Sukses

PTPP Fokus Rampungkan Pembangunan Bendungan Lolak pada Kuartal II 2022

Proyek pembangunan Bendungan Lolak Paket I dikerjakan sendiri oleh PTPP selaku kontraktor utama.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bakal merampungkan pekerjaan proyek pembangunan Bendungan Lolak pada 2022.

Proyek pembangunan Bendungan Lolak Paket I dikerjakan sendiri oleh PTPP selaku kontraktor utama. Sedangkan untuk Paket II dikerjakan oleh PTPP dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) bersama dengan ASHFRI.

Kehadiran Bendungan Lolak akan banyak memberikan manfaat. Di antaranya berfungsi sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah seluas 2.214 hektare, selain itu bendungan tersebut juga akan menjadi sumber penyediaan air baku 500 liter per detik (lpd).

Bendungan Lolak juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik dari air keluaran (outflow) waduk dengan potensi listrik sebesar 2.43 MW, pengendali banjir di mana dapat mereduksi debit banjir sebesar 12 persen.

Tidak hanya itu, Bendungan Lolak juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bollang Mondow dan lahan ex borrow dapat dimanfaatkan menjadi Hutan Buah produktif.

"Kami yakin proyek Pembangunan Bendungan Lolak ini dapat dituntaskan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR. Sampai dengan Pekan Pertama April, progress Bendungan Lolak telah mencapai 96 persen di mana penyelesaian pembangunan proyek tersebut ditargetkan pada bulan Mei 2022," kata Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa dalam keterangan resmi, Selasa (19/4/2022).

Yuyus menambahkan, kehadiran bendungan dengan tipe Zonal Inti Tegak dan memiliki daya tampung hingga 6,1 juta per meter kubik ini memiliki banyak sekali manfaat, terutama untuk Sulawesi Utara.

Semua pembangunan fasilitas Bendungan Lolak yang dikerjakan oleh PTPP merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mewujudkan loyalitas tanpa batas dalam membangun negeri.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proyek Strategis Nasional

Proyek pembangunan Bendungan Lolak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 45 Proyek Bendungan yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Hal tersebut karena letak atau posisi Bendungan Lolak masuk ke dalam area pengembangan Kawasan Industri Bolang Mongondow yang ke depannya diharapkan akan dapat menggerakkan roda perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara.

Proyek Bendungan Lolak yang dimiliki oleh Kementerian PUPR ini berlokasi di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Bendungan tersebut berjarak kurang lebih 210-kilometer dari Kota Manado dimana secara wilayah Sungai termasuk ke dalam Wilayah Sungai Domuga-Sangkup.

Adapun lingkup pekerjaan proyek yang dilakukan oleh PTPP untuk pembangunan Paket I, antara lain: pekerjaan galian, pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan temporary cofferdam, pekerjaan timbunan main cofferdam, dan pekerjaan instrumentasi.

Sedangkan lingkup pekerjaan untuk Paket II, yaitu: pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan bangunan pengelak, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan intake, pekerjaan perkuatan tumpuan kiri, pekerjaan saddle dam I dan II, pekerjaan relokasi jalan & jembatan provinsi, dan pekerjaan hidromekanikal.

 

3 dari 4 halaman

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 3,1 Triliun pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan kinerja positif pada awal 2022. Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad mengklaim perseroan telah mencatatkan kontrak baru Rp 3,1 triliun pada kuartal I 2022.

“Kinerja triwulan I ini kita pencapaiannya sekitar Rp 3,1 triliun. Kemudian di triwulan II itu kita sudah menyasar penambahannya mungkin bisa mencapai plus minus Rp 10 — 12 triliun," kata Novel dalam konferensi pers PT PP Tbk, Selasa, 5 April 2022.

Novel menjabarkan, segmen infrastruktur masih menjadi andalan pada 2022, baik infrastruktur darat maupun air. [PT PP Tbk](saham "")menyasar proyek-proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMN, dan Kementerian Perhubungan.

"Jadi saat ini, kalau proses yang sedang kita lakukan dalam waktu dekat ini yang nilainya cukup lumayan besar untuk infrastruktur air dan darat tadi baik yang ada di Kementerian maupun yang ada di BUMN… Dalam hal ini tidak hanya sebatas dari infrastruktur darat dan air, tapi juga dari EPC dan juga dari project-project gedung,” ujar Novel.

Tak mau ketinggalan, PTPP juga mengincar proyek Ibu Kota Negara Baru (IKN). Novel mengatakan akan ada tender untuk proyek-proyek IKN. Namun, ia masih belum bisa menyebutkan saat ini. Perkiraannya, tender tersebut baru bisa diumumkan paling dekat usai Lebaran 2022.

"Tahun ini InsyaAllah kalau tidak ada perubahan pasti juga akan mulai ditenderkan project-project IKN dan nilainya saya belum bisa bicara karena pasti akan disesuaikan dengan APBN yang ada. Kita bisa bicara barangkali setelah Lebaran nanti ,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

PTPP Siapkan Belanja Modal Rp 4,3 Triliun pada 2022

Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 4,3 triliun pada 2022. Belanja modal itu lebih kecil dibanding alokasi belanja modal yang direncanakan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 6,2 triliun.

"Untuk tahun ini kita menganggarkan kira-kira Rp 4,3 triliun. Di mana sekitar 80 persennya itu untuk proyek-proyek yang eksisting. Ada tol Semarang—Demak, ini menjadi prioritas utama karena harus kita selesaikan di tahun ini. Juga menara danareksa yang mana juga harus selesai di Oktober,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto dalam konferensi pers, Selasa, 5 April 2022.

Selain itu, juga ada alokasi belanja modal yang sifatnya pergantian alat. Seperti untuk PT PP Presisi, di mana alat yang rusak diganti dengan yang baru.

Lalu ada juga yang dicadangkan untuk proyek Rumah Indonesia di Mekkah. Adapun pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari dana hasil rights issue (RI) maupun IPO.

"Di samping itu juga kita masih punya saldo piutang yang akan dibayar di Juni nanti terkait penjualan atau divestasi tol Pandaan—Malang dan Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi akan dilunasi di Juni nanti,” imbuh Agus.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.