Sukses

PGN Kantongi Laba Setara Rp 4,34 Triliun pada 2021

PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatat pendapatan USD 3,03 miliar atau setara Rp 43,41 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih pada 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (16/3/2022), PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatat pendapatan USD 3,03 miliar atau setara Rp 43,41 triliun (asumsi kurs Rp 14.302 per dolar AS). Pendapatan itu naik 5,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,88 miliar atau setara Rp 41,27 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 1,39 persen menjadi USD 2,44 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,41 miliar. Laba bruto tercatat USD 586,84 juta pada 2021. Laba bruto tersebut tumbuh 24,85 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 470,01 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi naik menjadi USD 167,09 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 144,10 juta.

Pendapatan lain-lain turun menjadi USD 37,47 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 41,95 juta. Beban lain-lain susut menjadi USD 36,91 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 64,15 juta.

Dengan demikian laba operasi bertambah 38,39 persen menjadi USD 402,31 juta pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 303,71 juta. Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 303,82 juta atau setara Rp 4,34 triliun pada 2021. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi USD 264,77 juta atau Rp 3,78 triliun.

Laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 0,013 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 0,011.

Total liabilitas tercatat USD 4,22 miliar atau turun 7,69 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 4,57 miliar. Total ekuitas naik 11,14 persen menjadi USD 3,28 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,95 miliar pada 2020.

Total aset susut 0,30 persen menjadi USD 7,51 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 7,53 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,5 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,17 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Perseroan

Direktur Utama PGN M.Haryo Yunianto menuturkan, di tengah tantangan akibat pandemi COVID-19, PGN tetap berhasil melaksanakan berbagai penugasan pemerintah dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan mengedepankan komitmen HSSE dan aspek safety.

“PGN juga berhasil menjaga kinerja positif 2021. Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi melalui upaya strategis Perseroan di tengah masa pandemi berhasil menopang kinerja keuangan PGN 2021,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.

Ia menambahkan, pencapaian kinerja tersebut diperoleh dari kinerja volume distribusi gas periode Januari-Desember 2021 yang meningkat menjadi sebesar 871 BBTUD dari periode sebelumnya  sebesar 828 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi selama 2021 adalah sebesar 1.352 MMSCFD.

Selain itu, juga terdapat peningkatan untuk pengaliran gas ke pembangkit listrik melalui pemanfaatan LNG sendiri (Kontrak TUA FSRU Lampung) menjadi sebesar 29 BBTUD sehingga total gas yang disalurkan melalui skema niaga gas dan TUA adalah 900 BBTUD.

Selanjutnya, untuk kinerja volume lifting minyak & gas adalah sebesar 24.086 BOEPD dan perbaikan harga rata-rata ICP USD 68,8 / BBL, transportasi minyak sebesar 3.543 MBOE dan LPG sebesar 33.831 Ton.

Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor menjadi sebanyak 663.877 Pelanggan dengan cakupan jaringan pipa sepanjang 10.776 km.

"Posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik dan kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik,” kata dia.

Ia menuturkan, dari sisi debt service juga memperlihatkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang masih mencukupi.

3 dari 3 halaman

Realisasi Belanja Modal

Realisasi belanja modal pada 2021 sebesar USD 308,6 Juta, yang di antaranya berasal dari pembangunan Pipa Minyak Rokan, Pipa Gresik-Semarang, WK Pangkah, WK Ketapang, serta kegiatan investasi lain yang sudah tahap eksekusi seperti Jargas, Pipa Senipah-Balikpapan, dan LNG RU IV Cilacap.

Haryo menuturkan, dalam perannya sebagai Sub Holding Gas, PGN dengan semangat energizing you, secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi, seperti jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus Perseroan saat ini dan ke depan.

Selain itu, Perseroan juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

"Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dari posisi kunci sebagai aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” pungkas Haryo.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.