Sukses

Pefindo Kantongi Mandat Surat Utang Korporasi Senilai Rp 66,78 Triliun

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih merinci, jumlah mandat penerbitan obligasi berasal dari 45 perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat mandat penerbitan surat utang korporasi senilai Rp 66,78 triliun hingga akhir Maret 2022.

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih merinci, jumlah itu berasal dari 45 perusahaan. 18 merupakan BUMN dan anak perusahaan, sementara 37 lainnya non-BUMN.

"Penerbitan surat utang kondisinya lebih baik di awal 2022 ini. Kinerja kuartal I 2022 ada kemungkinan berlanjut di kuartal selanjutnya. Total mandat yang kami terima ada sekitar Rp 66,8 triliun,” ungkap Niken dalam konferensi pers, Selasa (19/4/2022).

Rinciannya, dari PUB baru senilai Rp 19,75 triliun, obligasi Rp 15,45 triliun, PUB obligasi Rp 12,65 triliun.  Kemudian sukuk Rp 8,29 triliun, PUB sukuk Rp 6,7 triliun, sekuritisasi Rp 2,3 triliun, dan MTN Rp 1,65 triliun.

Adapun realisasi penerbitan utang Pefindo pada kuartal I 2022 yakni senilai Rp 31,82 triliun, setara 78,9 persen dari surat utang nasional pada kuartal I 2022 sebesar Rp 40,36 triliun. Terdiri dari BUMN Rp 4,21 triliun dan non BUMN Rp 27,621 triliun.

"Kita melakukan pemeringkatan Rp 31,82 triliun dari Rp 40,36 triliun, itu sekitar 78,9 persen. Lebih baik dibandingkan kuartal I 2021 sekitar 70,5 persennya," kata Niken.

Total surat utang nasional hingga kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 40,36 triliun, naik sekitar 73,8 persen dibandingkan periode sama pada 2021 sebesar Rp 23,22 triliun.

Sementara Pefindo merealisasikan surat utang Rp 31,82 triliun pada kuartal I 2022, naik hampir dua kali lipat dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 16,32 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pefindo Rilis 42 Pemeringkatan Non Lembaga Keuangan

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menyebutkan telah melakukan 42 publikasi peringkat sepanjang kuartal I 2022.

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih menjabarkan, sebanyak 25 publikasi mencatatkan peringkat tetap. Kemudian terdapat publikasi peringkat baru, enam publikasi peringkat naik, satu publikasi peringkat turun, dan empat publikasi mengenai revisi outlook.  

"Selama kuartal I 2022 kami mempublikasikan peringkat sebanyak 42 dari total 35 entitas," kata Niken dalam konferensi pers, Selasa, 19 April 2022.

Adapun enam publikasi pemeringkatan yang mengalami kenaikan, antara lain PT Barata Indonesia dari sebelumnya idD menjadi idBB- dengan outlook stabil.

Kemudian ada PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang naik menjadi idBBB+ dengan outlook stabil, dari sebelumnya idBBB dengan credit watch yang berimplikasi negatif. PT dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) naik dari idA- stabil menjadi idA stabil.

Lalu, PT Sinarmas Agro Resources Technology Tbk (SMAR) yang juga naik menjadi idAA- dengan outlook stabil dari sebelumnya idA+ stabil. Selanjutnya, PT Mora Telematika Indonesia naik menjadi idA+ stabil dari sebelumnya idA stabil.

Terakhir, ada PT Perkebunan Nusantara III dengan peringkat teranyar idBBB+ stabil, dari sebelumnya idBBB stabil. Sementara satu yang mengalami penurunan peringkat yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

"Yang kita turunkan yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk dari idBBB- negatif menjadi idB. Ini sehubungan dengan keputusan pengadilan terkait penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU),” ujar Niken.

Bersamaan dengan itu, induk Waskita Beton Precast, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengalami revisi outlook  dari semula idBBB stabil menjadi idBBB dengan outlook negatif. Begitu pula PT Waskita Toll Road yang kini memperoleh peringkat idBBB- negatif dari sebelumnya idBBB- stabil.

Kemudian PT Medco International Tbk (MEDC) menjadi idA+ dengan outlook positif dari semula dengan outlook stabil. Serta PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan peringkat idAA- positif, dari sebelumnya idAA- dengan outlook stabil.

 

3 dari 4 halaman

Pefindo Kantongi Mandat Penerbitan Obligasi Rp 49,09 Triliun hingga Januari 2022

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mendapatkan mandat untuk penerbitan surat utang atau obligasi tetapi belum listing sebesar Rp 49,09 triliun hingga 31 Januari 2022.

"Masih dalam proses (mandat penerbitan surat utang-red), peringkat belum selesai. Mandat itu dari 32 perusahaan senilai Rp 49,09 triliun," ujar  Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Nike Indriarsih saat Pefindo Update, Kamis. 10 Februari 2022.

Ia memaparkan, mandat penerbitan surat utang atau obligasi itu didominasi dari sektor industri pembiayaan dengan tiga perusahaan dan rencana emisi Rp 8,35 triliun. Disusul industri bubur kertas dan tissue ada sebanyak dua perusahaan dengan rencana emisi Rp 8,24 triliun, konstruksi ada tiga perusahaan dengan rencana emisi Rp 6,82 triliun.

Kemudian dari sektor multifinance dengan jumlah perusahaan sebanyak empat perusahaan dan rencana emisi Rp 6,5 triliun. Diikuti sektor pertambangan ada satu perusahaan dengan rencana emisi Rp 6 triliun, pembangkit tenaga listrik tiga perusahaan dan rencana emisi Rp 3,4 triliun.

Kemudian properti ada lima perusahaan dan nilai rencana emisi Rp 3,09 triliun. Lalu jalan tol ada dua perusahaan dengan nilai Rp 2,5 triliun. Selain itu, sektor kimia dari dua perusahan dengan nilai Rp 1,62 triliun. Selain itu, nilai rencana emisi di bawah Rp 1 triliun ada dari sektor perbankan, telekomunikasi, perusahaan induk, sewa transprotasi, pupuk, perikanan dan otomotif.

Terkait sektor properti ada lima perusahaan yang akan terbitkan obligasi, Analis Pefindo Yogie Surya Perdana menuturkan, emiten properti memakai penerbitan obligasi sebagai pendanaan untuk land banking.

"Karena emiten properti pakai dana bank tidak bisa digunakan untuk akuisisi. Umumnya di case sering ditemui emiten properti untuk akuisisi lahan, land banking dan modal kerja. Sangat tinggi untuk development high rise project, salah satunya kebutuhan modal kerja,” kata Yogie.

 

4 dari 4 halaman

Mandat yang Diterima

Adapun mandat diterima Pefindo per 31 Januari 2022, berdasarkan surat utang dan belum listing itu rencana penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 17,14 triliun, obligasi Rp 12,37 triliun, sukuk Rp 8,44 triliun, PUB baru Rp 6,99 triliun, sekuritisasi Rp 2,30 triliun, dan MTN senilai Rp 1,82 triliun.

Sedangkan berdasarkan institusi dan belum listing dari Non BUMN ada 17 perusahaan dengan rencana emisi Rp 26,80 triliun dan BUMN serta anak perushaaan ada 15 perusahaan dengan rencana emisi Rp 22,29 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.