Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir, Investor Menanti Data Ekonomi China

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 18 April 2022. Investor menanti data ekonomi China.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan Senin pagi (18/4/2022), seiring investor menunggu data ekonomi China, termasuk produk domestik bruto (PDB) kuartal I.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,24 persen pada awal perdagangan karena saham Fast Retailing dan SoftBank Group masing-masing turun lebih dari 1 persen. Indeks Topix turun 0,88 persen.

Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,5 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan lebih rendah 0,24 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin, 18 April 2022.

Sejumlah data ekonomi Tiongkok, termasuk PDB kuartal pertama negara itu dan angka produksi industri untuk Maret, akan dirilis pada 10:00 pagi HK/SIN. Tak hanya itu, data tersebut muncul saat daratan China selama berminggu-minggu berjuang melawan gelombang COVID-19 terburuknya dalam dua tahun.

Seperti yang diketahui, secara khusus, kota besar Shanghai telah menjadi salah satu daerah yang paling terdampak. Kemudian, bursa saham di Australia dan Hong Kong ditutup pada Senin karena libur.

Sementara itu, indeks USD berada di 100,523 terus bertahan di atas level 100,4 setelah pemantulan baru-baru ini dari bawah 100.

Yen Jepang diperdagangkan pada 126,62 per dolar Amerika Serikat setelah melemah pekan lalu dari bawah 125 terhadap greenback. Dolar Australia berada di 0,7396, lebih rendah dibandingkan dengan level di atas 0,747 yang terlihat minggu lalu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Bervariasi Setelah Bank of Korea Dongkrak Suku Bunga

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi, 14 April 2022.Hal ini seiring Bank of Korea secara tak terduga mengumumkan kenaikan suku bunga.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,09 persen pada perdagangan Kamis pagi, sementara indeks Topix naik 0,7 persen.  Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,41 persen. Data pekerjaan Australia untuk Maret akan dirilis pada 09:30 HK/SIN. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,39 persen.

Bank of Korea mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin menjadi 1,5 persen. Menyusul keputusan tersebut, won Korea diperdagangkan di kisaran 1.225,06 per dolar AS. Demikian mengutip Kamis, pekan ini.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,25 persen lebih tinggi. Pasar di India tutup pada Kamis karena libur.

Sementara itu, sentimen investor di Asia mungkin telah didukung oleh prospek lebih banyak dukungan ke depan dari otoritas China setelah pemerintah negara itu mengumumkan Rabu, 13 April 2022 untuk pemotongan rasio persyaratan cadangan akan digunakan "pada waktu yang tepat untuk meningkatkan kapasitas input kredit bank," mengutip rincian dari pertemuan eksekutif Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang.

Perkembangan itu terjadi ketika China dalam beberapa pekan terakhir memerangi COVID-19 paling parah di daratan sejak fase awal pandemi pada awal 2020.

Investor akan memantau saham CNOOC yang terdaftar di Hong Kong setelah Reuters melaporkan pada Rabu perusahaan minyak China sedang bersiap untuk keluar dari operasi di beberapa negara Barat karena kekhawatiran sanksi.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG Sepekan pada 11-14 April 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada periode 11-14 April 2022. Penguatan IHSG ini juga didukung dari aksi beli investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 15 April 2022,  IHSG naik 0,34 persen dari 7.210,08 pada pekan lalu menjadi 7.235,53 pada Kamis, 14 April 2022. Pada periode 4-8 April 2022, IHSG menguat 1,87 persen dari 7.078,76 menjadi 7.210.

Kapitalisasi pasar bursa pun meningkat 3,97 persen. Bahkan kapitalisasi pasar bursa menembus rekor baru Rp 9.400 triliu, tepatnya Rp 9.405,31 triliun dari Rp 9.046,30 pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata volume harian bursa mencatat peningkatan tertinggi sebesar 39,66 persen menjadi 31 miliar saham dari 22,19 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga naik 27,28 persen menjadi Rp 17,62 triliun dari Rp 13,84 triliun pada pekan lalu.

Selanjutnya rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 20,15 persen menjadi 1.625.136 transaksi dari 1.352.621 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 80,13 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 41,39 triliun.

Selama sepekan ini, BEI diwarnai dengan pencatatan dua saham dan satu obligasi. Pada Senin, 11 April 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan sahamnya di Papan Utama sebagai perusahaan tercatat ke-15 tahun 2022 dan ke-781 di BEI.

 

4 dari 4 halaman

Pencatatan Saham dan Obligasi

GOTO bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Services. Adapun Industri dan sub industri GOTO adalah Online Applications and Services. Selanjutnya pada Selasa, 12 April 2022, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mencatatkan sahamnya di Papan Utama sebagai Perusahaan tercatat ke-16 tahun 2022 dan ke-782 di BEI.

TLDN bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri TLDN adalah Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops.

Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) resmi tercatat di BEI pada Senin, 11 April 2022, dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi ini adalah AA-(Idn) (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 38 emisi dari 31 emiten senilai Rp41,68 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 496 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,26 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 153 seri dengan nilai nominal Rp4.825,65 triliun dan USD200,65 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,44 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.