Sukses

Melirik Saham Pilihan Investor Asing

Aksi beli investor asing sepanjang 2022 mencapai Rp 41,39 triliun. Aksi beli investor asing tersebut sudah melampaui kondisi 2021 yang tercatat Rp 37,97 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - - Sepanjang 2022, investor asing melakukan aksi beli saham. Bahkan nilai pembelian saham oleh investor asing melampaui 2021. Lalu saham pilihan investor asing apa saja yang menarik untuk dicermati pelaku pasar?

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/4/2022), investor asing masih mencatat aksi beli saham. Tercatat investor asing beli saham Rp 80,13 triliun pada Kamis, 14 April 2021. Dengan demikian, aksi beli investor asing sepanjang 2022 mencapai Rp 41,39 triliun. Aksi beli investor asing tersebut sudah melampaui kondisi 2021 yang tercatat Rp 37,97 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia berarti ada kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia yang cukup kuat meskipun sentimen global tidak mendukung. Hal ini seiring ada konflik Rusia-Ukraina dan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang tinggi inflasinya.

"Yang menyebabkan asing masuk juga yakni kenaikan harga komoditas yang berdampak pada kinerja emiten yang berkaitan dan berdampak pada kinerja IHSG sendiri,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino menuturkan, terdapat sejumlah sektor yang diminati oleh investor asing antara lain perbankan, telekomunikasi, otomotif dan sektor berbasis komoditas

“Sektor paling diminati adalah perbankan kemudian telekomunikasi, otomotif dan sektor berbasis komoditas,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Mengutip data RTI,  investor asing akumulasi emiten perbankan, telekomunikasi dan tambang. Sepanjang 2022 di seluruh pasar secara year to date, investor asing membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 10,1 triliun, dan memimpin aksi beli oleh investor asing. Diikuti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 9,7 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 5,8 triliun.

Selain itu, investor asing juga membeli saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 1,6 triliun dan PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 1,5 triliun.

Saham emiten yang rutin diakumulasi investor asing ini pun mencatat kinerja saham yang positif sepanjang 2022. Hingga penutupan perdagangan Kamis, 14 April 2022, saham BBRI naik 10,46 persen ke posisi Rp 4.540 per saham. Saham TLKM melonjak 15,84 persen ke posisi Rp 4.680 per saham, dan BBNI menanjak 24,44 persen ke posisi Rp 8.400 per saham.

Selain itu, dari 10 saham emiten yang rutin dibeli investor asing, saham PT Adaro Energy Tbk mencatat kinerja saham yang paling moncer. Saham ADRO melambung 47,11 persen ke posisi Rp 3.310 per saham dan UNTR melesat 34,54 persen ke posisi Rp 29.800 per saham.

Melihat kondisi tersebut, saham pilihan investor asing apa saja yang menarik untuk dicermati? Herditya memilih saham BBRI, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Pilihan Investor Asing

Sebelumnya, investor asing mencatatkan aksi beli saham signifikan sepanjang 2022. Sektor saham keuangan pun menjadi pilihan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/4/2022), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,38 persen ke posisi 7.235,53 pada Kamis, 14 April 2022. Dengan demikian, secara year to date, IHSG menguat 9,94 persen.

Adapun sepanjang 2022, penguatan IHSG ditopang sejumlah sektor saham. Salah satunya sektor saham energi. Indeks sektor saham IDXenergy memimpin penguatan dengan naik 41,87 persen. Disusul indeks sektor saham sektor transportasi dan logistik yang melambung 23,21 persen dan indeks sektor saham IDX sector industrials menanjak 18,26 persen.

Di sisi lain, investor asing masih mencatat aksi beli saham. Tercatat investor asing beli saham Rp 80,13 miliar pada Kamis, 14 April 2021. Dengan demikian, aksi beli investor asing sepanjang 2022 mencapai Rp 41,39 triliun.

Mengutip data RTI, investor asing rajin belanja saham emiten perbankan, telekomunikasi dan tambang. Sepanjang 2022 di seluruh pasar secara year to date, investor asing membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 10,1 triliun, dan memimpin aksi beli oleh investor asing. Diikuti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 9,7 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 5,8 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia berarti ada kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia yang cukup kuat meskipun sentimen global tidak mendukung. Hal ini seiring ada konflik Rusia-Ukraina dan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang tinggi inflasinya.

"Yang menyebabkan asing masuk juga yakni kenaikan harga komoditas yang berdampak pada kinerja emiten yang berkaitan dan berdampak pada kinerja IHSG sendiri,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

3 dari 4 halaman

10 Saham yang Dibeli Investor Asing pada 2022

Berikut 10 saham yang diakumulasi oleh investor asing di seluruh pasar sepanjang tahun berjalan 2022:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp 10,1 triliun

2.PT Telkom Indonesia Tbk senilai Rp 9,7 triliun

3.PT Bank Negara Indonesia Tbk senilai Rp 5,8 triliun

4.PT Bank Central Asia Tbk senilai Rp 5,8 triliun

5.PT Astra International Tbk senilai Rp 3,7 triliun

6.PT Bank Jago Tbk senilai Rp 2,7 triliun

7.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk senilai Rp 2,7 triliun

8.PT Bank Mandiri Tbk senilai Rp 2,1 triliun

9.PT Adaro Energy Tbk senilai Rp 1,6 triliun

10.PT United Tractors Tbk senilai Rp 1,5 triliun

4 dari 4 halaman

Aksi Beli Investor Asing

Sebelumnya, dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia masih mengalir deras. Bahkan dana asing yang masuk sepanjang 2022 sudah melebihi realisasi 2021.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 1,17 triliun pada Rabu, 13 April 2022. Aksi beli investor asing sepanjang 2022 sudah mencapai Rp 41,31 triliun. Realisasi dana asing ini sudah melampaui kondisi 2021 yang tercatat Rp 37,97 triliun.

Analis PT Indo Premier Sekuritas Mino menuturkan, faktor utama pendorong dana asing masuk ke pasar modal Indonesia seiring harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi pada 2022. Hal ini juga didukung dari terkendalinya kasus COVID-19 di Indonesia.

"Faktor utama yang mendorong asing masuk karena optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi pada 2022 seiring semakin terkendalinya kondisi COVID-19 di dalam negeri bahkan sekarang sudah bersiap memasuki endemi," kata Mino saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (14/4/2022).

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, aliran dana asing berarti ada kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia yang cukup kuat meski sentimen global tidak mendukung. Hal ini seiring ada konflik Rusia dan Ukraina dan inflasi tinggi di Amerika Serikat.

“Yang menyebabkan asing masuk juga yakni kenaikan harga komoditas yang berdampak pada kinerja emiten-emiten yang berkaitan dan berdampak pada kinerja IHSG sendiri,” tutur dia.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani prediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam rentang 4,5-5,2 persen pada kuartal I 2022. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,8 persen-5,5 persen.

"Kami dari Kemenkeu memperkirakan kuartal I-2022 mencapai 4,5 hingga 5,2 persen dan keseluruhan tahun 4,8 hingga 5,5 persen," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 13 April 2022.

Mino prediksi, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia hingga akhir 2022 masih cukup besar. “Menurut saya potensinya masih cukup besar,” tutur dia.

Adapun sejumlah sektor saham yang diminati investor asing antara lain perbankan, telekomunikasi, otomotif dan komoditas.

“Sektor paling diminati adalah perbankan kemudian telekomunikasi, otomotif, dan sektor berbasis komoditas,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.