Sukses

BRI Bidik Pertumbuhan Kredit hingga 11 Persen pada 2022

Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit BRI (secara bank only) tercatat tumbuh 7,16 persen yoy.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 11 persen pada 2022.

Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, optimisme tersebut merujuk pada sejumlah data ekonomi yang menunjukkan pemulihan signifikan.

"BRI untuk menghadapi 2022 itu optimis. Kita akan bisa menumbuhkan kredit sekitar 9 sampai 11 persen, kemudian net interest margin diproyeksikan 7,6 sampai 7,8 persen,” ujar Sunarso dalam paparan kinerja perseroan, Kamis (3/2/2022).

Selain itu, cost of credit diproyeksikan berada di kisaran 2,8-3 persen. Kemudian overhead cost growth sekitar 6-8 persen, dan NPL diproyeksikan berkisar di antara 2,8 sampai 3 persen.

“ini adalah cerminan bahwa kita optimis dan kita perhatikan dalam bentuk angka-angka yang memang optimis pula,” imbuhnya.

Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit BRI (secara bank only) tercatat tumbuh 7,16 persen yoy. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24 persen.

Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dengan segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98 persen yoy. Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97 persen yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55 persen dan segmen korporasi tumbuh 2,37 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Kualitas Kredit

Dari sisi manajemen risiko, BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,08 persen dengan NPL Coverage yang sangat memadai sebesar 278,14 persen.

Kualitas kredit BRI yang baik tersebut diikuti dengan kondisi restrukturisasi kredit BRI yang saat ini terus melandai.

Hingga akhir Desember 2021 tercatat restrukturisasi BRI sebesar Rp 156,93 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 245,22 triliun,” tambah Sunarso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.