Sukses

Teladan Prima Agro Catatkan Saham Pakai Kode TLDN

PT Teladan Prima Agro Tbk mencatatkan saham dengan kode saham TLDN sebagai perusahaan tercatat ke-16 pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Teladan Prima Agro Tbk mencatatkan saham perdana pada perdagangan Selasa (12/4/2022) di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Teladan Prima Agro Tbk mencatatkan saham dengan kode saham TLDN sebagai perusahaan tercatat ke-16 pada 2022. Jumlah saham yang akan dicatatkan 12.946.530.200 saham yang terdiri dari saham pendiri 12.428.669.000 saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 517.861.200 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga penawaran saham PT Teladan Prima Agro Tbk Rp 580 per saham. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana Rp 300,35 miliar dari IPO.

Dana IPO antara lain akan digunakan sekitar 71 persen untuk belanja modal perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di usaha kelapa sawit. Demikian mengutip dari laman BEI, Selasa pekan ini.

Selain itu, sekitar 29 persen akan digunakan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak. Rinciannya sekitar 15 persen untuk penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit yang akan dipakai untuk belanja modal pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit. Sisanya sekitar 14 persen untuk penyetoran modal kepada PT Daya Lestari yang dipakai untuk belanja modal untuk pembangunan biogas power di Kutai Timur.

Perseroan juga menggelar program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah maksimal 1 persen atau setara 130.773.000 saham.

Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BNI Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas. Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek pun menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap IPO Perseroan.

Adapun pemegang saham Teladan Prima Agro setelah IPO, MESOP antara lain PT Teladan Resources sebesar 62,75 persen, Ahmad Gunung sebesar 16,06 persen, Wishnu Wardana sebesar 16,06 persen, Wiwoho Basuki Tjokronegoro sebesar 0,17 persen. Selain itu, masyarakat sebesar 3,96 persen dan MESOP 1 persen.

 

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Agenda Bisnis Perseroan

Sebelumnya, PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA) bersiap untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal April 2022.

Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk, Wishnu Wardana mengatakan, Teladan Prima Agromenawarkan investasi menarik bagi investor jangka melalui saham yang ditawarkan di BEI. Hal ini seiring perseroan memiliki agenda bisnis secara berkelanjutan.

"TPA di tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan, di antaranya pengembangan biogas power plant, pembangunan dan pengembangan pabrik crude palm kernel oil (CPKO) serta penambahan lahan melalui akuisisi inorganic,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 25 Maret 2022.

Adapun perseroan memiliki konsesi yang seluruhnya terletak di Kalimantan Timur, dengan total lebih dari 60.000 hektar, memberikan nilai tambah tersendiri bagi TPA.

"Pengelolaan usaha secara efisien dapat dilakukan di satu wilayah yang terpadu. Sentralisasi ini memberikan tim manajeman kemampuan untuk berfokus pada seluruh aspek pengelolaan mulai dari produksi dan pengolahan kelapa sawit, operasional usaha, hingga penerapan program keberlanjutan yang inovatif dan membawa dampak positif langsung bagi masyarakat setempat," ujar dia.

Selain itu, perseroan menyatakan TPA dikelola oleh tim eksekutif yang berpengalaman luas di sektor usaha kelapa sawit. Dengan rekam jejak puluhan tahun, tim manajemen TPA sangat memahami pengelolaan siklus penanaman yang membuat produktivitas puncak TPA menjangkau jauh ke masa depan.

Antara 2018-2020, volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) TPA meningkat pada tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama rentang periode tersebut sebesar 13,2 persen, sehingga menghasilkan CAGR pendapatan sebesar 18,6 persen. Yield produksi TBS Inti TPA mencapai 21,4 ton/hektar pada 2020.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Untuk menunjukkan kualitas operasi usahanya, TPA telah mengembangkan perangkat pengumpulan data, pemantauan, serta pelaporan, terkait aspek ekonomi, lingkungan, sosial, tata kelola (EESG) berbasis digital, yaitu TLDN Green Metrics (TGM).

Perangkat ini membantu manajemen dalam pengambilan keputusan operasional serta melandasi langkah aksi korporasi yang berorientasi pada teknologi modern yang transparan dan progresif.

Dengan implementasi TGM ini, TPA dapat melakukan transformasi visi dan kebijakannya menjadi hasil-hasil empiris yang terukur dan dapat diverifikasi pada semua aspek pengelolaan keberlanjutan.

Perangkat ini memungkinkan manajemen untuk secara efektif menganalisis dan memeriksa data EESG di seluruh perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada operasinya.

Salah satu contoh paling komprehensif dari pertanian berbasis digital, yang mampu diolah TGM, adalah penggabungan big data dari sekitar 30 datapoints dengan lebih dari 1 juta data yang mencakup analisa historis untuk digunakan manajemen dalam pertimbangan pengambilan keputusan serta prediksi atas situasi lapangan kedepannya.

Sejalan dengan visi untuk menjadi perusahaan agribisnis berkelas dunia, yang telah beroperasi sejak 2004, TPA siap melangkah maju sebagai perusahaan terbuka yang modern, progresif, memberi nilai tinggi bagi seluruh pemangku kepentingan, serta  menjadi ‘teladan’ di industri kelapa sawit tanah air dan kawasan regional.

 

 

4 dari 4 halaman

Penetapan Harga IPO

Sebelumnya, PT Teladan Prima Agro Tbk menetapkan harga penawaran Rp 580 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin, 4 April 2022,  PT Teladan Prima Agro Tbk menawarkan saham sebanyak 517.861.200 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu mewakili sebanyak 4 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan setelah IPO. Perseroan akan meraup dana Rp 300,35 miliar dari IPO.

Perseroan juga menggelar program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah maksimal 1 persen atau setara 130.773.000 saham.

Dana IPO antara lain akan digunakan sekitar 71 persen untuk belanja modal perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di usaha kelapa sawit.

Selain itu, sekitar 29 persen akan digunakan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak. Rinciannya sekitar 15 persen untuk penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit yang akan dipakai untuk belanja modal pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit. Sisanya sekitar 14 persen untuk penyetoran modal kepada PT Daya Lestari yang dipakai untuk belanja modal untuk pembangunan biogas power di Kutai Timur.

Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BNI Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas. Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek pun menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap IPO Perseroan.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO, MESOP antara lain PT Teladan Resources sebesar 62,75 persen, Ahmad Gunung sebesar 16,06 persen, Wishnu Wardana sebesar 16,06 persen, Wiwoho Basuki Tjokronegoro sebesar 0,17 persen. Selain itu, masyarakat sebesar 3,96 persen dan MESOP 1 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.