Sukses

Acset Indonusa Absen Tebar Dividen 2021

Hasil RUPST PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) selain absen bagi dividen juga mengubah susunan pengurus pada Rabu, 6 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) kembali absen dalam pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021. Keputusan tersebut disepakati para pemegang saham dalam RUPST Acset Indonusa yang digelar Rabu, 6 April 2022.

"Menyetujui tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021," ungkap Corporate Secretary & Investor Relations PT Acset Indonusa Tbk, Maria Cesilia Hapsari dalam keterangan resmi, Rabu (6/4/2022).

Ini merupakan kali ketiga perseroan absen tebar dividen tunai secara berturut-turut, terhitung sejak 2019 lalu. Pada 2021, ACSET membukukan pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun pada 2021 atau meningkat sebesar 24,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun.

Dari raihan itu, perseroan berhasil memangkas rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 695,55 miliar dibanding tahun sebelumnya yang rugi Rp 1,32 triliun.

"Selain itu, terdapat perubahan dalam komposisi anggota Direksi ACSET, yakni dengan diangkatnya Soeharsono Tjatur Nugroho sebagai Direktur,” kata Maria.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi ACSET untuk periode tahun 2022-2023 adalah sebagai berikut:

 Direksi

Presiden Direktur: Idot Supriadi

Direktur: Hilarius Arwandhi

Direktur: Soeharsono Tjatur Nugroho

Direktur: David Widjaja

Direktur: Djoko Prabowo

Komisaris Presiden Komisaris: Frans Kesuma

Komisaris: Iwan Hadiantoro

Komisaris: Tan Tiam Seng Ronnie

Komisaris Independen: Buntoro Muljono

Komisaris Independen: Wiltarsa Halim

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham ACST

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) naik 1,05 persen ke posisi Rp 193 per saham. Saham ACST dibuka stagnan Rp 191 per saham.

Saham ACST berada di level tertinggi Rp 194 dan terendah Rp 188 per saham. Total frekuensi perdagangan 533 kali dengan volume perdagangan 66.124 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 miliar.

Koreksi saham ACST itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan pada Rabu, 6 April 2022. IHSG susut 0,62 persen ke posisi 7.104,21. Indeks LQ45 susut 0,84 persen ke posisi 1.030,11. Sebagian besar sektor saham melemah. 

IHSG berada di level tertinggi 7.147,99 dan terendah 7.090,22. Sebanyak 350 saham melemah. 190 saham menguat dan 148 saham diam di tempat.

Sepanjang 2022, saham ACST melemah 8,1 persen ke posisi Rp 193 per saham. Saham ACST berada di level tertinggi Rp 226 dan terendah Rp 175 per saham. Total volume perdagangan 515.790.110 saham. Nilai transaksi Rp 101,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 52.136 kali.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) membukukan pendapatan sebesar Rp1,495triliun pada 2021 atau meningkat 24,1 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,204triliun.

Komitmen ACSET dalam menjaga konsistensi perbaikan berkelanjutan tercermin pada penurunan rugi bruto, operational expenses (opex) dan biaya keuangan.

Perbaikan dalam pengelolaan modal kerja serta dukungan pemegang saham dalam upaya penguatan struktur permodalan terlihat dari tercapainya penurunan biaya keuangan menjadi sebesar Rp79 miliar atau turun 72 persen dari Rp 285 miliar pada periode sama 2020.

Selama 2 tahun berturut–turut, Perseroan berhasil mencatatkan arus kas operasi positif yang berdampak juga pada posisi kas dan setara kas tahun 2021 yang naik sebesar 543% jika dibandingkan periode 2020. Demikian mengutip keterangan tertulis, Februari 2022.

Hingga periode ini, ACSET mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp431miliar yang terdiri dari proyek bidang fondasi, infrastruktur dan struktur.

Beberapa di antaranya adalah pekerjaan bidang fondasi di Shore Protection PLTU Batang dan pekerjaan fondasi BUMN Center, seluruh proyek fondasi dikerjakan oleh anak usaha ACSET yakni PT Acset Pondasi Indonusa.

Pada bidang infrastruktur, ACSET mendapatkan pekerjaan di PLTM Besai Kemu dan Underpass BIJB Kertajati. Sementara itu, pada bidang struktur, ACSET mendapatkan kontrak baru di pekerjaan Apartemen Cleon Park Garden City. Perolehan proyek-proyek baru tersebut menjadi tambahan pendorong pemulihan kinerja dan kondisi keuangan ACSET.

Berdasarkan kontribusi per lini bisnis, pendapatan periode ini didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 43,1 persen, struktur bangunan sebesar 46,6 persen, fondasi sebesar 6,1 persen dan sektor lainnya sebesar 4,2 persen. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dan jasa sewa yang dilakukan oleh anak usaha.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.