Sukses

Top 3: Elon Musk Ingin Dongkrak Pendapatan Twitter Bikin Penasaran

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu 8 Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk ingin dongkrak pendapatan tahunan Twitter menjadi USD 26,4 miliar atau sekitar Rp 382,58 triliun (asumsi kurs Rp 14.492 per dolar AS) pada 2028 naik dari USD 5 miliar atau sekitar Rp 72,46 triliun tahun lalu.

Hal itu seperti dilaporkan New York Times (NYT) pada Jumat, 6 Mei 2022. Berdasarkan laporan tersebut, iklan akan turun menjadi 45 persen dari total pendapatan di bawah Elon Musk. Angka itu itu turun dari sekitar 90 persen pada 2020, dan menghasilkan pendapatan 12 miliar pada 2028. Sementara itu, langganan diharapkan menarik USD 10 miliar, demikian mengutip laman Channel News Asia, Sabtu, 7 Mei 2022.

Twitter akan hasilkan USD 15 juta atau sekitar Rp 217,38 miliar dari bisnis pembayaran pada 2023, demikian laporan New York Times. Bisnis pembayaran itu akan tumbuh menjadi sekitar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,83 triliun pada 2028.

Artikel Elon Musk Ingin Dongkrak Pendapatan Twitter Jadi Rp 382,58 Triliun pada 2028 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (8/5/2022):

1.Elon Musk Ingin Dongkrak Pendapatan Twitter Jadi Rp 382,58 Triliun pada 2028

CEO Tesla Elon Musk ingin dongkrak pendapatan tahunan Twitter menjadi USD 26,4 miliar atau sekitar Rp 382,58 triliun (asumsi kurs Rp 14.492 per dolar AS) pada 2028 naik dari USD 5 miliar atau sekitar Rp 72,46 triliun tahun lalu.

Hal itu seperti dilaporkan New York Times (NYT) pada Jumat, 6 Mei 2022. Berdasarkan laporan tersebut, iklan akan turun menjadi 45 persen dari total pendapatan di bawah Elon Musk. Angka itu itu turun dari sekitar 90 persen pada 2020, dan menghasilkan pendapatan 12 miliar pada 2028. Sementara itu, langganan diharapkan menarik USD 10 miliar, demikian mengutip laman Channel News Asia, Sabtu, 7 Mei 2022.

Twitter akan hasilkan USD 15 juta atau sekitar Rp 217,38 miliar dari bisnis pembayaran pada 2023, demikian laporan New York Times. Bisnis pembayaran itu akan tumbuh menjadi sekitar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,83 triliun pada 2028.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ultrajaya Kantongi Penjualan Rp 1,83 Triliun pada Kuartal I 2022

PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) membukukan kinerja keuangan beragam pada kuartal I 2022. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk mencatat kenaikan penjualan tetapi laba bersih turun selama tiga bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/5/2022), PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk membukukan penjualan Rp 1,83 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi penjualan itu tumbuh 20,75 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.

Penjualan perseroan termasuk PPN untuk pihak ketiga lokal dari segmen minuman alami kenaikan dari Rp 1,64 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,99 triliun pada kuartal I 2022.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

Produsen Susu Cimory Raup Laba Rp 269,81 Miliar, Tumbuh 88,7 Persen pada Kuartal I 2022

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), produsen susu Cimory membukukan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2022. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan laba bersih dan penjualan bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/5/2022), PT Cisarua Mountain Dairy membukukan penjualan Rp 1,46 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Penjualan naik 106,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 712,59 miliar.

Kontribusi penjualan itu dari produk olahan susu mencapai Rp 1,46 triliun selama kuartal I 2022, tumbuh 108,03 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 702,66 miliar. Kemudian dari makanan konsumsi turun 17,7 persen menjadi Rp 8,16 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,93 miliar.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.