Sukses

Wall Street Bervariasi, Indeks Nasdaq Reli Tersengat Saham Tesla hingga Apple

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 0,05 persen menjadi 14.942,83 setelah merosot lebih dari dua persen.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi pada perdagangan Senin, 10 Januari 2022 dipicu saham teknologi. Saham teknologi yang berbalik arah menguat mendorong indeks Nasdaq menghentikan penurunan beruntun selama empat hari.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 0,05 persen menjadi 14.942,83 setelah merosot lebih dari dua persen. Indeks S&P 500 susut 0,14 persen ke posisi 4.670,29. Indeks Dow Jones tergelincir 0,45 persen menjadi 36.068,87.

Saham teknologi kapitalisasi besar berada di bawah tekanan pada awal perdagangan tetapi mampu stabil. Kemudian gerak saham teknologi menguat. Saham Nvidia, Tesla dan Apple ditutup melesat setelah melemah di awal sesi perdagangan.

Awal yang sulit pada awal pekan ini seiring suku bunga yang melonjak. Imbal hasil acuan obligasi 10 tahun berada di atas 1,8 persen pada Senin pagi setelah berada di posisi 1,51 persen.

Pada Minggu, 9 Januari 2022, Goldman Sachs memproyeksikan the Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2022, menandakan wall street semakin mengharapkan bank sentral agresif berusaha mengekang inflasi.

Namun, pasar tampaknya mendekati level secara teknikal pada awal pekan ini. Pada titik terendah, indeks Nasdaq lebih dari sembilan persen di bawah rekor penutupan tertinggi pada November menempatkannya di ambang koreksi. Strategi JPMorgan Marko Kolanovic mengatakan, investor harus membeli saat saham turun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi Kondisi Ekonomi pada 2022

Sementara itu, CIO Boston Private Wealth, Shannon Saccocia mengatakan, ekonomi harus dapat menangani kenaikan suku bunga lebih lanjut.

“Membeli saat beberapa growth stocks bervaluasi tinggi, belum tentu apa yang apa yang akan saya lakukan hari ini. Namun, saya pikir dari sudut pandang ekonomi kami melihat pertumbuhan yang berkelanjutan selama beberapa kuartal ke depan,” ujar dia.

Ia menuturkan, ada banyak hal positif di sini yang mengimbangi beberapa dari apa yang terjadi untuk suku bunga.

CEO JP Morgan Jamie Dimon optimistis pada 2022. Ia berharap pertumbuhan yang kuat tahun ini meski the Fed menaikkan suku bunga lebih dari empat kali sepanjang 2022.

“Kami akan memiliki pertumbuhan terbaik yang pernah dialami tahun ini. Saya karena mungkin beberapa saat setelah depresi hebat,” kata Dimon.

Dimon menuturkan, gejolak pasar dapat terjadi yang tidak terkait dengan ekonomi. “Saya pikir Anda memerlukan pertumbuhan semacam ini untuk membenarkan pasar. Kami agak berharap volatilitas akan memiliki banyak volatilitas karena suku bunga naik,” ia menambahkan.

Bahkan dengan penguatan indeks acuan pada awal pekan ini, saham masih turun tajam pada 2022. Indeks S&P 500 turun selama lima hari berturut-turut dan susut dua persen sejak awal Januari 2022. Indeks Nasdaq merosot lebih dari empat persen pada 2022.

3 dari 3 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Sementara itu, saham Take-Two turun lebih dari 13 persen setelah perseroan mengumumkan kesepakatan membeli Zynga. Saham Nike dan Tapestry masing-masing turun 4,2 persen dan 4,7 persen.  Saham Lululemon turun hampir dua persen setelah perusahaan mengatakan varian omicron mempengaruhi hasil kuartal IV.

Pergerakan indeks saham acuan di wall street jelang rilis data ekonomi dan bank sentral. Ketua the Fed Jerome Powell dijadwalkan bersaksi pada Selasa pekan ini untuk sidang pencalonannya di depan panel senat.

Sedangkan sisdang pencalonan Gubernur the Fed Lalel Brainard untuk jabatan vice chairman pada Kamis pekan ini. Audiensi tersebut dapat memberikan informasi penting tentang masa depan kebijakan moneter.

Indeks harga konsumen ditetapkan pada rilis Rabu pekan ini dan akan menguat 7,1 persen year over year, berdasarkan perkiraan Dow Jones.

Adapun rilis indeks harga produsen yang mengukur harga grosir dijadwalkan Kamis pekan ini. Pada pekan ini juga musim laporan keuangan antara lain JP Morgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.