Sukses

Berlawanan dengan Bursa Saham Asia, IHSG Menguat ke Posisi 6.816

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (19/5/2022), IHSG menguat 0,35 persen ke posisi 6.816,99.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan sesi pertama, Kamis (19/5/2022). Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG menguat 0,35 persen ke posisi 6.816,99. Indeks LQ45 melemah 0,78 persen ke posisi 1.008,07.

Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di zona merah dan sentuh level terendah di posisi 6.620,68. Kemudian IHSG berbalik arah ke zona hijau dan sentuh posisi 6.816,99.

Sebanyak 168 saham menguat sehingga angkat IHSG. Akan tetapi, 343 saham melemah dan 158 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 950.300 kali dengan volume perdagangan 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 273,46 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.670.

Sebagian besar sektor tertekan kecuali indeks saham IDXfinance menguat 0,66 persen dan indeks saham IDXtechno melonjak 1,7 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy merosot 1,97 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,73 persen dan indeks sektor saham IDXbasic merosot 1,15 persen.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng melemah 2,48 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,28 persen, indeks Jepang Nikkei merosot 1,82 persen, indeks Thailand susut 0,66 persen. Selain itu, indeks Shanghai melemah 0,17 persen, indeks Singapura tergelincir 0,36 persen dan indeks Taiwan merosot 1,75 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NZIA melonjak 34,65 persen

-Saham KONI melonjak 18,12 persen

-Saham IKAN melonjak 17,81 persen

-Saham DSSA melonjak 17,73 persen

-Saham ARTO melonjak 16,61 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham LUCY melemah 7,5 persen

-Saham ROCK melemah 6,96 persen

-Saham MPPA melemah 6,92 persen

-Saham INPS melemah 6,92 persen

-Saham WINR melemah 6,92 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham NFCX senilai Rp 65,2 miliar

-Saham INCO senilai Rp 59,3 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 46,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 38,6 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 37,6 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 86,1 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 63,1 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 54,8 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 54,4 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 53,8 miliar

3 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG pada Kamis 19 Mei 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Kamis pagi (19/5/2022). Koreksi IHSG terjadi mengikuti wall street dan bursa saham Asia. Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual saham.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG tersungkur 74 poin ke posisi 6.719,75. Pada pukuk 09.06 WIB, IHSG merosot 2,35 persen ke posisi 6.635,50. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.719,75 dan terendah 6.620,68. Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. 53 saham menguat dan 165 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 89.182 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 228,37 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.687.

Seluruh sektor saham anjlok. Indeks sektor saham IDXtechno memimpin koreksi dengan turun 3,75 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 2,04 persen dan indeks sektor saham IDenergy melemah 2,23 persen.

 

4 dari 4 halaman

Saham Pilihan BNI Sekuritas pada 19 Mei 2022

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi rawan profit taking setelah pada perdagangan kemarin indeks ditutup menguat pada level 6.793.41.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal IHSG berpeluang profit taking, selama di bawah 6.816 dan candle three white soldier.

“Trend bearish selama di bawah 6.902, berpeluang rawan profit taking, meski masih bertahan di atas 200 day MA (6.596). Indikator MACD Bearish, Stochastic Golden Cross & dominan sell power. Selama di bawah 6.902, berpeluang menuju 6.584 DONE/6.477/6.279,” ujar Andri dalam risetnya, Kamis (19/5).

Adapun level resistance pada perdagangan hari ini berada di level 6.816/6.886/6.909/6.986, sedangkan level support berada di 6.744/6.672/6.629/6.512, dengan perkiraan range 6.600 - 6.880.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 3,57%, S&P 500 terkoreksi tajam 4,04% bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan yang lebih dalam sebesar 4,73%.

“Penurunan tajam tersebut akibat sentiment negatif dari laporan kinerja beberapa retailer utama yang mengecewakan. Inflasi memberikan tekanan terhadap kinerja perusahaan,” jelas Maxi.

Sebagai informasi, bursa Asia Pasifik berpotensi untuk terkoreksi pada hari ini seiring dengan koreksi tajam yang dibukukan bursa Amerika Serikat semalam.

Seiring dengan kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Saham BMRI direkomendasikan trading sell dengan target 7.725/7.500 stop di atas 8.050. Saham MDKA direkomendasikan buy on support dengan target 4.850/4.980 stop di bawah 4.420.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.