Sukses

Dhama Polimetal Incar Pertumbuhan Penjualan 20 Persen pada 2022

Untuk mencapai target tersebut, Dharma Polimetal (DRMA) menganggarkan capital expenditure (capex) sekitar Rp247 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan manufaktur komponen otomotif,  PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan penjualan hingga double digit atau sekitar 20 persen dibandingkan capaian Perseroan tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan manajemen Dharma Polimetal melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Selasa, 25 Januari 2022.

Optimisme perseroan tersebut sejalan dengan naiknya target penjualan mobil nasional oleh Gaikindo pada 2022. Selain itu juga didukung oleh kesiapan Perseroan dalam memproduksi komponen, khususnya komponen yang sebelumnya belum dibuat oleh Perusahaan.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan tahun lalu, penjualan mencapai sekitar Rp3 triliun, naik lebih dari 50 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya (2020). Pihaknya optimistis akan dapat meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit untuk tahun ini.

"Target ini cukup realistis karena prospek pertumbuhan industri otomotif masih sangat besar dan terbuka, apalagi dilihat dari tingkat density kepemilikan mobil per-jumlah penduduk yang masih rendah serta dukungan Pemerintah," kata dia.

Untuk membantu meningkatkan kembali industri otomotif, pemerintah memberlakuan kembali kebijakan PPnBM-DTP yang akan menstimulasi pasar kendaraan bermotor dan memacu produsen-produsen otomotif untuk mengeluarkan model baru. Sehingga akan berpengaruh terhadap permintaan komponen baru.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belanja Modal

Untuk mencapai target tersebut, perseroan  menganggarkan capital expenditure (capex) sekitar Rp247 miliar untuk ekspansi pabrik dan membeli mesin-mesin baru. Sehingga kemampuan Perseroan dalam memproduksi komponen meningkat.

Selain itu, Perseroan juga akan terus melakukan diversifikasi bisnis dengan pengembangan komponen Electric Vehicle (EV) dan produksi 3W atau kendaraan roda tiga (PowerAce). Pada akhir tahun lalu, Dharma melakukan IPO dan meraup Dana yang cukup untuk mendukung strategi pertumbuhannya di tahun ini.

"Sebagian besar dana hasil IPO itu akan digunakan untuk membangun pabrik baru dan pembelian mesin-mesin untuk memproduksi komponen baru baik untuk roda empat maupun roda dua, kata Irianto.

Selain ekspansi pabrik, strategi Dharma lainnya adalah dengan terus mengoptimalisasi juga mendigitalisasi proses produksi. Sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

Dharma memiliki klien-klien dengan merek internasional mulai dari Daihatsu, Toyota, Honda dan Hyundai yang sudah menerapkan system global purchasing.

"Produk yang dihasilkan Perusahaan akan dibandingkan dengan supplier dari negara-negara lainnya, sehingga aspek QCD (quality, cost and delivery) akan sangat menentukan," kata Irianto.

Ia menambahkan, salah satu strategi perseroan dengan menjaga konsistensi QCD serta terus meningkatkan teknologi, research and development dan engineer yang menjadi kunci dari kesuksesan kami dalam memenangkan persaingan,

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.