Sukses

Anak Usaha Adi Sarana Armada Kenalkan Sistem Penyortiran Robotic Pertama di Indonesia

Anak Usaha Adi Sarana Armada, Anteraja optimistis dengan hadirnya robotic sorting dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penyortiran hingga mencapai 200 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Tri Adi Bersama (Anteraja), perusahaan rintisan (startup) logistik yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) resmi memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Indonesia yang menggunakan robot.

Anteraja optimistis dengan hadirnya robotic sorting dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penyortiran hingga mencapai 200 persen dengan tingkat akurasi kerja dari robot lebih dari 99 persen.

"Di tengah banyaknya sistem otomatisasi di industri logistik, kami melihat sistem sortation menggunakan robot paling cocok dengan model bisnis Anteraja saat ini. Hal ini karena kecepatan kerja dari robot tersebut bisa membantu meningkatkan produktivitas tim sorter. Dengan menggunakan sistem robotic ini, kami dapat mempercepat proses sorting hingga dua kali lipat dari biasanya," kata CEO Anteraja, Suyanto Tjoeng melalui keterangan resmi, Kamis (14/4/2022).

Suyanto melanjutkan, pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan Anteraja tidak lepas dari perolehan kinerja positif yang berhasil dicatatkan meski baru 3 tahun berdiri.

Pada 2021, volume pengiriman Anteraja tercatat lebih dari 1 juta parcel/day, atau mengalami peningkatan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020.

Selain itu, jaringan layanan yang dimiliki juga semakin luas, dimana saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 1.000 service point di 34 provinsi di Indonesia.

"Kami melihat industri logistik salah satu industri yang bertumbuh selama pandemi COVID-19 yang terjadi sejak 2 tahun yang lalu. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40 persen selama pandemi,” ujar Suyanto.

Dia menambahkan, salah satu faktor pendukung pertumbuhan tersebut adalah pergeseran kebiasaan masyarakat dari berbelanja secara langsung menjadi online.

Sehingga transaksi melalui e-commerce terus meningkat yang juga berdampak pada peningkatan permintaan untuk jasa pengiriman termasuk bagi Anteraja.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sistem Robotic

Saat ini Anteraja telah memiliki sekitar ratusan robot yang beroperasi di Hub Gateway Halim. Sistem robotic yang dimiliki Anteraja telah dilengkapi dengan sistem scanner yang dapat membaca kode area dari setiap paket.

Setelah kode tersebut berhasil terbaca, robot-robot tersebut akan langsung memilah paket berdasarkan kota atau kabupaten sesuai dengan alamat tujuan yang tertera.

Dengan demikian, proses penyortiran akan lebih cepat sehingga diharapkan dapat menghemat waktu pengiriman barang kepada customer.

"Ke depan, kami akan terus melakukan pengembangan teknologi dan menambah jumlah robot yang dimiliki untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Pada tahun 2022, kami menargetkan pertumbuhan volume bisnis Anteraja dapat mencapai lebih dari 1,5 juta parcel/day," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Target Pengiriman

Sebelumnya, PT Tri Adi Bersama (Anteraja), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengembangkan inovasi dalam rangka memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

Sejalan dengan hal tersebut, Anteraja telah meluncurkan sistem pembayaran dengan metode Cash on Delivery (COD) atau yang biasa dikenal dengan sebutan sistem pembayaran COD.

Saat ini, sistem pembayaran COD Anteraja sudah tersedia pada platform marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Ke depan, Anteraja akan memperluas layanan dengan memasuki marketplace lain, sejalan dengan rencana Anteraja yang juga akan menghadirkan fitur tersebut pada platform BisnisAja untuk memenuhi kebutuhan COD bagi para socio sellers.

VP Sales & Marketing Anteraja Andri Hidayat mengungkapkan, pihaknya akan terus berinovasi dan melanjutkan ekspansi di tengah persaingan industri jasa pengirimanekspres yang terus berkembang.

“Melalui layanan baru dengan sistem pembayaran COD ini, diharapkan dapat semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi para customer kami dalam menggunakan jasa Anteraja,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 Februari 2022.

 

4 dari 4 halaman

Boy Thohir Genggam 10 Persen Saham Anteraja

Sebelumnya, pengusaha Garibaldi Thohir genggam 10 persen saham PT Tri Adi Bersama (TAB), perusahaan logistik yang kelola Anteraja anak usaha langsung dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 13 April 2022, PT Tri Adi Bersama menerbitkan saham baru dari saham portepel milik TAB sejumlah 490.413 saham dengan nilai transaksi Rp 70,55 miliar pada 12 April 2022.

Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir ini mengambil bagian atas seluruh penerbitan saham baru tersebut. Perseroan menyatakan Garibaldi Thohir merupakan pihak non-afiliasi dari perseroan dan TAB.

“Keseluruhan lembar saham baru tersebut dibeli oleh pihak ketiga (non afiliasi dengan pemegang saham TAB) . Seluruh pemegang saham TAB yang sudah ada sebelumnya, akan mengesampingkan hak pre-emptive yang dimiliki untuk mengambil bagian saham atas penerbitan saham baru tersebut,” tulis perseroan.

Manajemen PT Adi Sarana Armada Tbk menyatakan, masuknya investor baru tersebut,  TAB dapat mengembangkan bisnisnya. Selain itu, transaksi ini juga diharapkan memberikan kontribusi positif kepada perseroan.

Dengan dilakukannya transaksi itu, kepemilikan saham ASSA dan pemegang saham lainnya menjadi terdilusi yang sebelumnya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebesar 55 persen menjadi 49,5 persen, PT Roda Bangun Selaras sebesar 25 persen menjadi 22,5 persen, Time Prestige Investment Limited sebesar 20 persen menjadi 18 persen, dan kini Garibaldi Thohir kini miliki 10 persen saham TAB.

“Walaupun persentase kepemilikan saham ASSA terdilusi yang sebelumnya 55 persen menjadi 49,5 persen, ASSA tetap menjadi pengendali di TAB karena ASSA merupakan pemegang saham terbesar di TAB,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 13 April 2022, saham ASSA naik 7,11 persen ke posisi Rp 2.410 per saham. Saham ASSA dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 2.300 per saham.

Saham ASSA berada di level tertinggi Rp 2.420 dan terendah Rp 2.280 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.645 kali dengan volume perdagangan 195.800. Nilai transaksi Rp 46 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.