Sukses

Wall Street Melonjak Meski Inflasi di AS Sentuh Level Tertinggi

Wall street menguat pada Rabu, 12 Januari 2022 setelah rilis inflasi Desember 2021.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 12 Januari 2022. Wall street naik setelah laporan inflasi utama menunjukkan kenaikan bersejarah tetapi sebagian besar sesuai harapan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 bertambah sekitar 0,28 persen menjadi 4.726,35. Indeks Nasdaq menguat 0,23 persen menjadi 15.188,39 pada hari ketiga berturut-turut. Indeks Dow Jones naik 38,3 poin atau 0,11 persen menjadi 36.290,32.

Pergerakan wall street itu terjadi setelah pembacaan inflasi Desember. Indeks harga konsumen naik 7 persen year over year. Kenaikan inflasi tersebut merupakan lompatan terbesar sejak 1982, tetapi sejalan dengan harapan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Peningkatan bulanan sedikit lebih panas dari yang diharapkan.

Namun, suku bunga sudah naik tajam pada pekan pertama 2022, memicu aksi jual saham teknologi. Itu menunjukkan laporan inflasi yang “panas”, pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS atau the Fed mungkin sebagian diperhitungkan ke pasar.

"Kami telah mengatakan untuk sementara waktu tidak mengharapkan puncak inflasi satu tahun hingga awal 2022, dan gangguan rantai pasokan lebih lanjut dari varian omicron memperkuat kasus itu,” ujar LPL Financial Asset Allocation Strategist Barry Gilbert, dilansir dari CNBC, Kamis (13/1/2022).

Ia menambahkan, hal yang menjadi pertanyaan lebih penting saat ini waktu yang tepat kapan inflasi mungkin mulai melambat.

Hal itu karena menentukan seberapa agresif the Fed. Saham yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi beberapa mencatat kinerja lebih kuat. Saham Mosaic naik 3,8 persen dan Freeport-McMoran melonjak 5 persen. Saham Microsoft dan Alphabet masing-masing naik 1 persen. Saham Tesla hampir naik 4 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Saham Biogen merosot 6,7 persen seiring kabar Medicare hanya akan menanggung biaya obat Alzheimer perusahaan Aduhelm untuk pasien dengan gejala tahap awal yang terdaftar dalam uji klinis. Sektor saham perawatan kesehatan menjadi titik lemah untuk pasar secara keseluruhan. Saham Merck dan Amgen membebani indeks Dow Jones.

Pergerakan perdagangan wall street pada Rabu pekan ini melanjutkan kenaikan indeks saham secara mingguan. Saham teknologi melemah seiring lonjakan suku bunga pada pekan pertama 2022 berbalik arah menguat.

“Indeks Nasdaq turun dan memantul dari moving average 200 harian pada Senin pekan ini, dan di situ reli semacam ini dimulai,” ujar Direktur Pelaksana Schwab Center for Financial Research, Randy Frederick.

3 dari 3 halaman

Imbal Hasil Obligasi

Imbal hasil obligasi melonjak 2022 tampaknya stabil dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun tergelincir menjadi 1,73 persen pada Rabu pekan ini. Sebelumnya imbal hasil obligasi sempat sentuh 1,8 persen pada awal pekan ini.

Meski CPI bukan pengukur inflasi utama bank sentral AS, pembuat kebijakan mengamati berbagai langkah saat memulai tahap pertama untuk memperketat langkah-langkah kebijakan paling akomodatif dalam sejarah bank sentral.

Ketua the Fed Jerome Powell menuturkan kepada anggota parlemen Senat, kenaikan suku bunga tahun ini seiring dengan berakhirnya program pembelian obligasi bulanan pada Maret dan pengurangan kepemilikan aset.

Sementara itu, bank-bank besar akan mulai musim pendapatan kuartal IV pada Jumat pekan ini. JPMorgan, Chase, Citigroup, dan Wells Fargo dijadwalkan untuk rilis hasil kuartalan sebelum bel perdagangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.