dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 kalau pelaksanaan private placement itu selambat-lambatnya dua tahun sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 12 Juli 2022.

Seiring pelaksanaan private placement tersebut, pemegang saham perseroan akan alami dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09 persen di luar dilusi akibat obligasi wajib konversi III dan waran seri III yang belum dilaksanakan.

Adapun dampak pelaksanaan private placement ini antara lain penambahan modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan melalui penerbitan saham-saham baru akan meningkatkan posisi ekuitas perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelaksanaan Private Placement

Selain itu, secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan penting, terutama berkaitan dengan utang dan ekuitas perseroan akan menjadi lebih baik.

“Posisi kas perseroan akan membaik dengan masuknya dana segar yang dapat digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja dan melakukan investasi baik oleh perseroan dan entitas anak,” kata dia.

Sebelumnya, hingga keterbukaan informasi yang diterbitkan, seluruh obligai wajib konversi (OWK) I, OWK II, dan OWK III telah diterbitkan peseroan.

Seluruh OWK I telah dikonversi menjadi saham seri C sejumlah 47 miliar saham. Begitu pula OWK II yang telah dikonversi seluruhnya menjadi saham seri C sejumlah 90 miliar saham.

OWK III telah dikonversi menjadi saham seri C berjumlah 45 miliar saham dan belum dikonversi sejumlah 5 miliar saham atau senilai Rp 500 miliar. Waran seri III yang belum dilakanakan 91.822.437.624 waran seri III.

Pada perdagangan Jumat, 3 Juni 2022 pukul 14.18 WIB, saham FREN melonjak 6,25 persen ke posisi Rp 85 per saham.

Saham FREN dibuka stagnan Rp 80. Saham FREN berada di posisi tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 78 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.139 kali dengan volume perdagangan 15.450.544 saham. Nilai transaksi Rp 129,5 miliar.

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyampaikan kinerja perseroan untuk tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha 11,33 persen menjadi Rp 2,68 triliun dari Rp 2,41 triliun pada kuartal I 2021.

Pada periode yang sama, PT Smartfren Telecom Tbk mencatatkan beban usaha sebesar Rp 2,54 triliun, naik dari Rp 2,49 triliun pada kuartal I 2021. Sehingga perseroan mampu mengukuhkan laba usaha Rp 136,55 miliar, berbanding terbaik dari posisi kuartal I 2021 yang rugi Rp 80,41 miliar.

Sepanjang kuartal I 2022, Smartfren berhasil menekan beban lain-lain bersih Rp 232,3 miliar dari Rp 415,34 miliar pada kuartal I 2021. Sehingga rugi sebelum pajak tercatat Rp 95,74 miliar, jauh lebih rendah dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 495,75 miliar.

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Sementara penghasilan pajak tangguhan tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 120,73 miliar di kuartal I 2022 dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 98,92 miliar. Sehingga perseroan berhasil membalikan kondisi dengan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 24,99 miliar dibanding kuartal I 2021 yang rugi Rp 396,83 miliar.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 24,98 miliar. Berbalik dari posisi kuartal I 2021 yang rugi Rp 396,83 miliar.

Aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 43,98 triliun, naik tipis dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 43,36 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 2,41 triliun dan aset tidak lancar Rp 41,57 triliun.

Liabilitas hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 31,3 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 Rp 30,7 triliun. Terdiri dari liabilitas lancar Rp 9,82 triliun dan liabilitas tidak lancar Rp 21,47 triliun.

Adapun ekuitas hingga Maret 2022 tercatat naik tipis menjadi Rp 12,68 triliun dari posisi akhir Desember Rp 12,65 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.