Sukses

GoTo Gojek Tokopedia Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal Indonesia

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-15 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatatkan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memakai kode saham GoTo, pada Senin (11/4/2022).

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-15 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 1.184.363.929.502 saham.

Saham itu terdiri dari saham pendiri seri A sebanyak 1.082.912.477.886 saham, saham treasuri seri A sebanyak 10.264.665.616 saham, saham pendiri seri B sebanyak 50.571.730.000 saham, dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) seri A sebanyak 40.615.056.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 per saham.

Harga penawaran saham Rp 338 per saham. GoTo kantongi dana dari IPO sekitar Rp 13,72 triliun. GoTo akan alokasikan dana IPO antara lain sekitar 30 persen untuk emiten, 30 persen untuk Tokopedia, sekitar 25 persen untuk PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).

Selanjutnya sekitar 5 persen untuk PT Multifinance Anang Bangsa (MAB) (bagian dari GoFinance), sekitar 5 persen untuk VIDGI SG Ltd (Gojek Singapura), sekitar lima persen untuk Go Viet Ltd (Gojek Vietnam).

Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor 1-A dan surat keputusan direktur BEI Nomor Kep-00014/BEI/03-2022 pada 25 Maret 2022, jumlah saham free float perseroan antara lain:

Saham free float per 11 April 781.657.936.056 saham atau 66 persen yang terdiri dari jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 741.042.880.056 saham atau 62,57 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up 40.615.056.000 saham atau 3,43 persen.

Setelah IPO, pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia antara lain pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) sebesar 6,02 persen berasal dari Andre Soelistyo, Kevin Bryan Alwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto dan PT Saham Anak Bangsa. Demikian mengutip prospektus awal perseroan.

Sedangkan pemegang non-SDHSM 93,12 persen antara lain Garibaldi Thohir sebesar 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebesar 8,94 persen, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd sebesar 8,62 persen, Taobao China Holding Limited sebesar 8,76 persen, lain-lain kepemilikan kurang dari lima persen sebesar 62,36 persen, masyarakat sebesar 4,35 persen dan saham treasuri 0,86 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Terkait kinerja keuangan, GoTo masih alami rugi hingga September 2021. Tercatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 11,57 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,42 triliun.

Pendapatan naik  45,49 persen menjadi Rp 3,40 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 2,52 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,80 triliun.

 Perseroan mencatat total aset Rp 158,17 triliun pada 30 September 2021.  Perseroan membukukan liabilitas Rp 32,13 triliun dan ekuitas Rp 126,03 triliun pada 30 September 2021.

3 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar GoTo

Sebelumnya, pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) akan berdampak signifikan terhadap pergerakan indeks saham pada Senin, 11 April 2022.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, GoTo menjadi salah satu anggota baru yang menarik lainnya di pasar saham Indonesia. GoTo pun menjadi perusahaan teknologi yang mulai menerapkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru dengan hak suara multipel.

Perseroan juga memiliki eksposur tinggi terhadap ekonomi Indonesia akan tercermin dalam indeks. “Operasi GoTo berkisar pada UMKM dan mitra pengemudi yang telah menyediakan peluang pekerjaan untuk tiga juta orang lebih di Indonesia,” demikian mengutip riset Ashmore, Minggu, 10 April 2022.

Selain itu, dari ukuran penawaran, bobot GoTo masuk IHSG akan menjadi 9 persen dan mencatatkan kapitalisasi pasar terbesar posisi empat setelah BCA, BRI dan Telkom.

Pada Jumat, 8 April 2022, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,17 persen ke posisi 7.210,83. Dengan kenaikan IHSG itu, kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 9.046 triliun. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih memimpin dengan mencatat kapitalisasi pasar Rp 958 triliun. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 692 triliun, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 454 triliun.

GoTo akan menggeser kapitalisasi pasar Bank Mandiri (BMRI) yang berada di posisi keempat. Kapitalisasi pasar BMRI tercatat Rp 356 triliun. Sedangkan GoTo sekitar Rp 400,31 triliun.

Adapun GoTo mendominasi dari teknologi secara vertikal antara lain layanan sesuai permintaan, e-commerce dan financial technology (fintech) dengan total gabungan Gross Transaction Value (GTV) Rp 378,4 triliun atau setara 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021.

"GTV yang stabil, target pertumbuhan pendapatan yang melampaui pertumbuhan pendapatan rata-rata global dari sektor teknologi serta strategi monetisasi yang solid membuat valuasinya sedikit premium,”

Sementara itu, dalam penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), GoTo alami kelebihan permintaan dari investor ritel sekitar 17-18 kali sehingga berpeluang akan catat performa yang solid.

 

4 dari 4 halaman

Bagaimana Dampaknya terhadap IHSG?

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan masuk segera listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 April 2022.

GoTo telah menetapkan harga perdana Rp 338 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham yang ditawarkan itu berada di batas tengah dari harga yang ditawarkan Rp 316-Rp 346 per saham.

Dengan demikian, harga saham yang ditetapkan itu mencerminkan kapitalisasi pasar yang diprediksi Rp 400,3 triliun atau USD 28 miliar.   

Lalu bagaimana dampak pencatatan saham GoTo di BEI terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan depan?

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menjelaskan, GoTo dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 400 triliun akan jadi jajaran teratas setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Jadi, menurut Wawan kira-kira GoTo akan menyumbang 5 persen dari IHSG. 

"GoTo akan sangat mempengaruhi IHSG di hari Senin nanti. Asumsinya, banyak yang berharap GoTo bisa menguat di hari pertama, jadi bisa mendorong pertumbuhan IHSG,” ujar Wawan ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 9 April 2022.

“Apalagi kemarin IHSG menembus rekor baru di 7.200. Dengan adanya GoTo diharapkan bisa membantu 7.200 itu jadi support. Namun, kembali lagi pergerakan saham tidak hanya GoTo, ada saham lain di IHSG selain GoTo yang dapat mempengaruhi,” lanjut Wawan. 

Adapun Wawan mengatakan, jika berkaca pada BUKA yang memang pada awal perdagangan menguat dan sempat alami koreksi, masih bisa memberikan dampak positif.

"Tapi kalau berkaca seperti Mitratel, hari pertama gagal menguat jadi bisa memberikan dampak negatif juga pada IHSG,” kata Wawan. 

"Jadi, ini sekali lagi tidak ada yang pasti di saham, tergantung pada supply demand pada hari itu, tapi ekspektasinya sih semoga di awal-awal perdagangannya GoTo mampu menghasilkan dampak yang positif,” pungkas Wawan. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.