Sukses

Bisnis Metaverse Mark Zuckerberg Rugi Rp 143,7 Triliun

Kerugian ini lantas menghambat profitabilitas induk usaha Facebook Meta secara keseluruhan pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Metaverse mulai dilirik masyarakat, sayangnya membangun metaverse tidaklah mudah.Perusahaan induk Facebook, Meta, untuk pertama kalinya mengungkapkan keuangan divisi reality Labs dalam laporan pendapatan kuartal IV-2021 pada Rabu, 2 Februari 2022.

Ini merupakan segmen perusahaan yang bertanggung jawab guna membangun visi CEO Meta Mark Zuckerberg perihal metaverse. Laporan juga memuat pendapatan dari perangkat keras, headset realitas virtual Meta Quest perusahaan.

Reality Labs melaporkan kerugian besar yang kian meningkat. Kerugian mencapai lebih dari USD 10 miliar, atau setara Rp 143,7 triliun (estimasi kurs Rp 14.379 per dolar AS) pada 2021. Berikut catatan kerugian versi  Meta’s Reality Labs selama setahun penuh 2019-2021.

Pada 2019 kerugian bersih sebesar USD 4,5 miliar. Sementara pendapatan hanya USD 501 juta. Kerugian kian bertambah pada 2020 menjadi USD 6,62 miliar sedangkan pendapatan berkisar USD 1,14 miliar. Rugi pada 2021 melojak sampai dua digit yakni USD 10,19 miliar. Meskipun penghasilan perusahaan meningkat menjadi USD 2,27 miliar.

Kerugian per 2021 sejalan dengan apa yang diprediksikan Zuckerberg tahun lalu. Ia mengharapkan berinvestasi di Reality Labs.

Kerugian berpotensi kian membengkak pada 2022. Hal ini sejalan dengan ungkapan CFO Meta dalam pertemuan keuangan pada Rabu, pekan ini. Ia mengungkapkan kerugian operasional akan meningkat secara signifikan pada 2022.

Kerugian ini lantas menghambat profitabilitas Meta secara keseluruhan untuk tahun ini. Perusahaan akan memiliki laba lebih dari USD 56 miliar sepanjang tahun lalu jika bukan karena Reality Labs.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengembangan Metaverse Alami Rugi

Reality Labs kehilangan USD 3,3 miliar pada kuartal IV tahun lalu. Segmen taruhan Lainnya yakni Alphabet, yang mencakup semua proyek liar seperti mobil self-driving dan teknologi perawatan kesehatan, kehilangan sekitar setengahnya sekitar USD 1,45 miliar selama periode yang sama.

Pertanyaannya saat ini adalah untuk apa Meta menghabiskan uang sebanyak itu dan sampai kapan perushaan di bawah pimpinan Mark Zuckerberg belanja berhenti.

CFO perusahaan menghubungkan kerugian sebesar USD 4,2 miliar dengan biaya karyawan, penelitian dan pengembangan dan biaya barang yang dijual.

3 dari 3 halaman

Dibandingkan Rivalnya

Keuangan Reality Labs juga mengindikasikan keunggulan Meta dalam membangun metaverse. Ini mengindikasikan jumlah uang yang tidak terbatas guna dibelanjakan pada proyek-proyek ini. Tidak seperti saingan metaverse yang lebih kecil seperti Roblox atau Epic Games.

Di samping itu, nilai plus Meta memiliki karir lebih panjang yakni satu dekade atau lebih untuk melakukannya sebelum investor menjadi tidak sabar.

Para eksekutif mengungkapkan butuh waktu hingga 15 tahun demi mewujudkan visi perusahaan sepenuhnya. Itu lebih dari cukup waktu bagi Meta untuk beralih ke strategi baru saat mencari sumber pertumbuhan baru.

Bahkan bisnis inti Meta menimbulkan kekecewaan yang dirilis pada Rabu, 3 Februari 2022. alhasil saham anjlok lebih dari 20 persen tatkala akhir perdagangan bursa. Perolehan ini setelah Meta meleset dari perkiraan keuntungan yang sebagian berkat kerugian Reality Labs.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.