Sukses

Operasikan 40 Rumah Sakit, Siloam International Hospitals Bakal Terus Ekspansi

Siloam International Hospitals saat ini sudah mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Prospek sektor kesehatan sangat cerah pada 2022. CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sekaligus Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady John Riady mengatakan bahwa kebutuhan sektor kesehatan diperkirakan akan terus bertumbuh di masa mendatang.

“Ke depan, kami melihat adanya peningkatan dalam belanja kesehatan yang kini masih rendah yaitu sekitar 3 persen dari PDB. Saat ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit seiring imbas pandemi," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022). 

"Kami juga melihat bahwa kebutuhan akan layanan rumah sakit masih sangat besar di Indonesia, sehingga Siloam International Hospitals akan terus membangun rumah sakit baru untuk memberikan akses bagi masyarakat Indonesia dalam memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional.” tambah John.

Siloam International Hospitals saat ini sudah mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit di Indonesia, yang terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsensus

Konsensus analis memprediksi pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) akan terus meningkat pada 2022. Hal tersebut turut berimbas positif terhadap PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan saham 55,4 persen.

Konsensus analis memperkirakan SILO pada 2022 mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 8,41 triliun, naik dari estimasi pendapatan pada tahun 2021 yang sejumlah Rp 8,3 triliun. Dari sisi belanja modal atau capital expenditure (capex), SILO diperkirakan mengalokasikan Rp 1 triliun pada tahun ini seperti tahun sebelumnya.

"SILO pun diperkirakan meraih laba bersih Rp563,92 miliar dan EBITDA Rp1,88 triliun pada tahun ini," jelas laporan konsensus analis Bloomberg.

Dalam publikasi risetnya, RHB Sekuritas Indonesia juga memproyeksikan SILO mampu membukukan pendapatan Rp 7,95 triliun dengan laba bersih Rp 732 miliar pada tahun 2021.

Sedangkan pada 2022, menurut riset RHB Sekuritas Indonesia, SILO berpotensi meraih pendapatan Rp 8,74 triliun dan laba bersih Rp 641 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.