Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat, 18 Februari 2022 dan mengikuti wall street imbas ketegangan Ukraina-Rusia.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pagi (18/2/2022). Hal ini karena ketegangan yang memanas antara Ukraina dan Rusia yang terus membuat investor gelisah.

Indeks Jepang Nikkei turun 1,12 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix tergelincir 0,89 persen. Indeks Korea Selatan Kospi susut 0,97 persen. Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,76 persen. Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,28 persen.

Adapun krisis Rusia-Ukraina sedang berlangsung dan Kyiv menuding separatis pro-Moskow menyerang sebuah desa di dekat perbatasan. Kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong investor menuju aset safe haven seperti emas.

Harga spot emas berada di posisi USD 1.899,60 per ounce. Pada awal pekan, harga spot emas di bawah USD 1.860. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat pekan ini.

Yen Jepang sebagai aset safe haven diperdagangkan pada kisaran USD 114,85 per dolar AS. Indeks dolar AS berada di posisi 95,80 dari posisi sebelumnya di atas 96 pada awal pekan. Dolar Australia berada di kisaran USD 0,7184.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 622,24 poin ke posisi 34.312,03. Indeks S&P 500 tergelincir 2,12 persen ke posisi 4.380,26. Indeks Nasdaq susut 2,88 persen ke posisi 13.716,72.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Wall Steret pada 17 Februari 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022. Wall street merosot di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina sehingga investor melepas aset berisiko dan beralih ke obligasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones pun mencatat kinerja harian terburuk pada 2022. Indeks Dow Jones turun sekitar 622,24 poin atau 1,8 persen menjadi 34.312,03. Indeks S&P 500 susut 2,1 persen menjadi 4.380,26. Indeks Nasdaq melemah 2,9 persen menjadi 13.716,72.

“Dalam jangka pendek, pasar hanya bergerak ke indikasi dengan melihat keluar dari Rusia,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma dilansir dari CNBC, Jumat, 18 Februari 2022.

Pada pekan lalu, wall street anjlok setelah Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan memperingatkan Rusia dapat menyerang Ukraina “kapan saja sekarang”. Akan tetapi, awal pekan ini, wall street pulih setelah ketegangan tampaknya mereda dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mulai menarik kembali pasukan dari perbatasan Ukraina.

Pada Kamis pekan ini, ketakutan kembali ke pasar. Presiden AS Joe Biden memperingatkan ancaman Rusia yang invasi Ukraina “sangat tinggi” mengatakan serangan bisa datang dalam beberapa hari ke depan.

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan konflik telah mencapai “momen penting” dan Rusia sedang bergerak menuju “invasi yang akan segera terjadi”. Ukraina menuduh separatis pro-Rusia menyerang sebuah desa di dekat perbatasan.

ETF VanEck Rusia yang melacak saham perusahaan yang terkait dengan negara itu turun sekitar 5 persen pada Kamis pekan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.