Sukses

XL Axiata Bakal Rampungkan Akuisisi Link Net pada Kuartal III 2022

PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyatakan akuisisi Link Net merupakan langkah untuk mewujudkan visi sebagai penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana merampungkan akuisisi Link Net pada kuartal III 2022. Link Net adalah salah satu penyedia akses internet berkecepatan tinggi yang terkemuka di Indonesia.

"Kesepakatan ini kami harapkan bisa diselesaikan pada kuartal ketiga tahun ini,” kata Direktur PT XL Axiata Tbk, Budi Pramantika dalam paparan publik perseroan, Jumat (22/4/2022).

Akuisisi ini akan menghasilkan sinergi dalam berbagai hal. Seperti berbagi jaringan backbone dan transmisi, serta akan menciptakan peluang bagi layanan konvergensi dan potensi dari segmen korporasi.

"Aksi akuisisi tersebut merupakan langkah berikutnya untuk mewujudkan visi sebagai penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia,” imbuh Budi.

Pada 27 Januari 2022, XL PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), Asia Link Dewa (ALD), dan PT First Media Tbk (FM) teken perjanjian jual beli saham bersyarat pada 27 Januari 2022 terkait rencana akuisisi 66,03 persen saham Link Net oleh perseroan dan AII.

ALD menjual 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen saham Link Net dan FM akan menjual 798.969.286 saham atau mewakili 29,04 persen saham Link Net kepada XL Axiata dan AII.

AII akan membeli 1.266.419.288 saham yang mewakiliki 69,71 persen dan perseroan akan membeli 550.316.196 saham yang mewakili 30,29 persen saham yang dijual atau setara dengan 20 persen saham non pengendali Link Net dan entitas anak per 30 Juni 2021.

Harga pembelian saham Link Net dan perseroan seharga Rp 4.800 per saham. Dengan demikian, pembelian saham oleh AII sebesar Rp 6,07 triliun dan XL Axiata rogoh kocek Rp 2,6 triliun. Total pembelian saham Link Net oleh AII dan XL Axiata mencapai Rp 8,72 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akuisisi Saham Link Net Rp 8,72 Triliun

Sebelumnya, Axiata Investment (Indonesia Sdn Bhd dan XL Axiata caplok 66,03 persen saham Link Net dengan total nilai transaksi Rp 8,72 triliun.

PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), Asia Link Dewa (ALD), dan PT First Media Tbk (FM) teken perjanjian jual beli saham bersyarat pada 27 Januari 2022 terkait rencana akuisisi 66,03 persen saham Link Net oleh perseroan dan AII.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/1/2022), ALD menjual 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen saham Link Net dan FM akan menjual 798.969.286 saham atau mewakiliki 29,04 persen saham Link Net kepada XL Axiata dan AII.

Adapun AII akan membeli 1.266.419.288 saham yang mewakiliki 69,71 persen dan perseroan akan membeli 550.316.196 saham yang mewakiliki 30,29 persen saham yang dijual atau setara dengan 20 persen saham non pengendali Link Net dan entitas anak per 30 Juni 2021.

Harga pembelian saham Link Net dan perseroan seharga Rp 4.800 per saham. Dengan demikian, pembelian saham oleh AII sebesar Rp 6,07 triliun dan XL Axiata rogoh kocek Rp 2,6 triliun. Total pembelian saham Link Net oleh AII dan XL Axiata mencapai Rp 8,72 triliun.

XL Axiata menyatakan, transaksi pembelian saham Link Net ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan. Selain itu memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas.

“Kepemilikan saham di Link Net diharapkan dapat membantu perseroan menangkap peluang broadband yang ada di Indonesia,” tulis perseroan.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Bakal Genjot Pelanggan

Perseroan juga yakin transaksi tersebut dapat membantu perseroan untuk menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.

Adapun perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi antara Linknet, ALD dan FM. Sedangkan hubungan afiliasi antara perseroan dan AII seiring AII pemegang saham pengendali perseroan genggam 61,16 persen saham dalam perseroan.

Penilai independent RSR pun memberikan pendapat wajar terhadap transaksi tersebut dengan mempertimbangkan analisis kewajaran atas rencana transaksi yang dilakukan meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantatif.

“Sebagai akibat dari transaksi afiliasi, perseroan akan menjadi pemegang saham sebesar 20 persen saham non kendali Linknet dan entitas, akan tetapi pengendalian atas Linknet akan dipegang oleh AII sebagai pemilik mayoritas saham di Linknet,” tulis perseroan.

Pengendalian mayoritas oleh AII atas Perseroan dan Linknet akan secara umum memberikan kemudahan untuk memutuskan langkah-langkah strategis pada level Perseroan dan Linknet setelah penyelesaian transaksi, dengan tetap berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku.

 

 

4 dari 4 halaman

XL Axiata Tebar Dividen Rp 552,7 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 552,75 miliar.

Direktur PT XL Axiata Tbk, Budi Pramantika menuturkan, besaran dividen itu setara 50 persen dari laba bersih perseroan pada  2021.

"Untuk tahun ini perseroan pembagian dividen 50 persen. Dan akan di bagi maksimal 30 hari setelah pengumuman ringkasan risalah RUPST perseroan," kata Budi dalam paparan publik XL Axiata, Jumat, 22 April 2022.

Budi mengatakan, besaran dividen yang dibagikan pada 2022 ini merujuk pada persetujuan Dewan Komisaris pada 28 Januari silam. Besaran dividen tunai minimal 30 persen dari laba bersih yang dinormalisasi di tahun sebelumnya untuk meningkatkan payout ratio di masa mendatang.

"Jadi pembagian tergantung pada keuntungan perseroan, tingkat kecukupan modal perseroan, juga kondisi keuangan perseroan dan hal-hal lain sesuai pertimbangan direksi sesuai perundangan yang berlaku,” ujar dia.

Laba bersih dinormalisasi XL Axiata pada 2021 meningkat signifikan 63 persen menjadi Rp 1,1 triliun. Selain sebagai dividen, perseroan akan mengalokasikan sisa laba bersih dinormalisasi sebagai saldo laba ditahan dan untuk cadangan umum.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.