Sukses

Mitratel Bakal Tebar Dividen hingga Rp 966 Miliar

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan mengusulkan dividen tersebut dalam RUPST.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana membagikan dividen tunai dengan rasio maksimum 70 persen dari laba bersih tahun buku 2021.

Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama mengatakan, rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sepanjang 2021, laba bersih Mitratel melonjak 129,4 persen menjadi Rp 1,38 triliun dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 602 miliar. Mengacu pada angka tersbeut, dividen yang akan dibagikan maksimal sekitar Rp 966 miliar.

Lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Sepanjang 2021, pendapatan Mitratel tumbuh 11 persen menjadi Rp 6,87 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 6,18 triliun.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada 2021 mencapai Rp 5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 4,18 triliun. Margin EBITDA naik menjadi 75,5 persen dari 67,6 persen.  

Adapun margin laba bersih Mitratel pada 2021 mencapai 20,1 persen, meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 9,7 persen.

"Ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders,” kata Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama, dalam siaran pers, Kamis (10/3/2022).

Menurut Hendra, laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organic dan inorganic melalui strategi sales yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif. Mitratel merupakan perusahaan tower provider dengan pertumbuhan kinerja terbaik di Indonesia.

Terbukti, secara tingkat pertumbuhan tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 14 persen selama periode 2017-2021. CAGR EBITDA sebesar 29 persen dan CAGR laba bersih mencapai 36 persen.  

Mitratel memastikan likuiditas neraca dan ketersediaan kas untuk mendukung strategi operasional perusahaan. Hal itu ditunjukkan oleh neraca keuangan perseroan pada 2021.

Nilai aset hingga akhir 2021 mencapai Rp 57,72 triliun, meningkat 128,3 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 25,28 triliun. Liabilitas naik 40,7 persen menjadi Rp 24,08 triliun dari Rp 17,12 triliun. Ekuitas melonjak 312,2 persen menjadi Rp 33,64 triliun dari Rp 8,16 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham MTEL

Pada penutupan perdagangan Kamis, 10 Maret 2022, saham MTEL naik 0,64 persen ke posisi Rp 785 per saham. Saham MTEL dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 790 per saham.

Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 790 dan terendah Rp 770 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.046 kali dan volume perdagangan 257.203 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 20,1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.