Sukses

Wall Street Beragam, Investor Cermati Data Inflasi AS

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street cenderung bervariasi dengan saham GameStop dan AMC melonjak.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022. Indeks Dow Jones turun dalam enam hari berturut-turut seiring trader gagal menemukan pijakan di tengah pasar yang semakin bergejolak.

Pada penutupan perdagangan wall street, ineks Dow Jones melemah 103,81 poin ke posisi 31.370,30. Indeks S&P 500 susut 0,13 persen menjadi 3.930,08. Indeks Nasdaq naik tipis 0,06 persen ke posisi 11.370,96.Tiga indeks acuan tersebut berada di jalur yang mencatatkan koreksi.

Indeks S&P 500 mencapai level terendah baru pada 2022, ditutup lebih dari 18 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu. Indeks S&P 500 mendekati wilayah pasar yang melemah.

"Bahkan jika Anda mengatakan kita berada di pasar bearish, ada reli dalam pasar bearish yang bisa sangat tajam,” ujar Keith Lerner dari Truist, dilansir dari CNBC, Jumat (13/5/2022).

Dari rata-rata indeks acuan, indeks Nasdaq berada di wilayah yang tertekan setelah jatuh sekitar 30 persen dari rekor tertingginya. Hal ini karena saham teknologi yang terus terpukul.

"Menurut pendapat saya, ini adalah pasar yang memperdagangkan emosi dan bukan logika rasional,” tutur Jim Lebenthal dari Cerity Partners.

Sejumlah saham memimpin upaya reli singkat dari hari sebelumnya dan ditutup lebih tinggi. Saham Lucid melonjak 13,2 persen.

Sementara itu, saham GameStop dan AMC menguat lebih dari 10 persen dan 8 persen. Saham Rivian Automotive juga menguat hampir 18 persen setelah melaporkan hasil kuartalan terbarunya. Carvana, yang mencapai level terendah dalam dua tahun pada awal sesi perdagangan, naik hampir 25 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Short Selling

Meskipun tidak jelas apa yang mendorong kenaikan dari Lucid, GameStop dan AMC, itu bisa berarti tekanan pendek sedang terjadi. Hedge funds yang telah mendapatkan untung dari kerugian tajam selama pandemi COVID-19 yang dinilai terlalu tinggi pada 2022, akhirnya menutup posisi pendeknya dengan kembali membeli sahamnya.

Short selling sebuah taktik ketika hedge fund mejual saham yang dipinjam dari bank investasi dan untuk menutup perdagangan mereka perlu membeli saham dan mengembalikannya.

"Aksi perdagangan ini menunjukkan beberapa investor yang telah membuat taruhan besar pada saham meme yang terpukul menaikkan taruhan dengan harapan menang besar,” ujar Direktur Pelaksana Schwab Center for Financial Research.

“Saya pikir ini adalah langkah putus asa, ini adalah langkah perjudian. Ini tiket lotere yang berharap pembayaran besar dan mereka mungkin beruntung, tetapi kemungkinan besar, mungkin tidak,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Saham Apple merosot 2,7 persen mendorong saham ke wilayah pasar yang tertekan. Saham Apple turun 22 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu.

Penurunan saham Apple telah membuat Saudi Aramco menjadi paling berharga di dunia. Sementara itu, saham Amazon dan Meta Platforms ditutup naik lebih dari 1 persen.

Saham Disney merosot ke level terendah dalam dua tahun tetapi ditutup turun sekitar 0,9 persen. Raksasa media itu melaporkan pertumbuhan pelanggan streaming yang lebih tinggi dari perkiraan, tetapi memperingatkan tentang dampak COVID-19 di Asia.

Pergerakan wall street ini terjadi saat traders mempelajari data inflasi AS terbaru. Data indeks harga produsen baru yang mengukur harga di tingkat grosir naik 11 persen year over year (yoy).

Pada Rabu, pemerintah AS merilis indeks harga konsumen terbaru yang menunjukkan lonjakan 8,3 persen year over year pada April. Realisasi itu lebih tinggi dari yang diharapkan ekonom dan dekati level tertinggi 40 tahun pada kisaran 8,5 persen.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 11 Mei 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Rabu, 11 Mei 2022 menyusul investor terus mencerna data inflasi AS yang terbaru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 326,63 poin menjadi 31.834,11 atau 1,02 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 1,65 persen menjadi 3.935,18. Indeks Nasdaq susut 3,18 persen menjadi 11.364,24.

Selama sesi perdagangan, indeks S&P 500 menyentuh level terendah baru dalam 52 minggu pada posisi 3.928,82. Indeks acuan utama juga ditutup pada level terendah 2022. Indeks S&P 500 merosot lebih dari 18 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu dan turun lebih dari 17 persen sejak awal 2022.

Pergerakan wall street pada Rabu pekan ini terjadi setelah Dow Jones melemah dalam empat hari berturut-turut.

“Semua orang ingin energi, makanan dan biaya tenaga kerja turun, tetapi pada saat yang sama, mekanisme kami untuk melakukannya adalah menaikkan suku bunga,” ujar Susan Schmidt dari Aviva Investors, mengutip dari CNBC, Kamis, 12 Mei 2022.

Saham teknologi berjuang pada Rabu pekan ini dan menahan kenaikan untuk indeks Nasdaq. Saham Meta Platforms, Apple, Salesforce dan Microsoft masing-masing turun sekitar 4,5 persen, 5,2 persen, 3,5 persen dan 3,3 persen.

Hal ini seiring investor kembali keluar dari sektor saham growth atau pertumbuhan. Sektor teknologi dan konsumsi turun lebih dari tiga persen sehingga menyeret turun indeks S&P 500.

Sementara itu, Visa dan Merck menjadi saham dengan kinerja terbaik di Dow Jones. Sementara itu, sebagian besar sektor saham di wall street merosot ke wilayah negatif. Sektor saham energi naik 1,4 persen. Utilitas juga berjuang untuk tetap positif ditutup naik sekitar 0,8 persen. Sedangkan sektor saham material mendatar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.