Sukses

Mengenal Paytren, Perusahaan Manajer Investasi Milik Yusuf Mansur

Ustaz Yusuf Mansur membangun perusahaan manajer investasi dan

Liputan6.com, Jakarta - Viral di media sosial Ustaz Yusuf Mansur yang juga pemegang saham pengendali PT Paytren Asset Management diduga sedang marah-marah dalam rapat daring.

Ustaz Yusuf Mansur terlihat sedang melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan saham Paytren di cuplikan video itu.

"Emang kita ngurusin apa? Udah masuk perusahaan sini, perusahaan sana, menyebut ini, menyebut itu, emang buat siapa? Yang saya lakukan buat Paytren," ucap Yusuf Mansur dalam cuplikan video yang diunggah akun Twitter @ardianpancaa, Jumat (8/4/2022), demikian mengutip dari Kanal News Liputan6.com.

Di video tersebut, ia menyebutkan butuh hingga Rp 1 triliun untuk dapat menyelamatkan Paytren. 

"Saya butuh duit Rp1 triliun buat ngegedein PayTren! Bisa! Mau Anda patungan? Kalaupun mau, dan saya terima duit Anda, maka saya akan makin bermasalah hari ini," lanjutnya. 

"Maka itulah saya ngamen, saya ngasong demi siapa? Demi Anda semua, demi satu nama PayTren!" katanya.

Yusuf Mansur rela melakukan apapun. Selanjutnya ia menuturkan, kalau awalnya membutuhkan dana Rp 20 miliar untuk Paytren itu.

"Bukankah kita butuh dana? Anda tahu untuk menghidupkan satu kota. Silakan tanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota, pun Paytren menguasai satu Kota, sebutlah kota di mana Istri saya lahir, kota Tangerang, kita butuh dana 20 miliar, saudara-saudara," tegas Yusuf Mansur.

Belakangan diketahui video tersebut adalah unggahan pada 2021 lalu saat Ustaz Yusuf Mansur hadir dalam acara Sewindu Paytren. Namun, saat Liputan6.com mencoba melihat langsung, video tersebut sudah tidak lagi tersedia.

"Video unavailable (Video tak lagi tersedia)This video is private (Video ini pribadi)," tulis laman YouTube saat hendak membuka laman video tersebut.

Update

Yusuf Mansur membangun bisnis perusahaan aset manajemen bernama PT Paytren Aset Manajemen. Selain itu, melalui PT Veritra Sentosa Internasional (Paytren), ia membangun perusahaan penyelenggara jasa sistem pembayaran.

Mengutip laman paytren.co.id, PT Veritra Sentosa Internasional (Paytren) telah terdaftar sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran melalui diberikannya izin uang elektronik server-based dan transfer dana dari Bank Indonesia sejak 2018.

Sementara itu, mengutip laman paytren-am.co.id, PT Paytren Aset Manajemen (PAM) ini hadir mewarnai pasar modal syariah Indonesia sejak 24 Oktober 2017. PT Paytren Aset Manajemen mengantongi surat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor ; KEP-49/D.04/2017 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi Syariah kepada PT PayTren Aset Manajemen.

Sejak resmi mendapatkan izin sebagai perusahaan pengelola investasi syariah, PAM merupakan manajer investasi syariah pertama di Indonesia sebagai implementasi dari rencana OJK memperluas pasar modal syariah Indonesia dengan menerbitkan POJK mengenai Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer Investasi Nomor 61/POJK.04/2016 ter tanggal pada bulan 20 Desember 2016

Adapun komposisi pemegang saham PayTren Aset Manajemen antara lain Jam’an Nurchotib Mansur sebesar 80 persen, Hari Wibowo sebesar 10 persen, dan Deddi Noerdiawan sebesar 10 persen. PayTren Aset Manajemen mendapatkan izin usaha sebagai manajer investasi syariah pada 24 Oktober 2017.

Sejumlah produk yang dimiliki perusahaan manajer investasi ini yaitu PAM Syariah Likuid Dana Safa, reksa dana berbasis pasar uang syariah yang melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi 100 persen dari nilai aktiva bersih (NAB) pada instrument pasar uang syariah dalam negeri, dan surat berharga syariah negara dan suku dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Yusuf Mansur Bakal Lepas Saham Paytren Aset Manajemen

Sebelum nama Paytren ramai saat ini, perusahaan manajer investasi ini juga menyita perhatian seiring rencana Ustaz Yusuf Mansur yang ingin menjual 100 persen saham PayTren Aset Manajemen.

