Sukses

Aksi Beli Investor Asing Sentuh Rp 72,16 Triliun Sepanjang 2022

Pada periode 25-28 April 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 25,38 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Aliran dana asing diprediksi masih akan terus masuk ke pasar modal Indonesia. Hal tersebut didukung harga komoditas yang akan berdampak positif untuk Indonesia.

Jelang libur Lebaran 2022, aksi beli investor asing tercatat Rp 2,38 triliun pada Kamis, 28 April 2022. Pada periode 25-28 April 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 25,38 triliun.

Adapun sepanjang 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 72,16 triliun.Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,45 persen ke posisi 7.228,91. Kenaikan IHSG tersebut mendorong kinerja IHSG tumbuh 9,84 persen secara year to date (ytd). 9,84 persen.

Pertumbuhan kinerja IHSG pun berada di posisi pertama di Asia dan Asia Pasifik. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/5/2022).

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya menuturkan, aksi beli investor asing masih akan terus berlanjut pada 2022.  Hal ini seiring ekonomi Amerika Serikat yang melambat.

"Kita akan melihat flow dari US market ke emerging market salah satunya Indonesia. Hingga akhir tahun,foreign flow ke Indonesia akan kencang terutama saham," ujar Hariyanto kepada Liputan6.com, ditulis Rabu pekan ini.

Hariyanto menuturkan, investor asing melihat pertumbuhan laba bersih. Salah satunya potensi tersebut ada di Indonesia.

"Kita lihat tren laba bersih naik karena harga komoditas, percepat pertumbuhan. Menurut saya selama harga komoditas bagus, foreign akan melihat Indonesia. Indonesia dan Malaysia investasi kalau harga komoditas," kata dia.

Hariyanto menuturkan, sektor saham bank dan komoditas akan menjadi perhatian investor asing. Hariyanto optimistis aliran dana asing masih akan berlanjut ke pasar saham Indonesia meski ada sentimen negatif dari kekhawatiran inflasi.

"Kita melihat inflasi tren naik tetapi yang perlu diwaspadai Indonesia inflasi di atas 5 persen, tetapi selama di bawah BI Rate cenderung netral," ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksi Beli Investor Asing pada 2022

Adapun saham-saham yang dibeli investor asing year to date di seluruh pasar mengutip data RTI antara lain:

1.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 22,3 triliun

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 11,7 triliun

3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 10,6 triliun

4.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 7 triliun

5.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 6,7 triliun

6.PT Astra International Tbk (ASII) Rp 3,9 triliun

7.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 3 triliun

8.PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 2,8 triliun

9. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,8 triliun

10.PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 1,7 triliun

3 dari 4 halaman

IHSG Menguat pada 25-28 April 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada periode 25-28 April 2022.Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,05 persen ke posisi 7.228,91 dari pekan sebelumnya 7.225,60. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa melonjak 1,08 persen pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa bertambah sekitar Rp 103 triliun menjadi Rp 9.555 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.452,52 triliun.

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa 1,24 persen menjadi Rp 23,95 triliun dari pekan sebelumnya sebesar Rp 21,34 triliun.

Namun, rata-rata volume transaksi harian BEI susut 6,91 persen menjadi 24,39 miliar saham dari 26,20 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan susut 5,01 persen menjadi 1.465.440 transaksi dari 1.542.656 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatat aksi beli Rp 2,3 triliun. Sepanjang 2022, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 72,16 triliun.

Adapun sepanjang April 2022, IHSG catat penguatan. IHSG mampu mencatatkan kinerja tumbuh 2,4 persen.

"JCI selama bulan April mencatatkan kinerja positif di mana selama April IHSG mampu mencatatkan kinerja 2,49 persen,” kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, dikutip Sabtu (30/4/2022).

Dia mengatakan, sektor energi yang mencatatkan kinerja positif sebesar 19,8 persen menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG tersebut.

“Di mana kenaikan IHSG masih didorong dengan sektor energi yang mencatatkan kinerja positif sebesar 19,84 persen,” ujar dia.

Di sisi lain sektor perbankan juga terus mengalami pertumbuhan positif didorong dengan pemulihan ekonomi serta hasil laporan keuangan yang positif pada kuartal I 2022. "Selama April, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp 40 triliun,” ungkap Abdul.

4 dari 4 halaman

Kabar Bursa Sepekan

Selama sepekan menjelang Hari Raya Lebaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diwarnai dengan 2 pencatatan saham, 3 obligasi, 1 sukuk dan 2 waran.

Pada Senin, 25 April 2022, obligasi berkelanjutan III PTPP Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT PP (Persero) Tbk resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 544,5 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idA(sy) (Single A Syariah).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Kemudian, Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani mulai resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 3 triliun.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA (Double A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2,5 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA (Single A).

Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.