Sukses

PTPP Ikuti Bidik Proyek IKN, Ini Alasannya

Manajemen PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyebutkan memiliki kompetensi untuk ikut proyek ibu kota negara (IKN).

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah membidik sejumlah proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN). Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad mengatakan perseroan memiliki cukup kompetensi untuk terlibat dalam proyek tersebut.

"Kita punya kompetensi, juga dari sisi infrastruktur kemudian gedung dan juga EPC, ini menjadi satu sasaran yang kita harapkan cukup besar," kata Novel dalam konferensi pers, Selasa (5/4/2022).

Ia mengungkapkan, jika tidak ada perubahan, pada 2022, akan ditenderkan untuk proyek-proyek Ibu Kota Negara baru. Namun begitu, Novel belum bisa merincikan besaran dari proyek-proyek itu lantaran kemungkinan masih akan dilakukan penyesuaian terhadap APBN.

“Kita juga melihat nanti proses seperti apa, baru kita bisa bicara barangkali setelah Lebaran nanti. Tapi bahwa (IKN) itu menjadi sasaran kita, itu pasti. Dan kami di PP sudah membentuk tim yang khusus konsentrasi project IKN,” kata Novel.

Tim tersebut akan fokus terhadap proyek IKN dan melaporkannya langsung ke Dewan Direksi terkait dengan perkembangan dan juga proses-proses tender yang akan ada di IKN.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kontrak Baru

Secara keseluruhan, perseroan membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun pada 2022. Target kontrak baru tersebut tumbuh sekitar 45 persen dari pencapaian pada tahun sebelumnya.

Perolehan kontrak baru ditargetkan berasal dari sektor gedung senilai 34,56 persen, jalan & jembatan sebesar 30,95 persen, industri sebesar 11,29 persen, minyak & gas sebesar 7,90 persen, bendungan sebesar 5,48 persen, irigasi 3,87 persen, pelabuhan sebesar 2,10 persen, power plant sebesar 2,07 persen, dan airport sebesar 1,77 persen.

Adapun hingga kuartal pertama tahun ini, Novel menyebutkan perseroan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,1 triliun.

Selanjutnya, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru Rp 10–12 triliun di kuartal II 2022.

"Kinerja triwulan I ini kita pencapaiannya sekitar Rp 3,1 triliun. Kemudian di triwulan II itu kita sudah menyasar penambahannya mungkin bisa mencapai plus minus Rp 10 — 12 triliun,” kata Novel.

3 dari 4 halaman

Belanja Modal

Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 4,3 triliun pada 2022. Belanja modal itu lebih kecil dibanding alokasi belanja modal yang direncanakan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 6,2 triliun.

“Untuk tahun ini kita menganggarkan kira-kira Rp 4,3 triliun. Di mana sekitar 80 persennya itu untuk proyek-proyek yang eksisting. Ada tol Semarang—Demak, ini menjadi prioritas utama karena harus kita selesaikan di tahun ini. Juga menara danareksa yang mana juga harus selesai di Oktober,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto dalam konferensi pers, Selasa, 5 April 2022.

Selain itu, juga ada alokasi yang sifatnya pergantian alat. Seperti untuk PT PP Presisi, di mana laat yang rusak diganti dengan yang baru.

Lalu ada juga yang dicadangkan untuk proyek Rumah Indonesia di Mekkah. Adapun pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari dana hasil right issue (RI) maupun IPO.

"Di samping itu juga kita masih punya saldo piutang yang akan dibayar di Juni nanti terkait penjualan atau divestasi tol Pandaan—Malang dan Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi akan dilunasi di Juni nanti,” imbuh Agus.

4 dari 4 halaman

Gerak Saham PTPP

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa, 5 April 2022, saham PTPP stagnan di posisi Rp 980 per saham. Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 995 dan terendah Rp 975 per saham.

Total frekuensi perdagangan 2.342 kali dengan volume perdagangan 158.754. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.

Sepanjang 2022, saham PTPP turun tipis 1,01 persen ke posisi Rp 980 per saham. Saham PTP berada di level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 870 per saham.

Total volume perdagangan 1.954.048.992 saham dengan nilai transaksi Rp 1,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 268.095 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.