Sukses

Wall Street Tersungkur, Investor Mencerna Hasil Laporan Keuangan hingga Kenaikan Inflasi

Selama sepekan, indeks acuan utama di wall street kompak tertekan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 14 April 2022. Wall street tertekan setelah investor mencerna hasil laba beragam dari bank besar dan meningkatnya inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 1,21 persen menjadi 4.392,59. Indeks Nasdaq merosot 2,14 persen menjadi 13.351,08. Sementara itu, indeks Dow Jones tergelincir 113,36 poin atau 0,33 persen menjadi 34.451,23.

Selama sepekan, indeks S&P 500 turun 2,13 persen. Indeks Nasdaq tergelincir 2,63 persen dan indeks Dow Jones susut 0,78 persen. Adapun bursa saham New York libur pada Jumat pekan ini.

Pergerakan wall street terjadi saat inflasi menjadi pusat perhatian investor pekan ini. Imbal hasil obligasi AS naik lebih tinggi dan dua laporan inflasi berturut-turut menunjukkan kenaikan harga yang tajam. Pada Kamis pekan ini, imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun kembali naik ke level tertinggi dengan naik 13 basis poin ke atas 2,8 persen.

“Apa yang terjadi dengan imbal hasil berdampak langsung pada saham pada tahap ini. Karena hanya satu lagi dari begitu banyak titik data negatif lainnya, yang harus dihadapi investor,” ujar Pendiri dan CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan dilansir dari CNBC, Jumat (15/4/2022).

Pada Selasa pekan ini, indeks harga konsumen pada Maret menunjukkan kenaikan 8,5 persen dari tahun lalu, kenaikan tahunan tercepat sejak Desember 1981. Inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 8,4 persen.

Harga pemasok juga lebih panas dari yang diharapkan pada Maret 2022, naik 11,2 persen dari tahun lalu dan menandai rekor kenaikan terbesar sejak 2010.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Kekhawatiran inflasi dan imbal hasil obligasi lebih tinggi mendorong saham teknologi lebih rendah pada Kamis pekan ini. Investor melepas saham pertumbuhan atau growth stock demi aset yang lebih stabil.

Saham Microsoft turun 2,7 persen, Apple melemah 3 persen dan Google tergelincir 2,4 persen. Saham chip dengan Nvidia merosot 4,3 persen dan Advanced Micro Devices tergelincir 4,8 persen.

Di sisi lain, Elon Musk menawarkan untuk membeli Twitter senilai USD 54,20 per saham. Elon Musk menuturkan, ini adalah penawaran terbaik dan terakhirnya untuk perusahaan media sosial yang menurut dia perlu diubah secara pribadi agar dapat berkembang. Saham Twitter turun sekitar 1,7 persen dan Tesla melemah 3,6 persen.

Laporan kenaikan inflasi pekan ini juga mendorong spekulasi lebih lanjut tentang bagaimana bank sentral akan merespons.

“Saya pikir data telah datang tepat untuk mendukung langkah kebijakan itu jika komite memilih untuk melakukannya, dan memberi dasar untuk melakukannya,” ujar anggota dewan the Federal Reserve Christopher Walker.

Ia menambahkan, kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Mei 2022 akan konsisten dengan itu dan mungkin lebih banyak lagi pada Juni dan Juli 2022.

3 dari 4 halaman

Sentimen yang Dicermati Investor

Pada saat ini, investor menimbang datang inflasi yang panas, langkah the Federal Reserve atau the Fed selanjutnya, dan pendapatan kuartal I 2022. Kemudian investor memutuskan bagaimana melanjutkannya.

Angka penjualan ritel pada Maret sedikit meleset dari harapan dengan kenaikan 0,5 persen didorong oleh penjualan harga bahan bakar, berdasarkan Biro Sensus AS dibandingkan perkiraan konsensus 0,6 persen dari Dow Jones.

Klaim pengangguran melonjak 185.000 hingga 9 April 2022, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja. Di sisi lain, bank-bank besar menyampaikan kinerja keuangan yang beragam.

Pada Kamis, bank besar termasuk Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Wells Fargo menyampaikan laba kuartal I 2022. Laporan keuangan tersebut ditinjau investor untuk melihat bagaimana bank menavigasi lonjakan inflasi.

Saham Goldman Sachs turun 0,1 persen setelah melaporkan penurunan laba kuartal I 2022. Bank melaporkan laba per saham sebesar USD 10,76 dengan pendapatan USD 12,93 miliar. Analis yang disurvei Refinitif memperkirakan pendapatan per saham USD 8,89 dengan pendapatan USD 11,83 miliar.

4 dari 4 halaman

Menanti Laporan Keuangan Emiten Pekan Depan

Saham Morgan Stanley melonjak 0,7 persen setelah bank membukukan pendapatan lebih baik dari perkiraan. Perusahaan memperoleh laba per saham USD 2,02 dan pendapatan USD 14,8 miliar.

Analis perkirakan laba per saham USD 1,68 dan pendapatan USD 14,2 miliar, menurut Refinitiv. Bank menghasilan pendapatan lebih kuat dari saham dan perdagangan pendapatan tetap.

Di sisi lain, saham Wells Fargo turun 4,5 persen setelah bank membukukan pendapatan kuartal I  yang jauh dari perkiraan analis dan menyebutkan kerugian kredit mungkin akan meningkat.

“Kami masih sangat awal pada musim pendapatan, jadi kami masih memiliki lebih banyak angka untuk dicerna, tetapi saat ini pasar melakukan yang terbaik untuk menstabilkan setelah aksi jual besar-besaran,” ujar Sarhan.

Citigroup, US Bancorp dan Ally Financial juga melaporkan laba pada Kamis pekan ini. Sejumlah perusahaan terkemuka akan rilis laporan keuangan pekan depan antara lain IBM, Procter and Gamble, Travelers, Dow Inc, Johnson and Johnson, American Express dan Verizon. Kemudian Netflix dan Tesla. Lalu Bank of America dan Bank of New York.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.