Sukses

GOTO Masih Catat Rugi Rp 6,4 Triliun pada Kuartal I 2022

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk raup pertumbuhan pendapatan tetapi rugi membengkak pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan beragam selama tiga bulan pertama 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan naik tetapi rugi melambung pada kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/5/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,47 triliun pada kuartal I 2022. Rugi tersebut naik 257 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun.

Rugi perseroan mencapai Rp 6,61 triliun selama tiga bulan pertama 2022 atau naik 237,87 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,95 triliun.

Meski demikian, perseroan meraup pendapatan bersih Rp 1,49 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan tersebut naik 65,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 904,83 miliar.

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, pengungkapan perbandingan dalam laporan keuangan tersebut kurang tepat jika dijadikan tolok ukur pertumbuhan GoTo. Ia menjelaskan, rugi periode berjalan yang tercatat pada kuartal I 2021 disajikan tanpa melibatkan Tokopedia.

"Laporan keuangan GOTO dan anak perusahaanya pada kuartal I 2021 disajikan tanpa data Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopedia kepada GOTO baru selesai dilakukan pada Mei 2021. Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara apple to apple akan lebih tepat jika menggunakan laporan keuangan proforma,” kata Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Ia mengatakan, secara proforma margin adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan pada kuartal pertama 2022 dibandingkan kuartal pertama 2021 memang mengalami penurunan, yakni 48 poin atau setara penurunan Rp 3,5 triliun.

"Hal ini dilatarbelakangi terjadinya perubahan beberapa hal. Yang pertama adalah kondisi makro, di mana kuartal pertama 2021 adalah kondisi puncak pandemi covid varian Delta di Asia Tenggara,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Sementara itu, beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 693,14 miliar.

Beban penjualan dan pemasaran melambung menjadi Rp 3,30 triliun pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar Rp 431,49 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 2,58 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 697,33 miliar.

Meski demikian, perseroan mencatat rugi per saham secara dilusi turun menjadi Rp 6 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 117.

Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 134,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 139,02 triliun. Perseroan membukukan total liabilitas Rp 16,61 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,11 triliun.

Perseroan mencatat aset Rp 151,13 triliun pada Maret 2022, atau turun dari Desember 2021 sebesar Rp 155,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 27,07 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 31,15 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Mei 2022, saham GOTO naik tipis 0,64 persen menjadi Rp 314 per saham. Saham GOTO dibuka naik enam poin ke posisi Rp 318 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 308 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.402 kali dengan volume perdagangan 34.480.446. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

3 dari 4 halaman

GoTo Kantongi Pendapatan Bruto Rp 5 Triliun pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Pada periode tersebut, Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo mengatakan perseroan mencatatkan pertumbuhan yang solid. Pendapatan kotor tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan  gross transaction value (GTV) GOTO.

"Keseluruhan nilai transaksi bruto atau GTV GOTO tumbuh 46 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 140 triliun. Fokus kami pada monetisasi menghasilkan pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 53 persen menjadi Rp 5,2 triliun yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan GTV kami,” beber Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Ia merinci, GTV layanan mobilitas tumbuh 73 persen yoy dana telah 70 persen pulih jika dibandingkan dengan kondisi-kondisi pra pandemi. Hal itu dicapai seiring dilonggarkannya PPKM di penghujung kuartal ini. Sementara GTV on demand services secara keseluruhan tumbuh 44 persen.

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Di Indonesia, Andre menyebutkan margin kontribusi untuk on demand services meningkat pada Februari dan Maret 2022, dan diharapkan dapat terus berjalan pada kuartal kedua 2022.

"Untuk margin kontribusi kami melihat peningkatan sebesar 24 bps secara kuartalan yang berarti penghematan Rp 1,3 triliun pada kuartal I 2022," ujar Andre.

Adapun GTV untuk ecommerce tumbuh 28 persen yoy dan telah melampaui hasil pada kuartal IV tahun lalu.

"Hasil ini kami capai meskipun secara umum kuartal pertama adalah kuartal dengan transaksi yang rendah untuk e-commerce dan Kuartal keempat merupakan yang tertinggi,” kata dia.

Berikutnya untuk bisnis fintek GOTO terus mengalami pertumbuhan. Andre mengatakan, jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay mencapai rekor tertingginya. Di mana penggunaan on platform atau di dalam ekosistem GOTO tumbuh sebesar 207 persen sementara untuk off platform tumbuh 73 persen yoy pada kuartal pertama 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.