Sukses

Laporan Keuangan Moncer Angkat Saham Snap

Snap mencatat pengguna harian aktif secara global atau Global Daily Active Daily Users (DAUs) sebanyak 319 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Snap melaporkan laba bersih kuartal pertama pada Kamis, 3 Februari 2022 mengungguli perkiraan analis atas kuartal IV terkait pendapatan keseluruhan, keuntungan dan pertumbuhan pengguna.

Laporan tersebut dipubliksikan sehari setelah induk Facebook, Meta memaparkan data mengecewakan terkait kinerja kuartal IV imbasnya menyeret beberapa saham media sosial lainnya terpuruk.

Pada Kamis, 3 Februari 2022 atau tepat satu hari sebelum pengumuman kinerja, saham Snap anjlok 23,6 persen. Selanjutnya bangkit 62 persen usai jam perdagangan brlangsung dan akhirnya kokoh sekitar 52 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (4/2/2022).

Adapun terkait kinerja, Snap mencatatkan laba per saham sebesar 22 sen. Sedangkan para analis yang di survei refinitiv mengharapkan sebanyak 10 sen. Pendapatan perusahaan tercatat USD 1,3 miliar. Hasil ini lebih tinggi dari perkiraan Refinitiv yakni hanya USD 1,2 miliar.

Pengguna harian aktif secara global atau Global Daily Active Daily Users (DAUs) sebanyak 319 juta. Jauh lebih tinggi dari perkiraan StreetAcoount hanya sejumlah 316,8 juta saja. Pendapatan rata-rata pengguna pun berada di atas proyeksi StreetAccount. Snap menorehkan sebanyak USD 4,06 sementara prediksinya yakni USD 3,79.

Lantas mengindikasikan kisaran kuartal I-2022 setidaknya Snap berpotensi meraup USD 1,03-US 1,08 miliar, atau lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar USD 1,01 miliar, menurut Refinitiv. Bersamaan dengan pertumbuhan pengguna aktif harian antara 328-330 juta pada kuartal tersebut. Ini mengalahkan perkiraan analis StreetAccount yaitu 327,8 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspadai Hambatan Imbas Privasi Apple

Kendati demikian, Snap bernasib sama dengan Meta karena harus menghadapi beberapa tantangan. Perusahaan induk Facebook memperingatkan guna mengantisipasi pendapatan USD 10 miliar pada 2022 yang dihasilkan dari perubahan privasi Apple di iOS. Sehingga mempersulit target konsumen dengan konten pengiklan.

Snap juga mendistribusikan aplikasinya di produk Apple, iPhone, dan menyajikan konten iklan demi memonetisasi bisnisnya.

Menurut pernyataan, CFO Derek Anderson  menyampaikan bisnis periklanan tanggapan langsung Snap mengalami pemulihan dari perubahan iOS lebih cepat dari yang perusahaan perkirakan.

Selama sesi tanya jawab, Andersen mengungkapkan Snap telah berhati-hati untuk membuat privasi melekat pada produknya.

“Sebagai hasilnya, perubahan yang disebabkan oleh perubahan iOS kemungkinan akan dialami secara berbeda untuk bisnis kami daripada mungkin untuk orang lain,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Prioritaskan Bangun Kepercayaan Sebelum Bangun Kemitraan

Anderson mengatakan, dalam komentar pembukaannya Snap masih berpikir dan membutuhkan setidaknya beberapa kuartal lagi bagi mitra periklanan untuk membangun kepercayaan penuh pada solusi pengukuran baru entitas.

Chief Business Officer Jeremi Gorman menuturkan dalam sambutannya, tim penjualan membantu transisi pengiklan melalui perubahan.

Gorman mengatakan, pengiklan yang cenderung fokus pada "sasaran corong bawah" seperti pembelian dalam aplikasi paling terpengaruh.

Selain itu, beberapa telah bermigrasi ke “sasaran corong menengah” seperti pemasangan atau klik, di mana ada visibilitas yang lebih besar meskipun ada perubahan iOS.

Andersen juga menunjukkan kekuatan ekonomi makro seperti gangguan rantai pasokan dan tantangan tenaga kerja berdampak pada pengiklan. Terutama berdampak pada sektor periklanan merek Snap.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.