Sukses

Bursa Asia Bervariasi, Indeks Hang Seng Naik 2 Persen Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis, 5 Mei 2022 setelah the Fed dongkrak suku bunga.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi (5/5/2022) mengikuti wall street. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini mengikuti langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang menaikkan suku bunga 0,50 persen, terbesar dalam dua dekade.

Indeks Hang Seng memimpin penguatan dengan naik 2 persen pada awal sesi perdagangan. Saham Tencent melompat lebih dari dua persen.

Bursa saham China bervariasi. Pada perdagangan Kamis pagi, indeks Shanghai melompat 0,41 persen, sedangkan indeks Shenzhen melemah 0,42 persen.

Data ekonomi yang keluar pada akhir pekan lalu menunjukkan aktivitas pabrik China kontraksi pada April 2022 seiring lockdown memukul produksi industri.Indeks Australia ASX 200 mendaki 0,64 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditransaksikan 1,35 persen lebih tinggi.

Di sisi lain bursa saham Jepang dan Korea Selatan libur.Bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan 0,50 persen sejalan dengan harapan pasar. Bank sentral juga mengumumkan pemangkasan pembelian obligasi USD 95 miliar per bulan.

Ketua the Fed Jerome Powell juga berkomitmen untuk meredakan lonjakan inflasi. Ia menuturkan, kenaikan suku bunga 75 basis poin bukan sesuai yang dipertimbangkan komite.

Di wall street, indeks acuan kompak menguat. Indeks S&P 500 menguat hampir tiga persen ke posisi 4.300,17. Indeks Dow Jones bertambah 932,27 poin atau 2,81 persen ke posisi 34.061,06.Indeks Nasdaq melompat 3,19 persen menjadi 12.964,86.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Didorong Pernyataan Powell

"Itu adalah dorongan balik pada kenaikan 75 basis poin dari ketua the Fed Jerome Powell yang menggerakkan reli pasar," ujar Ekonom Mizuho Bank, Lavanya Venkateswaran dilansir dari CNBC, Kamis (5/5/2022).

Ia menuturkan, reaksi pasar terutama menekankan dari kenaikan suku bunga agresif yang dibangun, dan tidak menghilangkan niat fed yang hawkish.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 102,534 dari posisi sebelumnya 103. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 128,78 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7259.Harga minyak pada jam perdagangan di Asia menguat.

Harga minyak Brent berjangka naik 0,37 persen menjadi USD 110,55 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) bertambah 0,35 persen menjadi USD 108,19 per barel.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 4 Mei 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat tajam pada perdagangan Rabu, 4 Mei 2022. Wall street melompat setelah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan 0,50 persen yang diantisipasi secara luas.

Selain itu, ketua the Fed Jerome Powell mengesampingkan untuk menjadi lebih agresif dalam kampanye memerangi inflasi. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis, 5 Mei 2022.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 932,27 poin atau 2,81 persen ke posisi 34.061,06. Indeks S&P 500 menanjak 2,99 persen menjadi 4.300,17. Indeks Nasdaq melompat 3,19 persen menjadi 12.964,86. Kenaikan tersebut terbesar sejak 2020 untuk indeks S&P 500 dan Dow Jones.

The Fed mengumumkan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin atau 0,50 persen dan akan mulai mengurangi neraca pada Juni. Itu adalah kenaikan suku bunga terbesar pada Juni. Bagi the Fed, kenaikan suku bunga tersebut terbesar sejak 2000. Namun, langkah the Fed menaikkan suku bunga sudah diharapkan oleh investor.

Saham menguat tajam ketika Powell menuturkan, bank sentral tidak mempertimbangkan kenaikan yang lebih agresif dalam pertemuan mendatang.

"Jadi kenaikan 75 basis poin bukanlah sesuatu yang secara aktif dipertimbangkan oleh komite. Saya pikir ekspektasi adalah kita akan mulai melihat inflasi, Anda tahu, mendatar," ujar Powell.

4 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Pendiri Bokeh Capital, Kim Forresst menuturkan, pernyataan Powell membantu menghilangkan sebagian ketakutan dari pasar. "Bijaksana dan mungkin menyebabkan sejumlah kelegaan," kata dia.

Kenaikan suku bunga menyeret indeks Nasdaq ke tren menurun pada April 2022. Indeks S&P 500 juga memasuki lebih dari 13 persen di bawah rekor tertingginya. Dua indeks acuan tersebut mencapai level terendah 2022 pada awal pekan ini.

"Saya pikir pasar mulai berkata, oke. Kami mendapatkan ini dengan harga yang cukup baik. Saya tidak berpikir ada banyak kejutan di luar sana," ujar Mantan Presiden Goldman Sachs, Gary Cohn.

Powell yakin the Fed dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi tanpa menyebabkan lonjakan pengangguran, mengutip tingginya jumlah lowongan pekerjaan dan neraca rumah tangga yang kuat."Saya akan mengatakan kami memiliki peluang bagus untuk melakukan pendaratan yang lembut," kata Powell.

Investor juga tampaknya bertaruh pada kepercayaan the Fed terhadap ekonomi AS. Saham yang dipandang sebagai penentu arah ekonomi juga berkinerja baik dengan Home Depot dan Caterpillar masing-masing naik 3,4 persen dan 4,2 persen.

Saham bank juga menguat dengan Citigroup bertambah 4,3 persen dan JPMorgan Chase naik 3,3 persen.Dampak pengetatan the Fed terhadap pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian utama pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Mayoritas responden survei the Fed CNBC pada Mei mengindikasikan memperkirakan resesi pada akhir siklus pengetatan.Powell berulang kali mengatakan, inflasi terlalu tinggi dan kenaikan 50 basis poin akan dibahas pada pertemuan mendatang.Keuntungan yang luas di seluruh papan untuk saham.

Saham teknologi besar bergerak lebih tinggi setelah pengumuman the Fed dengan Apple dan induk usaha google Alphabet masing-masing naik lebih dari 4 persen.

Raksasa energi Chevron bertambah 3,1 persen dan Exxon Mobil naik hampir 4 persen.Starbucks dan Airbnb yang sudah menguat pada hari sebelumnya setelah laporan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan masing-masing naik 9,8 persen dan 7,7 persen.

Semua 30 saham Dow Jones menguat. Docusign dan Zoom Video melonjak lebih dari 5 persen. Di sisi lain, saham Lyft anjlok hampir 30 persen setelah memberikan panduan yang lemah untuk kuartal saat ini karena mengharapkan untuk investasi dalam pasokan pengemudi. Saham Lyft merosot lebih dari 4 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.