Sukses

Top 3: 10 Saham Paling Tertekan pada 21-25 Maret 2022

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin, 28 Maret 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penguatan 0,68 persen pada 21-25 Maret 2022. Namun, di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham yang alami penurunan tajam atau top losers.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 27 Maret 2022, IHSG menyentuh posisi tertinggi baru pada pekan ini. IHSG berada di level 7.049,68 pada Kamis, 24 Maret 2022. Selama sepekan, IHSG menguat 0,68 persen ke posisi 7.002,53 dari pekan lalu di posisi 6.954,96.

Selain itu, kapitalisasi pasar bursa juga melonjak 0,93 persen ke posisi Rp 8.812,30 triliun dari posisi sebelumnya Rp 8.731,25 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa naik 14,50 persen menajdi 25,13 miliar saham dari 21,95 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Artikel 10 saham paling tertekan pada 21-25 Maret 2022 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin (28/3/2022):

1.10 Saham Paling Tertekan pada 21-25 Maret 2022

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penguatan 0,68 persen pada 21-25 Maret 2022. Namun, di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham yang alami penurunan tajam atau top losers.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 27 Maret 2022, IHSG menyentuh posisi tertinggi baru pada pekan ini. IHSG berada di level 7.049,68 pada Kamis, 24 Maret 2022. Selama sepekan, IHSG menguat 0,68 persen ke posisi 7.002,53 dari pekan lalu di posisi 6.954,96.

Selain itu, kapitalisasi pasar bursa juga melonjak 0,93 persen ke posisi Rp 8.812,30 triliun dari posisi sebelumnya Rp 8.731,25 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa naik 14,50 persen menajdi 25,13 miliar saham dari 21,95 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Summarecon Agung Raup Laba Rp 323,70 Miliar pada 2021

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang 2021. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggum 27 Maret 2022, PT Summarecon Agung Tbk mencatat pendapatan Rp 5,56 triliun pada 2021. Pendapatan itu tumbuh 10,69 persen dari periode 2020 sebesar Rp 5,02 triliun.

Beban pokok penjualan dan beban langsung naik 8,62 persen menjadi Rp 2,97 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,73 triliun. Dengan demikian, laba kotor tumbuh 13,17 persen menjadi Rp 2,59 triliun pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat laba kotor Rp 2,29 triliun.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Kalahkan IHSG, Kinerja Indeks LQ45 Tumbuh 9,26 Persen

Kinerja indeks saham LQ45 menguat signifikan sepanjang 2022. Kinerja indeks LQ45 juga berada di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks LQ45 tumbuh 9,26 persen secara year to date. Pada penutupan perdagangan 25 Maret 2022, indeks LQ45 turun 0,83 persen ke posisi 1.017,67. Kinerja indeks LQ45 ini mengalahkan IHSG yang naik 6,4 persen secara year to date.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, penggerak indeks LQ45 didorong sektor keuangan, salah satunya dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Adapun indeks LQ45 yang lebih tinggi dari IHSG. Wawan menilai, hal itu didorong sektor saham di LQ45 yang tidak lebih terdiversifikasi.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.