"Betul. Sesuai pengumuman kami di harian terkait rencana tersebut,” ujar Direktur Utama Paytren Aset Manajemen, Ayu Widuri saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, Senin, 21 Maret 2022.

Ia menuturkan, pemegang saham pengendali PT Paytren Aset Manajemen memutuskan mendapatkan strategic partner baru untuk pengembangan manajer investasi syariah ini. "InsyaAllah calonnya sudah ada," kata dia.

Ayu menuturkan, pelepasan saham oleh pengendali untuk pengembangan manajer investasi syariah ke depan.

Saat ditanya kembali mengenai perkembangan pelepasan saham Paytren tersebut, Ayu menuturkan, hal itu masih proses perizinan di OJK. “Karena Paytren AM di bawah pengawasan OJK pasar modal, jadi siapa pun calon pemegang saham pengendali baru, harus mendapatkan izin OJK pasar modal,” kata Ayu saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 8 April 2022.

3 dari 3 halaman

Alasan Yusuf Mansur Borong Saham REAL

Sebelumnya, saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) tiba-tiba bangkit dari posisi harga Rp 50 pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021. Hal ini setelah ustaz Yusuf Mansur dikabarkan membeli saham REAL.

Mengutip data RTI, Selasa (17/8/2021), saham REAL naik 34 persen ke posisi Rp 67 per saham. Saham REAL dibuka stagnan di posisi Rp 50. Saham REAL berada di level tertinggi Rp 67 dan terendah Rp 50. Total frekuensi perdagangan saham 15.819 kali dengan volume perdagangan 5.088.108. Nilai transaksi Rp 32,3 miliar.

Saham REAL ini seperti bangun dari tidur. Hal ini mengingat saham REAL bertahan di posisi Rp 50 dari 4 Januari 2021 hingga 15 Agustus 2021. Transaksi perdagangan saham REAL ini pun tidak terlalu aktif, demikian juga nilai perdagangannya. Total frekuensi perdagangan pernah mencapai 2.437 kali dengan nilai transaksi Rp 748,7 juta pada 5 Maret 2021.

Saham REAL melonjak pada awal pekan ini seiring kabar ustaz Yusuf Mansur membeli saham REAL. Yusuf Mansur membeli saham REAL sebanyak 6 juta lot dengan harga Rp 50. Dengan demikian, ia keluarkan dana sekitar Rp 30 miliar untuk membeli saham REAL. Yusuf Mansur mengatakan, pihaknya membeli saham REAL untuk mendorong ekonomi Indonesia.

"6 juta lot, di harga 50. Dapat sbb didoakan oleh begitu banyak santri, wali santri, Jemaah, atas niatan kita mendorong ekonomi Indonesia, ekonomi rakyat, sehingga dapat petunjuk Allah. Bukan karena saya, bukan karena pilihan juga,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa pekan ini.

Yusuf Mansur menuturkan, kalau pembelian 6 juta lot saham REAL tersebut baru perdana. Ia mengatakan, bakal ada aksi selanjutnya. "Itu baru aksi perdana. Karena aksi berikutnya pakai inbreng, tidak pakai uang,” ujar dia.

Yusuf Mansur mengatakan, saat ini selain bank juga ada pasar modal untuk pembiayaan. Selama ini, menurut Yusuf Mansur pesantren, madrasah, asrama, kelas dan kantor untuk pembiayaan pembangunan ke bank. Ia akan membangun aset dengan pembelian saham REAL.

"Tinggal siapa rajut aset dari begitu banyak madrasah, pesantren, sekolah, kampus. Ibaratnya begini kalau pemilik sekolah, kita datang mau enggak dibangun gedung. Tidak bayar dp, tidak ada angsuran, lalu penghasilan bagaimana? Penghasilan dari revenue sharing, bayaran bagi hasil,” kata dia.

Mengutip Instagram @yusufmansurnew, ia menulis mengenai rencana dengan pembeli saham REAL tersebut. Ia ingin melalui REAL dapat menjadi kendaraan untuk bisnis properti.

“Misalnya ngawinin pembukaan, pendirian, pengembangan pesantren di 100 kota, dg propertinya sekalian.. yg berarti akan ada 100 proyek properti sbb nempel sama pesantren... keptif market banget2... atau mengundang pemilik2 tanah kecil.... 100 meter sd 1000 meter.... di kota2 besar... diisengin bangun2 cluster kecil2..,” tulis dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.