Sukses

Wall Street Kompak Menguat, Saham Tesla Angkat Indeks Nasdaq

Pada penutupan perdagangan wall street, Senin, 28 Maret 2022, indeks Dow Jones naik 94,65 poin menjadi 34.955,89.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 28 Maret 2022. Indeks S&P 500 naik pada awal pekan dan memperpanjang kenaikan dalam dua minggu. Hal ini karena investor mengabaikan kekhawatiran resesi dan menawar saham teknologi lebih tinggi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 94,65 poin menjadi 34.955,89. Indeks S&P 500 bertambah 0,7 persen menjadi 4.575,52.

Indeks Nasdaq menguat 1,3 persen menjadi 14.354,90 berkat lonjakan saham Tesla yang naik 8 persen. Indeks S&P 500 mencapai level tertinggi seiring harga minyak mencapai level terendah dan turun lebih dari 11 persen.

Harga minyak turun setelah melonjak karena kondisi geopolitik. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun sekitar 7 persen menjadi USD 105,96. Harga minyak mentah berjangka Brent susut 7 persen ke posisi USD 112,48 per barel.

Harga saham energi turun mengikuti harga minyak. Saham Chevron dan Exxon Mobil masing-masing turun 1,8 persen dan 2,8 persen.

Saham Tesla mendorong kenaikan saham teknologi setelah mengatakan akan stock split atau memecah nilai nominal saham untuk membayar dividen saham. Saham Tesla naik 8 persen. Saham teknologi lainnya yang menguat yaitu saham Microsoft dan Amazon.

Sentimen lainnya yang angkat wall street yaitu indeks volatilitas Cboe yang dikenal sebagai pengukur kekhawatiran wall street ditutup di bawah 20 untuk pertama kalinya sejak 14 Januari 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Imbal Hasil Obligasi AS

Di sisi lain, imbal hasil obligasi bertenor 5 tahun naik menjadi 2,6361 persen. Imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun susut 1 poin menjadi 2,6 persen. Saham bank melemah pada awal pekan ini karena kurva imbal hasil obligasi yang mendatar. Saham JPMorgan melemah 0,7 persen dan Wells Fargo tergelincir 1,4 persen.

"Saham bertahan untuk hadapi kenaikan suku bunga cepat di seluruh kurva imbal hasil,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group dilansir dari CNBC, Selasa (29/3/2022).

Investor terus memantau perkembangan perang Rusia di Ukraina. Pembicaraan damai antara kedua negara akan dilanjutkan pekan ini dengan delegasi dari dua negara melakukan perjalanan ke Turki pada awal pekan ini. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, diskusi mungkin akan dilanjutkan Selasa pekan ini.

"Risiko geopolitik tetap sangat tinggi dan reli saham selama dua minggu terakhir sangat mengesankan,” ujar Analis Senior Oanda, Edward Moya.

Ia menambahkan, ekonomi Amerika Serikat dalam kondisi baik tetapi membeli setiap penurunan pasar saham mungkin tidak akan menjadi sikap bagi sebagian besar trader ke depan mengingat betapa hawkishnya the Fed.

3 dari 3 halaman

Investor Cermati The Fed

Investor terus mengawasi the Fed. Perusahaan-perusahaan wall street dari Goldman Sachs hingga Bank of America memperkirakan kenaikan 50 basis poin dalam pertemuan the Fed ke depan.

Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat atau the Fed akan mengambil langkah tegas terhadap inflasi dan mengatakan kenaikan suku bunga dapat menjadi lebih agresif jika perlu.

Laporan pekerjaan bulanan akan dirilis pada Jumat pekan ini. Ekonom prediksi 460 ribu pekerjaan ditambahkan pada Maret dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,7 persen, berdasarkan Dow Jones. Itu dibandingkan 678 ribu nonfarm payrolls yang ditambah pada Februari dan tingkat pengangguran 3,8 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.